Mozambik jadi pasar UKM Indonesia

JAKARTA Indonesia menjadikan Mozambik sebagai pintu pemasaran berbagai produk usaha kecil menengah (UKM) nasional setelah kedua negara menandatangani naskah kesepakatan kerja sama (MoU) khusus pengembangan sektor riil, kemarin.

"Kerja sama ini diharapkan bisa memajukan dan meningkatkan kontribusi bagi kedua belah pihak melalui hubungan yang saling menguntungkan," kata Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan kepada wartawan seusai penandatanganan memorandum of understanding (MoU), kemarin. Menurut Menkop, hubungan internasional Mozambik dewasa ini banyak mendapat kemudahan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain terutama di kawasan Afrika karena letak negara tersebut memang strategis, termasuk ke kawasan Uni Eropa.

Oleh karena itu, kemudahan yang dimiliki Mozambik bisa dimanfaatkan Indonesia dengan cara melakukan kerja sama di bidang ekonomi maupun kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan UKM. Langkah yang segera dilakukan dalam kerja sama ini adalah dengan melakukan pertukaran informasi tentang program kebijakan pembangunan UKM.

Selain itu, memfasilitasi kerja sama usaha UKM melalui promosi dagang, internasional, nasional, dan pameran, pemasaran, dan menciptakan kemitraan usaha. Kedua belah pihak akan mengu-payakan penyediaan peluang bagi masing-masing UKM untuk berpartisipasi dalam pelatihan keterampilan manajerial dan bidang teknis dan pendidikan formal di bidang manajemen koperasi.

Dalam kerja sama juga diantisipasi kemungkinan tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak dalam pelanggaran pemanfaatan kekayaan budaya masing-masing. Untuk melaksanakan operasionalisasi MoU kedua pihak sepakat membentuk komite koordinasi bersama untuk memformulasikan kegiatan yang ditentukan sesuai MoU.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik Antonio Fernando optimistis kerja sama ini akan menghasilkan kinerja yang baik di antara kedua negara, terutama melalui pertukaran pengalaman masing-masing pelaku UKM.
"Dalam kerja sama ini, yang akan berhubungan langsung dengan Indonesia adalah divisi UKM Kami," papar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik Antonio Fernando. Secara terpisah, Direktur UKM Mozambik, Odete Mondlane Tsamba menjelaskan jumlah UKM di negaranya sekitar 28.000 unit.

Jumlah ini mendominasi pelaku usaha secara nasional, karena UKM tercatat menguasai 98% dari total seluruh pelaku usaha, sedangkan kontribusi UKM terhadap PDB mencapai 32%. "UKM kami juga masih mempunyai kendala untuk akses pembiayaan ke perbankan. Saya kira kondisi seperti ini juga dialami pelaku UKM negara lain. Melalui kerja sama ini kami menginginkan ada solusi melalui fasilitas pelatihan," ujar Tsamba.