" Status YM ""
ukm indonesia sukses: BCA Targetkan Pertumbuhan Kredit 20%

BCA Targetkan Pertumbuhan Kredit 20%

JAKARTA. Perekonomian Indonesia yang mulai pulih memacu optimisme manajemen Bank Central Asia (BCA) dalam urusan penyaluran kredit. Tahun ini, BCA menargetkan pertumbuhan kredit minimal 20% ketimbang tahun lalu. Sebelumnya BCA memasang target konservatif, yaitu, sebesar 15% dari penyaluran kredit pada akhir tahun lalu yang sebesar Rp 123,9 triliun. Jika target tahun ini tercapai, BCA minimal bis* menggelon-torkan kredit sekitar Rp 148,68 triliun.

BCA memiliki modal cukup untuk mencapai target tersebut. Saat ini, rasio kecukupan modal atau capital adequacyratio (CAR) BCA masih tinggi, yakni di kisaran 16%. Likuiditas BCA melimpah. "Jadi, kami akan all out di kredit bisnis, korporasi, komersial, UKM, dan konsumen diharapkan tumbuh minimal 20%," kata Jahja Setiaatmadja, Wakil Direktur Utama BCA kepada KONTAN, Minggu (13/6).

Hingga awal Juni lalu, laju pertumbuhan kredit perbankan nasional telah mencapai 18% secara year on year. Ini berarti, pertumbuhan kredit bank secara nasional menunjukkan angka yang bagus. Jahja optimistis, pertumbuhan kredit perbankan nasional bisa menyentuh angka 20% pada kuartal kedua tahun ini.

Ia memprediksi, permintaan terhadap kredit akan tetap tumbuh hingga akhir semester kedua 2010. Di kuartal I 2010 lalu, BCA telah menyalurkan kredit Rp 120,64 triliun atau naik 12,4% dibanding dengan periode yang sama tahun 2009. Rinciannya, kredit korporasi Rp 45,69 triliun, kredit komersial dan UKM senilai Rp 46,56 triliun, dan kredit konsumsi. Rp 28,39 triliun.

Dhalia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA, juga optimistis penyaluran BCA akan meningkat hingga akhir tahun ini. Khusus penyaluran kredit korporasi, Dhalia menyatakan bahwa pertumbuhan kredit bank yang mayoritassahamnya dimiliki Grup Djarum ini tak akan sebesar pertumbuhan kredit korporasi bank nasional lain.
Namun, ia berkeyakinan permintaan kredit korporasi akan meningkat setelah kuartal 12010. "Growth kredit korporasi BCA bisa melewati 5%," ujar Dhalia.

Selain permintaan dari sektor infrastruktur, kredit korporasi akan mengalir ke sektor lain. Sebut saja, industri makanan, minuman, telekomunikasi, properti, pariwisata, serta minyak dan gas. "Kredit ke sektor pembiayaan juga besar,"

Entri Populer