" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Forum bisnis WESC belum cetak transaksi,UKM Apindo bidik pasar China

Forum bisnis WESC belum cetak transaksi,UKM Apindo bidik pasar China

UKM Apindo bidik pasar China

JAKARTA Pelaku usaha menilai forum bisnis dalam ajang World Expo Shanghai China (WESC) baru sekadar promosi dan tidak menghasilkan transaksi dan kesepakatan bisnis dengan pengusaha di China.

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartadibrata mengatakan saat eksportir kopi mengikuti forum tersebut bulan lalu, masih hanya sebatas promosi dan diskusi soal potensi pasar kopi di Negeri Panda tersebut.

"Belum ada importir sana [China] yang serius dan belum ada deal-deal bisnis seperti transaksi. Masih hanya sebatas ramah tamah dan tukar kartu nama," ujarnya kemarin.

Pengusaha kopi, kata dia, telah mengikuti forum bisnis di Shanghai di bawah koordinasi Kementerian Pertanian.Dia menjelaskan forum bisnis tersebut di bawah koordinasi masing-masing kementerian seperti Kemen-tan, Kemenperin dan Kemendag. Namun, yang menjadi koordinator forum bisnis tersebut, kata dia, adalah Kementerian Perdagangan.

Rachim menuturkan dalam bisnis forum belum lama ini, dipaparkan soal potensi pasar kopi di China yang sangat besar.Menurut dia, selama ini masyarakat China masih sebagai konsumen teh dan sangat sedikit yang meminum kopi. "Hanya kota-kota besar saja yang masyarakatnya mulai mengonsumsi kopi."

Dia menuturkan seandainya ma-syarakat China mulai mengonsumsi kopi, akan menjadi pasar yang sangat potensial mengingat negara itu memiliki penduduk yang sangat 1 Min .ik

Robert James Bintaryo, Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan, mengatakan forum bisnis memang merupakan tahapan awal sosialisasi potensial investasi dan kerja sama perdagangan, sehingga tidak mencetak nilai transaksi.

"Pada forum itu," hanya ada temu antara pebisnis di mana pebisnis antara berbagai negara difasilitasi."

Robert mencontohkan temu forum bisnis yang dilakukan pada Mei yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Shanghai. Setelah pertemuan itu, terungkap bahwa 90% pelaku usaha China berminat terhadap baru bara Indonesia. "Di luar itu, setelah forum bisnis, pasti akan ada transaksi yang tercipta."
Dia menegaskan WESC tersebut memang tidak menargetkan transaks secara langsung. Yang dikejar dari pelaksanaan pameran selama 6 bulan hanyalah penguatan national branding. "Jadi tidak ada target transaksi langsung dalam pameran itu. Yang ada hanya national branding. Ketika branding kita sudah mulai dikenal, maka terbuka peluang bagi penciptaan transaksi atas suatu produk."

Cari pasar

Sementara itu, Apindo mengungkapkan 50 usaha kecil dan menengah (UKM) asosiasi itu sedang mencari pasar di China melalui forum bisnis dalam ajang WESC.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, beberapa sektor yang memiliki peluang masuk pasar Chinaa.l. makanan dan minuman, kerajinan, furnitur dan garmen.

Dia menjelaskan pelaku usaha sektor UKM tersebut belajar dengan UKM di China dengan mencari pasar dan relasi bisnis. UKM tersebut, kata dia, akan langsung meninjau pusat-pusat kegiatan UKM di China.Melalui forum itu, lanjut Sofjan, UKM asal Indonesia akan bertukar informasi dengan UKM China. Kedua belah pihak, kata dia, akan menjajaki kerja sama apa yang dibutuhkan masing-masing.

Rombongan UKM binaan Apindo tersebut, pada Minggu dilepas oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Mendag mengatakan keberangkatan rombongan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dan belajar mengenai kemajuan UKM di China dalam hal keuangan, produksi, penyediaan bahan baku, dan pemasaran.

"Mereka bisa mempelajari kemajuan China dalam satu kesatuan dan selanjutnya ilmu yang dipelajari dapat digunakan untuk mendukung UKM di Indonesia."Keberangkatan rombongan itu disponsori oleh Permit (Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa) dan KIKT (Kadin Indonesia Komite Tiongkok).

Ketua Umum Permit dan KIKT Tahir mengatakan pihaknya sudah dua kali bekerja sama dengan Apindo, seperti pencanangan penyaluran kredit kepada pengusaha mikro di bawah Apindo dan mensponsori keberangkatan ke China kali ini. "Ke depan, KIKT dan Permit bisa dan akan memberikan sumbangsih yang lebih besar." (MARIA BENYAMIN) (sepudin.zuhri bisnis, co.id)

Entri Populer