" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Iwapi Pamerkan Produk Lewat Dekranas

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) akan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk memamerkan produk-produk perusahaan UMKM yang tergabung dalam Iwapi. Ketua umum Iwapi Nita Yudi mengatakan, kerja sama dengan Dekranas itu merupakan bagian dari program pengurus baru DPP Iwapi yang baru terbentuk pada 8 April 2010. "Kerja sama ini penting untuk membantu memamerkan dan memasarkan produk-produk anggota Iwapi yang jumlahnya mencapai 16 ribu," kata Nita Yudi di Jakarta, Jumat (30/4).

Selain bermitra dengan Dekranas, ada banyak program kerja yang akan dilakukan pengurus baru Iwapi ini. Yang pertama adalah membenahi data base anggota dan membuat sistem informasi yang lebih baik. Iwapi juga akan bemitra dengan Pemerintah dan BUMN. Salah satunya dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendapatkandana hibah bagi koperasi yang sehat dan layak dibantu. "Kami akan mulai mendata koperasi mana saja yang sehat dan layak dibantu," kata Nita.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut Nita, satu koperasi bisa mendapatkan dana bantuan sampai dengan Rp 300 juta. Bahkan, ada juga yang mendapat Rp 3-5 miliar, tergantung sehat tidaknya koperasi tersebut "Ini kesempatan bagus bagi koperasi untuk menambah permodalan," ujar dia. Kerja sama dengan BUMN, kata Nita, dalam bentuk pameran, pelatihan, dan pembinaan. Iwapi juga akan menggelar coaching ekspor bekerja sama dengan lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) dan Kanada. Tak ketinggalan pendekatan dengan bank-bank BUMN besar, seperti BRI, BNI, dan BTN. "Kami sedang mengupayakan skema khusus untuk kredit UMKM. Kredit usaha kecil dengan bunga H% menurut kami masih tinggi, idealnya 10-11

Pertumbuhan Kredit Bank BUMN Lebih Tinggi

Kredit bank BUMN pada kuartal 1-2010 tumbuh 16,8% dibanding periode sama 2009, lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 11%. Total penyaluran kredit empat bank pelat merah itu naik dari Rp 490,0 triliun menjadi Rp 572,3 triliun. Keempat bank BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi diraih BTN sebesar 28,6%, disusul BRI 26,47%. Selanjutnya adalah Bank Mandiri sebanyak 14,2% dan BNI sekitar 3,2%. Pertumbuhan kredit terjadi pada hampir seluruh unit bisnis, baik sektor korporasi, komersial, konsumsi, usaha kecil dan menengah (UKM), maupun kredit pemilikan rumah (KPR).
"Penyaluran kredit BRI hingga kuartal 1-2010 mencapai Rp 208,96 triliun, atau naik Rp 43,73 triliun (26.47%) dibanding periode sama 2009 sebesar Rp 165,23 triliun," kata Direktur Operasional BRI Sarwono Sudarto di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Sarwono, BRI akan terus berkomitmen untuk fokus dan konsisten dalam melayani usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit minimum 80% kepada UM KM. Upaya pengembangan sektor tersebut antara lain dilakukan melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR). Hingga akhir Maret 2010, KUR yang telah disalurkan BRI mencapai Rp 13,73 triliun kepada 2,52 juta nasabah. Dari jumlah itu, KUR yang sedang berjalan (outstanding) pada kuartal 1-2010 sebesar Rp 5,3 triliun dengan total nasabah 1,16 juta.

Tahun ini, kami berharap kredit BRI dapat tumbuh setidaknya 22%," ujar Sarwono. Mandiri Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, kredit perusahaan hingga kuartal 1-2010 mencapai Rp 201,9 triliun atau tumbuh 14,2% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 176,9 triliun. "Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit perbankan nasional sekitar 11% pada kuartal 1-2010," kata dia.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri terjadi pada semua segmen, terutama segmen mikro dan kecil. Penyaluran kredit untuk segmen mikro meningkat 22.8% dari sekitar Rp 4.7 triliun menjadi Rp 5,6 triliun, sedangkan untuk segmen smallbusiness (usaha kecil) tumbuh 25,6% menjadi Rp 17,7 triliun. "Namun demikian, penyaluran kredit terbesar Bank Mandiri masih lewat unit bisnis corporate banking (perbankan korporasi), yang mencapai Rp 74,5 triliun atau tumbuh 16,1% dibanding akhir Maret 2009 sebesar Rp 64,1 triliun," papar Agus.

Pada unit bisnis commercial banking (perbankan komersial), penyaluran kredit perse-roan juga meningkat 20,8% menjadi Rp 49,1 triliun dan di segmen konsumsi tumbuh 25,8% menjadi Rp 24.7 triliun. Sedangkan pada segmen institusi finansial, penyaluran kredit bank beraset terbesar di Indonesia itu mencapai Rp 204 triliun.

"Perseroan berencana terus meningkatkan penyaluran kredit Tahun ini, kami berharap pertumbuhan kredit 15-18% dibanding akhir 2009 sebesar Rp 198,5 triliun," ucap Agus. Berbeda dengan Bank Mandiri, kredit BNI hanya tumbuh 3,2% dari Rp 114,77 triliun men-jadi Rp 118,48 triliun. Dibandingkan capaian hingga akhir Desember 2009, total penyaluran kredit per akhir Maret lalu turun Rp 2 triliun. BCA Pada kesempatan terpisah, Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmaja mengatakan, penyaluran kredit perusahaan mencapai Rp 120,9 triliun pada akhir triwulan 1-2010. Jumlah itu naik 12,7% dibanding periode sama tahun lalu Rp 107,2 triliun. %

AKHKI dan Kemenkop Beri Pendampingan HKI

Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (AKHKI) telah memberikan pendampingan kepada kalangan usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) industri kreatif di Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM.

Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Chairul Djamhari menyatakan, pihaknya telah memberikan pendampingan dan bantuan sertifikasi HKI kepada kalangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) industri kreatif. Sudah sebanyak 917 UMKM telah mendapat sertifikat merek dagang, desain industri, dan paten yang tersebar di 26 provinsi, termasuk DKI Jakarta.

"Kami mendorong UMKM dan koperasi untuk memahami dan menerapkan hak kekayaan intelektual (HKI) sebagai intible asset yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dikomersialkan," kata Chairul di kantornya, Jumat (30/4).

Sedangkan AKHKI berencana membentuk lembaga bantuan hukum (LBH) yang khusus menangani masalah HKI. AKHKI akan membantu kalangan industri kreatif untuk mengamankan karya industri kreatif dari tindak kejahatan penjiplakan dan pemalsuan. "Kami ada usulan agar dibuat lembaga bantuan hukum (LBH) khusus masalah HKI. Namun itu juga bisa dengan komitmen kerja sama dengan LBH yang ada, ya kami telah siap," kata Ketua Umum AKHKI Yustisiari P

Kusumah, Kamis (29/4) di sela-sela diskusi terbatas Pemberdayaan HKI dalam Industri Kreatif di Jakarta. Diskusi menghadirkan pembicara Prof Eddy Damian dari Universitas Padjadjaran Bandung, konsultan HKI Dedy Kurniadi, serta dua pelaku industri kreatif Ridwan Kamil dan Jerry Aurum.

Dengan adanya LBH khusus HKI tersebut, Yustisiari berharap produk industri kreatif makin bernilai bisnis yang tinggi. Dengan nilai ekonomi yang tinggi, kata dia, tarif pendaftaran HKI atas produk kreatif itu menjadi tidak seberapa. "Demikian pula, nilai jasa konsultasi HKI juga masih relevan, karena*i£atnva sangat menunjang," kata ketua AKHKI periode 2010-2013, menggantikan ketua lama Chandra A Hamzah.

Diakui di LN Sementara itu, Ridwan Kamil mengungkapkan, prestasi industri kreatif Indonesia bahkan banyak diakui di luar negeri. "Jika Wagub (Jabar) Dede Yusuf tak memanfaatkan, karya kami malah lebih diakui di Thailand dan Singapura," kata Ridwan bangga.

Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) ini antara lain menyebutkan sejumlah karyanya di luar negeri. Marina Bay Waterfront Master Plan di Singapura, Suktohai Urban Resort Master Plan di Bangkok, dan Ras Al Kaimah Waterfront Master di Qatar-UEA. Ia juga mengarsiteki sejumlah proyek besar di Tiongkok, Hong Kong, Bahrain, dan Uni Emirat Arab

Entri Populer