Kuliner Indonesiaku
Kabupaten Soppeng yang berjarak sekitar 192 kilometer dari Kota Makassar memang memiliki keunikan tersendiri. Selain fenomena ribuan kelelawar yang bergelantungan di jantung Kota Soppeng, serta kesejukan alamnya, kabupaten ini juga ternyata memiliki suguhan teh unik yang disebut dengan teh "Garu Kiri" oleh masyarakat setempat.
Teh garu kiri sejatinya adalah minuman teh yang dijual bebas, meski demikian hanya satu warung yang menjajakan teh ini, yakni terletak di persimpangan Jalan Cabbenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan.
Sekilas teh ini tak berbeda dengan teh biasa yang diracik dengan campuran teh alami serta sebutir telur dan madu serta susu dan gula pasir. Namun ada keunikan lain pada proses pembuatan teh yang satu ini yakni cara mengaduknya. Cara mengaduk teh ini haruslah menggunakan tangan kiri dengan adukan dari arah kiri ke kanan. Hal inilah yang menyebabkan teh ini diberi nama teh garu kiri, "garu" berarti aduk.
Di Kabupaten Soppeng, teh garu kiri sudah cukup terkenal. Pasalnya selain unik teh ini ternyata sudah puluhan tahun diperjualbelikan di sebuah warung kecil. "Ini teh sudah turun temurun dari dulu kita sering datang kesini minum teh," ujar Saudi, salah seorang warga.
Lantaran keunikannya, warung teh ini telah beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah setempat maupun instansi lain sejak puluhan tahun silam. Terbukti di salah satu dinding warung ini terpajang salah satu penghargaan yang bertuliskan tahun 1995. "Kalau cara buatnya dari dulu begini tidak pernah berubah sejak kakek saya dulu, makanya sekarang turun temurun diwariskan," ujar Ammang, pengelola warung teh garu kiri.
Sementara rasanya sungguh menggoda, perpaduan madu serta telur dan susu cukup membuat pengunjung semakin menikmati suguhan unik ini. "Rasanya enak, ditambah lagi namanya yang bikin penasaran," ujar Basdir, salah seorang warga Makassar yang mampir di warung ini.
http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
Sumber: Kompas.com