" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Janji Manis Budidaya Buah Ajaib ( 1 )

Tanaman miracle fruit alias buah ajaib kian populer belakangan. Buah ini banyak diburu orang, karena kemampuannya dalam mengubah rasa di lidah menjadi manis. Makanya, buah yang habitat aslinya di Afrika Barat ini kerap dimanfaatkan orang yang diet gula dan penderita diabetes.

Terlihat tanaman dengan nama latin Synsepalum dulcificum ini seperti jenis perdu. Buahnya berbentuk kecil mirip melinjo, dengan warna kemerahan.  Salah satu tempat yang membudidayakan buah ajaib ini adalah Sentra Tani Bogor. Kepala Pemasaran Sentra Tani Bogor, Deni Hadian bilang, sebenarnya buah ajaib sudah masuk ke Indonesia sejak 10 tahun lalu. Tapi, baru mulai populer sekitar 2010. "Kami sendiri sudah mulai budidaya miracle fruit sejak 2007," ujarnya.

Deni bilang, sejauh ini, miracle fruit populer berkat efek pengubah rasa menjadi manis. Rasa manis tersebut berasal dari zat miraculin. "Sedangkan, khasiat spesifik bagi kesehatan, belum ada penelitian lebih lanjut. Namun, beberapa studi menyebut, buah ini bagus untuk diet, karena menimbulkan sugesti rasa makanan manis," tutur Deni.

Pebudidaya lain, Dian Lestari sudah membudidayakan miracle fruit sejak tiga tahun silam. Pemilik Harvin Green di Bogor ini tertarik membudidayakan tanaman ini, karena mulai banyak dicari orang. Di sisi lain, belum banyak yang menggeluti budidayanya. Apalagi, harga jualnya terbilang tinggi.

Dian menjual satu bibit miracle fruit ukuran 20-30 cm seharga Rp 85.000. Sementara, bibit setinggi 50 cm dibanderol Rp 125.000. Adapun, tanaman yang sudah berbuah dilego Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per pohon.  Omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta sebulan dari menjual satu jenis tanaman unik ini.

Sementara, Deni bilang, Sentra Tani Bogor mematok harga berdasarkan ukuran dan usia tanaman. Rentang harganya Rp 250.000-Rp 1 juta. Makin tua pohonnya, harganya kian mahal. "Paling mahal 1,2 meter, berumur tujuh tahun," ungkap Deni.

Ia juga menjual ukuran bibit 10-15 cm seharga Rp 50.000. Lantaran makin populer, Sentra Tani Bogor bisa menjual hingga 50 pohon sebulan. Dari tanaman ini saja, bisa menghasilkan omzet Rp 13 juta, dengan laba bersih 35 persen.

Menurut Deni, mayoritas pembeli merupakan kolektor tanaman yang berasal dari Jabodetabek, Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali.Dian mengamininya. Katanya, paling banyak pembelinya adalah kolektor penyuka tanaman unik dari wilayah Jakarta dan kota lain di Pulau Jawa.

Buah ini dinilai membantu penderita diabetes. Sebab, setelah memakannya, kecapan lidah jadi manis. "Ini memberi efek manis tanpa gula," ucapnya.

Sumber : Kompas

Tahan Panas, Buah Ajaib Gampang Dibudidayakan

Tanaman miracle fruit alias buah ajaib kini sedang naik daun. Tanaman ini populer berkat kemampuannya mengubah rasa di lidah menjadi manis. Lantaran khasiatnya itu, tanaman ini diyakini bisa membantu penderita diabetes.

Komoditas asal Afrika Barat ini juga banyak diburu kolektor tanaman karena tergolong tanaman unik. Tak heran, bila budidaya miracle fruit kini sedang ngetren.Deni Hadian, Kepala Pemasaran Sentra Tani Bogor, Jawa Barat bilang, budidaya buah ajaib tergolong mudah. Tanaman ini gampang tumbuh dan tidak memerlukan air dalam jumlah banyak. Dan sesuai cuaca di negara asalnya, buah ajaib bisa dikembangkan di daerah yang cuacanya panas.

Kendati demikian, lahannya harus subur agar tanaman tumbuh subur. Sebelum ditanam, tanahnya harus digemburkan terlebih dahulu. ''Penyiraman cukup dua kali kali sehari jika panas, dan jika musim hujan tidak perlu disiram,“ kata Deni.

Tanaman ini juga tidak memerlukan lahan yang luas bahkan bisa dibudidayakan dengan menggunakan pot saja. Soalnya, miracle fruit  tergolong tanaman perdu yang tinggi maksimal hanya 1 meter dan ukurannya kecil.Bila di tanam di lahan, jarak tanam antar pohon minimal 2 x 1 meter persegi (m²).  Tanaman ini cukup lama berbuahnya. Deni menyatakan, perlu waktu sekitar tiga hingga empat tahun menunggu tanaman ini berbuah.

Saat itu, tinggi pohon buah ajaib Deni sudah mencapai 40 centimeter (cm)-60 cm. Setelah buah pertama, buah ajaib akan berbuah terus sepanjang tahun. “Semakin tua pohonnya semakin banyak buahnya, sekitar 10 hingga 20 buah per pohon,“ cerita Deni.

Menurut Deni, khusus buah ajaib berdaun kecil dapat berbuah lebih cepat, yakni satu tahun. Untuk hama, Anda hanya harus waspada dengan keberadaan kutu daun. ''Biasanya sudah ada di daun dan pangkal buah,“ tukasnya.

Dian Lestari, pemilik Harvin Green asal Bogor, Jawa Barat mengakui, budidaya miracle fruit tidak sulit. "Perawatannya tidak terlalu banyak, tetapi memang agak lama menunggu berbuah,“ ujar Dian.

Layaknya tanaman perdu, pembiayaan dilakukan dengan biji. Tanaman miracle fruit tidak bisa distek ataupun juga dibiakkan dengan okulasi. Persoalannya, biji tanaman buah ajaib ini belum banyak dijual. Maka tidak jarang orang harus mengimpornya biji tanaman itu.

Sementara bagi pembudidaya lama, harus menunggu biji dari tanaman yang sudah berbuah. Menurut Dian, pemupukan buah ajaib cukup lakukan sebulan sekali. Penggunaan pupuk kandang lebih dianjurkan

Sumber : kompas
 
 

Tawaran Usaha Ayam Tulang Lunak Desyinof

Ayam termasuk makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Maklum, ayam bisa diolah menjadi aneka menu. Selain digoreng dan dibakar, juga bisa diolah jadi ayam tulang lunak. Salah satu pebisnis yang tertarik menjajal usaha ini adalah Ahmad Dalail di Bekasi.

Ia mendirikan gerai Ayam Tulang Lunak Desyinof pada awal tahun ini. "Tapi embrionya sudah ada sejak 2006. Dulu kami buat rumah makan,  tapi belum fokus ke ayam tulang lunak," ujar Ahmad.

Meski demikian, gerai Desyinof tidak hanya menyajikan ayam tulang lunak, tapi juga dilengkapi menu bebek goreng dan burung puyuh goreng. Satu porsi menu dibanderol berkisar Rp 14.500 hingga Rp 26.000.

Sejak awal membuka usaha, Ahmad langsung menawarkan kemitraan. Tak heran, kini sudah ada 28  gerai Desyinof yang tersebar di Bekasi, Bogor dan Jakarta. Empat gerai diantaranya miliki pusat, sisanya milik mitra.

Tertarik bermitra dengan Desyinof? Ada tiga paket investasi yang ditawarkan, yaitu paket golden senilai Rp 14,5 juta, paket silver senilai Rp 11 juta dan bronze Rp 3,5 juta.Untuk paket golden, mitra akan mendapat paket lengkap, berupa booth, bahan baku awal, perlengkapan masak dan berjualan, serta perlengkapan promosi.

Lalu, mitra yang membeli paket silver juga akan mendapat perlengkapan yang tidak berbeda jauh dengan golden. Bedanya, ukuran booth lebih kecil, dan tidak dapat cooler box.Sedangkan, pada paket bronze, ditujukan bagi mitra yang telah memiliki tempat berjualan dan menjadikan produk Desyinof sebagai tambahan jualan. "Mitra hanya mendapat bahan baku. Mereka juga harus menyediakan freezer boks sendiri," ujar Ahmad.

Ia memperkirakan, mitra bisa meraih omzet berkisar Rp 500.000 hingga Rp 2 juta sehari. Dengan asumsi omzet per bulan Rp 15 juta, dan keuntungan bersih 27 persen, diharapkan mitra bisa balik modal dalam 4 bulan.

Ahmad tidak mengutip biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat.

Sumber : Kompas
 

Entri Populer