Entrepreneur Harus Berani Out Of The Box

JAKARTA - Seorang enterpreneur dituntut berani berpikir di luar kotak (out of the box). Untuk itu, seorang enterpreneur harus berani bertindak di luar aturan-aturan yang ada, berpikir di luar arus, dan tidak sekadar mengikuti tren. Konsep out of the box menjadikan seseorang mampu bertahan.

"Menjadi enterpreneur harus berinovasi apa pun
Jangan terperangkap tren, keluar dari arus, sehingga menciptakan surprise. Jangan percaya pada survei karena sarannya sama. Cari solusi sebagai peluang dari masalah," kata Pakar Bisnis Rhenald Kasali di sela-sela Suara Pembaruan Business Gathering tentang Enterpreneur Out Of The Box di Jakarta, Kamis (17/6).

Rhenald menambahkan, menjadi enterpreneur harus berani merombak dan keluar dari aturan-aturan yang ada. Tapi, bukan melanggar hukum," ujar dia. Enterpreneur, lanjut dia, tidak sekadar mengamati kemudian meniru lalu memodifikasi. Tapi, seorang enterpreneur harus selalu melatih diri untuk terampil dan efisien.

Saat ini, iklim bisnis ditekan oleh kompetisi tingkat tinggi, biaya tinggi, kemunculan merek-merek dan usaha baru, serta era digital. "Menjadi out of the box memang berbeda dan akan dianggap aneh serta tidak ilmiah. Tapi, menyelesaikan masalah perlu dengan cara-cara baru. Sebab, sebuah usaha adalah untuk jangka panjajig," tutur dia.

Rhenald menambahkan, salah satu kunci konsep out of the box adalah komunikasi. "Komunikasi harus positif karena akan menciptakan kreativitas, menemukan terobosan, dan adaptif," kata dia. Selain itu, RhenaJ mengimbau, guru harus berani out of the box. "Guru jangan hanya berdasarkan kurikulum melulu, harus out of the box. Bangsa ini membutuhkan itu," ujarnya