" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ciptakan Lapangan Kerja dengan Menjadi Entrepreneur

Ciptakan Lapangan Kerja dengan Menjadi Entrepreneur

Calon mahasiswa sudah harus bisa memilih, saat lulus kuliah nanti ingin jadi karyawan atau pengusaha.

PILIHAN masa depan hendaknya ditentukan sejak jual masuk kuliah. Karena, kesalahan saat memilih jurusan akan berpotensi menjerumuskan lulusan pergumsan tinggi menjadi pengangguran terdidik. Catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan pada Januari 2009 saja jumlah pengangguran bertambah 24 ribu orang. Secara keseluruhan, mengutip data survei tenaga kerja na-il 2009 yang dikeluarkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terungkap, dari 21,2 juta masyarakat Indonesia yang masuk dalam angkatan kerja, sebanyak 4,1 juta orang atau sekitar 22,2% adalah pengangguran.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 yang diproyeksikan sebesar [Lin dinilai tidak akan cukupmenyerap seluruh tenaga kerja yangmemasuki usia kerja. Dari kalangan akademik, Direktur Bina Sarana Informatika Naba Aji Notoseputro mengaku khawatir dengan terus bertambahnya pengangguran, termasuk pengangguran terdidik ini. Apalagi setiap tahun ratusan bahkan ribuan mahasiswa akan lulus dan harus mencari pekerjaan. Sementara pada saat yang sama, dunia kerja sangat terbatas.

Kondisi ini akan makin memiris-kan bila diperparah oleh krisis ekonomi yang melanda dunia. Efek domino dari krisis ekonomi itu tentu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yangberujung pada semakin kecilnya penciptaan lapangan kerja. Bahkan sangat mungkin terjadi pengurangan tenaga kerja (PHK).

Situasi tersebut menuntut adanya alternatif yang bisa menampung para lulusan itu. jangan sampai lulusan perguruan tinggi hanya akan menjadi pengangguran terdidik tanpa keahlian memadai karena mereka hanya berorientasi kepada mencari pekerjaan bukan menciptakan lapangan kerja. "Satu-satunya altematif bila tidak jadi karyawan adalah jadi pengusaha alias berwirausaha," cetus Naba.

Menjadi pengusaha atau wirausahawan sebenarnya mudah, asal ada niat yang kuat dan mau belajar. Sehingga tantangan berat untuk menjadi wirausahawan yang datangnya dari masyarakat, orang tua, maupun sistem pemerintahan bisa dilalui dengan perasaan ringan.

"Karena itulah, BSI mengusung program BSI Entrepreneur yang didukung oleh BSI Entrepreneur Center agar tidak semua lulusan BSI menjadi pekerja. Tapi ada juga yang menjadi wirausaha," ungkap Naba. Saat ini 20 jurusan yang ada di BSI memberikan mata kuliah kewirausahaan kepada mahasiswa sejak semester awal. Hal ini dilakukan agar jiwa entrepreneur muncul sejak muda dan bisa memulai bisnisnya sejak duduk di bangku kuliah. Sehingga pada saat lulus, mereka memiliki pijakan usaha yang sudah dirintis sejak awal.

BSI Entrepreneur Center yang didirikan pada 2006 adalah suatulembaga yang khusus menangani kegiatan kewirausahaan sebagai solusi ideal dalam menciptakan berbagai peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa dan alumni BSI.

Keberadaan BSI Entrepreneur Center dikhususkan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa sehingga mau dan siap menjadi entrepreneur. Berbagai kegiatan pun digelar oleh BSI Entrepreneur Center. Di antaranya adalah seminar atau talkshow entrepreneurship, training entrepreneurship atau pelatihan kewirausahaan yang diberikan oleh para praktisi usaha kepada mahasiswa dan alumni BSI, dan short course entrepreneurship atau kursus singkat tentang kewirausahaan selama tiga bulan dengan materi teori dan praktik implementasi usaha.

Pada tataran implementasi, BSI juga menggelar BSI Entrepreneurship Fair. Sebuah pekan kewirausahaan BSI dengan menghadirkan stand unit-unit usaha yang dikelola oleh mahasiswa baik secara pribadi maupun tim.
Komunitas bisnis Direktur BSI Entrepreneur Center Muhammad Islahuddin menambahkan, BSI Entrepreneur Center seber narnya berfokus pada pembentukan komunitas bisnis. Komunitas bisnis yang dibentuk berisikan mahasiswa dan alumni BSI yang tertarik untuk menjadi entrepreneur, serta mahasiswa dan alumni BSI yang sudah menjadi entrepreneur.

Menurut Islahuddin, dari komunitas bisnis itulah, jiwa-jiwa entrepreneur semakin terpupuk dan selalu muncul solusi-solusi baru dalam berwirausaha. Pasalnya, dalam komunitas itu anggotanya bisamelihat ceruk peluang sambil belajar pada pelaku bisnis, baik yang baru merintis alias yang skala bisnisnya masih di bawah Rp50 juta ataupun pebisnis yang sudah ahli dengan skala bisnis di atas Rp50 juta.

Mahasiswa dan alumni yang ingin menjadi entrepreneur, tambahnya, semakin terpupuk dan percaya diri untuk berwirausaha karena setiap enam bulan ada tiga kali pertemuan rutin besar dalam komunitas untuk saling berbagi testimoni dan sumbang saran dalam pelaksanaan bisnis. "Yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah peluang usaha, cara mengembangkan bisnis, dan cara memperbesar omset," cetus Islahuddin.

Di*sini, banyak pebisnis sukses alumni BSI yang secara sukarela menjadi mentor bagi mahasiswa dan alumni yang berminat berbisnis dan bertekad jadi entrepreneur. Bagaimanakah minat itu terlihat? BSI Entrepreneur Center rutin mengadakan seminar dan pelatihan kewirausahaan singkat selama enam bulan. "Mereka yang ikut pelatihan singkat sudah bisa dinilai sebagai orang-orang yang tertarik menjadi entrepreneur," jelas Islahuddin.

Tak perlu juga merasa khawatir dan takut menemui kegagalan, karena-sebelum memulai bisnis, para pemula ini bisa melakukan magang bisnis dulu di tempat anggota komunitas yang sudah berhasil. Jadi, mentor yang adn adalah contoh sukses dari menjadi seorang entrepreneur. B*agi yang masih belum ingin jadi entrepreneur, yakni mahasiswa yang ingin menjadi karyawan berpenghasilan tinggi, BSI jug.i menyediakan BSI Career Center yang busa membantu lulusannya mendapatkan pekerjaan terbaik.

Pendek kata, terang Naba, dengan kuliah di BSI mahasiswa sudah bisa menentukan karirnya -eLiLlum lulus. Apabila ingin menjadi karyawan bisa aktil dengan BSI Care.

Entri Populer