" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Persaingan Kuliner Bebek Kian Ketat



>>Persaingan Kuliner Bebek Goreng<<

Pengusaha kuliner bebek tidak banyak membuka gerai kemitraan baru selama setahun terakhir
BEBERAPA tahun belakangan, kuliner berbahan bebek menuai popularitas. Masyarakat berlomba-lomba memburu jenis makanan ini.

Tak heran, waralaba yang menawarkan aneka sajian bebek pun bermunculan. Hanya saja, kondisi ini menimbulkan persaingan yang ketat. Ini terlihat dari pertumbuhan jumlah gerai yang mungil.

Dari tiga kemitraan yang pernah ditulis , tak banyak pembukaan gerai-gerai baru dalam setahun terakhir. Paling banyak, pertambahan jumlah gerai anyar hanya empat outlet saja Padahal, tren daging bebek belum pudar. Berikut ulasan beberapa waralaba bebek

Bebek Kapau

Sesuai namanya, resto inimenyajikan sajian bebek ala Minangkabau, plus dengan sambel yo khas Minang yang terkenal super pedas. Roni Eko Putra mulai menawarkan kemitraan Bebek Kapau pada tahun 2009. Saat ini, Bebek Kapau sudah mempunyai tujuh mitra, termasuk satu mitra sebagai master franchise untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya

Hingga kini, Roni masih menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, paket UKM yang terdiri dari booth kecil senilai Rp 15 juta, booth berbentuk L dengan harga Rp 25 juta, dan paket berbentuk kotak seharga Rp 40 juta

Kedua, paket Resto dengan investasi Rp 75 juta Kemitraan untuk paket UKM dan Resto ini berlaku selama lima tahun tanpa biaya royalti.Ketiga, paket Reseller dengan biaya investasi awal sebesar Rp 75 juta yang berlaku seumur hidup. Pada paket ini, Roni memungut royalty fee sebesar Rp 25 juta per tahun mulai tahun kedua

Sejauh ini, yang paling diminati adalah paket UKM seharga Rp 15 juta "Karena modalnya kecil, balik modalnya paling cepat," ujar Roni. Dalam sehari, gerai mampu menjual 30 sampai 50 porsi, dengan harga jual antara Rp 18.000 sampai Rp 20.000. "Mitra berhak menentukan harga jualnya sendiri, saya hanyamenyarankan harga idealnya saja," ungkap Roni.

Bahkan mitra boleh memakai daging lain, seperti ayam, cumi, dan burung puyuh. "Yang penting bumbu ungkep dan sambalnya tetap dari kami," ujar Roni.
ika mengambil paket master franchise, Roni akan mengirim seorang juru masak untuk menjaga kestabilan rasa. Maklum, mitra ini juga berfungsi sebagai pemasok bahan baku untuk wilayahnya agar kesegarannya tetap terjaga. Juru masak inilah yang akan mengolah bebek hingga setengah matang untuk dikirim kepada mitra

Biaya investasi awal paket master franchise sebanyak Rp 150 juta. Itu sudah termasuk biaya royalti Rp 75 juta untuk jangka waktu lima tahun. Biaya royalti bisa dicicil selama tiga tahun masing-masing sebesar Rp 25 juta

Keuntungan bagi master franchise berupa biaya royalti dari mitra-mitra yang bergabung di bawahnya Besar biaya royalti ini 20% dari omzet per bulan. Roni pun akan mendapat separo biaya royalti dari master franchise.

Waroeng Bebek Starduck

Rumah makan ini tidak hanya menyediakan menu standar, seperti bebek goreng, bebek panggang, atau bebek bakar. Mereka juga menyajikan beragam menu unik, semisal sate bebek, steak bebek, spaghetti bebek, lumpia bebek,hingga piza bebek.

Budi Setiawan mendirikan Waroeng Bebek Starduck sejak tahun 2007. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada Mei 2010, ia baru menawarkan konsep kemitraan. Saat mengupas kemitraan Waroeng Bebek Starduck pada Juni 2010 lalu, mereka baru memiliki tiga gerai mitra. Mereka tersebar di daerah Bandung, Purwakarta, dan Surabaya

Saat ini, dua mitra baru dari Cimahi dan Semarang sudahbergabung. Bahkan, dalam waktu dekat Waroeng Bebek Starduck akan membuka di Kota Duri, Riau. Budi menawarkan tiga paket kemitraan Waroeng Bebek Starduck. Yakni, paket kaki lima, middle concept, dan master franchise.

Nilai investasinya mulai dari Rp 25 juta untuk paket kaki lima dengan kerjasama selama tiga tahun. Lalu, untuk paket middle concept, Budi mematok biaya investasi awal Rp 50 juta untuk kerjasama hingga tujuh tahun.

Jika mitra menginginkan paket master franchise, ia harus menyiapkan dana sebesar Rp 90 juta Kerjasama paket ini selama 10 tahun. Mitra juga akan mendapatkan komisi 10% dari biaya investasi tiap mitra di daerahnya

Namun, Budi tak mengenakan biaya royalti untuk ketiga paket tersebut. "Mereka hanya wajib membeli bahan baku dari pusat," katanya

Harga menu di Waroeng Bebek Starduck berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per porsi. Budi pun mematok waktu balik modal tak sampai setahun jika mitra bisa memenuhi omzet hingga Rp 850.000 per hari.

Budi bilang, prospek waralaba ini masih menjanjikan. Selain daging bebek yang masih menjadi favorit, kualitas rasa Waroeng Bebek Starduck selalu terjaga. "Kami punya stok daging bebek unggul dari Bandung dan Cirebon yangdikelola sendiri," tegasnya

Bebek Kremes Wong Yogya

Berdiri sejak tahun 2006, Samsianata menawarkan kemitraan Bebek Kremes Wong Yogya mulai April 2008. Kini, sudah ada 22 mitra yang membuka gerai Bebek Kremes Wong Yogya Ada penambahan empat gerai
Tapi Samsianata mengungkapkan, ada satu gerai di Yogyakarta yang tutup lantaran lokasinya tak jauh dari daerah gempa. "Daya beli masyara-katnya turun," ujarnya

Sampai saat ini, Samsianata masih menawarkan satu model kemitraan dengan investasi awal Rp 50 juta untuk kerjasama selama 10 tahun. Ia juga masih memasang kriteria luas gerai minimal 100 m2 dan lahan parkir yang mampu menampung lima mobil. Khusus yang mengambil lokasi di mal, si mitra bisa menempati ruang dengan luas 20 m2.

Samsinata pun tak mengharuskan mitra membeli bahan baku darinya. Si mitra bisa membeli sendiri semua kebutuhan usaha. "Karena saya membuka semua rahasia dapur termasuk bumbunya,"ungkap dia. Ia juga tak mengutip biaya royalti.

Hanya ketika mitra berniat meneruskan kerjasama, Samsinata memungut Rp 25 juta sebagai biaya perpanjangan. Ia menjanjikan mitra balik modal dalam 24 bulan. Itu dengan asumsi pendapatan kotor Rp 1,5 juta per hari.

Untuk tahun 2011 ini, Samsinata akan fokus untuk membuka gerai di mal atau food court yang ada di Bandung. Menurutnya mitra yang membuka usaha di tempat itu cenderung lebih aman. "Apalagi, tren olahan daging bebek masih sangat populer di Bandung," tambahnya

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/



Bebek Goreng Mungkin Jenuh Dua-Tiga Tahun Lagi

>> KULINER BEBEK GORENG >>

KULINER bebek mulai marak di Tanah Air sekitar tahun 2009. Makanan berbahan baku utama bebek ini laris manis sehingga prospek waralabanya bagus dan jumlah mitra tambah banyak. Namun, tren ini tampaknya tidak akan bertahan lama

Jackie Ambadar, pengamat dan praktisi waralaba, mengatakan, seperti bisnis makanan pada umumnya, tren kuliner bebek kemungkinan hanya bertahan dua sampai tiga tahun ke depan. "Sesudahnya, pasti akan mengalami masa jenuh. Nah, saat itulah seleksi alam dimulai." ujarnya.

Oleh karena itu, Jackie memperkirakan, pada 2012, hanya kuliner bebek yang benar-benar berkualitas yang mampu bertahan dan lolos dalam seleksi alam. Seleksi alam ini, menurutnya, sangat berhubungan dengan semakin ketatnya persaingan.

Untuk bisa memenangkan persaingan da-lam bisnis kuliner bebek, Jackie mengungkapkan, kunci yang harus terus dijaga adalah bagaimana menonjolkan keunggulan usaha seperti keunikan cita rasa. "Perhatikan soal segmen pasar," saran dia. Sebaiknya, dari awal pewaralaba sudah menentukan segmen pasarnya. Dengan begitu, mereka bisa menentukan harga dan konsepnya.

Selain itu, yang punya peluang besar untuk bertahan adalah, waralaba resto bebek yang menyasar segala kalangan, mulai kelas bawah sampai atas. Harga terjangkau merjadi keunggulan dari usaha ini.

Jackie juga mewanti-wanti agar calon mitra benar-benar mampu memilih waralaba kuliner bebek yang sudah mapan dan dikenal masyarakat. Kemapanan itu bisa dilihat dari omzet yang besar dan stabil setiap bulan. "Jangan sampai belum balik modal, mitra sudah gulung tikar," ujarnya.

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/


Penjualan Hio dan Lilin Imlek Naik Dua Kali Lipat


>>Penjualan Hio dan Lilin Imlek<<


Imlek memang membawa keberuntungan bagi banyak orang. Termasuk pedagang alat-alat sembahyang warga keturunan Tionghoa. Maklum, menjelang Tahun Baru China yang jatuh pada 3 Februari 2011, penjualan hio dan lilin meningkat dua kali lipat. Kalau sudah begini pedagang untung besar dengan omzet per minggu mencapai Rp 27 juta.

TAK hanya klub barongsai, produsen kue keranjang, dan penjual pohon jeruk imlek saja yang ketiban hoki menjelang Imlek. Pedagang hio atau dupa, serta lilin yang merupakan perangkat wajib dalam prosesi sembahyang di acara Imlek juga menikmati berkah Imlek.

Eva, salah satunya, pemilik toko hio dan lilin yang sudah 40 tahun berdiri di depan Klenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama, Tangerang. "Sejak awal pekan ini, banyak orang membeli hio dan lilin untuk persiapan Imlek," tutur dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan hiodan lilin selalu ramai seminggu sebelum Imlek. Eva mengatakan, ketimbang hari biasa, penjualan hio dan lilin menjelang Imlek biasanya naik dua kali lipat Selain pembeli perorangan untuk sembahyang perayaan Imlek, kebanyakan pembeli hio dan lilin adalah pengurus klenteng dan vihara.

Eva menjual hio mulai harga Rp 20.000 hingga Rp 60.000 yang berisi dua kilogram (kg) dupa. "Masyarakat paling banyak mencari hio dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 22.000. Biasanya satu keluarga membeli satu hio," ungkap Eva.

Cuma, Eva bilang, hio seharga Rp 60.000 berisi dua kg, sedangkan hio dengan harga Rp 22.000 hanya berisi setengah kilo saja

Sama seperti hio, permintaan lilin juga meningkat dua kah lipat. Sekotak lilin berwarna merah, Eva menjualnya dengan harga Rp 17.000 hingga Rp 35.000. Satu kotak ulin berisi dua lilin berukuran kecil. Sementara, Ulin merah besar dengan tinggi setengah meter, harganya Rp 800.000.

Lilin-lilin kecil itu biasanya dipakai orang-orang yangingin sembahyang di klenteng atau vihara Adapun, "Lilin ukuran besar biasanya dibeli pengurus klenteng dan vihara," ujar Eva

Untuk memenuhi permintaan hio dan lilin yang melonjak, Eva sudah menyiapkan stok sejak awal Januari. Ia biasa mengambil dua barang itu dari seorang produsen di Jakarta. Tambahan stok ini membuat seluruh rak tokonya penuh terisi.

Selain liun dan hio, kenaikan penjualan juga terjadi untuk peralatan sembahyang lain seperti kertas sembahyang. Satu set kertas sembahyang seharga Rp 4.000 berisi puluhan kertas. Kertas-kertas itu nantinya akan dibakar saat berdoa di klenteng.

Dari penjualan lilin dan hio saja menjelang Imlek, Eva bisa mendapat omzet sekitar Rp 27 juta dalam seminggu. Rinciannya, penjualan ulin sebesar Rp 350.000 per hari dan hio sebanyak Rp 700.000 sehari. "Omzet ini bisa bertahan sampai Cap Go Meh tiba atau 15 hari setelah Imlek," ujarnya

 
 
Selain Eva, Hokie Jaya juga ketiban hoki dari perayaan Imlek tahun ini. Hanya saja, peningkatan penjualan tidak sebesar Eva Soalnya, "Di Pasar Lama banyak toko yang menjual hio dan lilin, jadi jumlah pembelian tidak terlalu besar dibandingkan hari biasa," kata Stephen, pemilik Hokie Jaya yang sudah 10 tahun berjualan hio dan lilin di Pasar Lama.

Di Pasar Lama, ada sekitar 15 toko yang menjual alat-alat sembahyang. "Biasanya pembeli sudah jauh-jauh hari beli hio dan lilin, walaupun pembelian paling banyak memang saat Imlek dan Cap Go Meh," papar Stephen. Selain persaingan yang ketat, letak toko yang kurang menguntungkan juga membuat penjualan tokonya tidak sebanyak Eva Sebab, Eva memiliki toko yang letaknya persis di seberang klenteng. Sehingga, banyak pembeli yang mencari lilin dan hio sebelum masukklenteng ke toko Eva Sedang, toko Stephen posisinya di pinggir Pasar Lama, sedikit agak jauh dari Klenteng Boen Tek Bio.

Jadi, "Kalau bisa menjual 10 kantong hio per hari saja sudah banyak," ucap Stephen. Harga hio di tokonya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per bungkus. Kebanyakan pembeli menyukai hio dengan harga Rp 12.000 dan lilin Rp 17.000. Saat ini, penjualan dua barang itu meningkat 100%.

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/
 
 

Entri Populer