" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Sukses dari Kerja Sama dan Kreativitas

Sukses dari Kerja Sama dan Kreativitas

12/03/2012
Sukses dari Kerja Sama dan Kreativitas
Davor Pisk Chief Operation Officer, Syngenta International AG


Kinerja keuangan Syngenta International  produsen benih global, tahun lalu solid meski krisis melanda Uni Eropa dan Amerika Serikat. Perusahaan mampu membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12% {year-on-year) menjadi USS 13,3 miliar dari USS 11,6 nuh,n

Davor Pisk, Chief Operation Officer (COO) Syngenta International AG, mengatakan faktor utama kesuksesan mempertahankan kinerja adalah kerja sama tim yang kuat dan terus berkembangnya kreativitas. Dia memberi contoh, awal 2011, Syngenta mengeluarkan strategi baru yakni menggabungkan bisnis perlindujigan tanaman dan benih perusahaan.

Penyatuan dua segmen bisnis ini bertujuan agar bisa menawarkan produk terkait tanaman pangan yang lengkap dan memenuhi seluruh kebutuhan konsumen. Penggabungan segmen usaha juga memperkuat kerja sama terutama di tim penjualan dan berhasil mendorong kenaikan penjualan bahkan me lebihi ekspektasi perusahaan.

"Inti strategi kami adalah fokus pada pertumbuhan penin, ilan dan berusaha mengerti keinginan konsumen," ujar pria berkebangsaan Inggris kelahiran Kroasia ini. Pisk yang resmi menjabat COO Syngenta sejak 1 Januari 2008, memulai karir di Syngenta pada 2003 sebagai Region Head Crop Protection Asia Pacific. Sebelumnya pria lulusan Ilmu Ekonomi dan Politik dari Exeter University. Inggris dan Ilmu Politik dari University of California, Amerika Serikat ini berkarir di Zencca Agrochemicals.

Selama berkarir di sektor pertanian, pengalaman berkecil yang dia miliki adalah kesempatan berkeliling dunia dan mengetahui kondisi pertaniandi banyak negara. Contohnya kondisi irigasi di Amerika Utara dan sistem transplantasi padi di Asia Tenggara.

Dari pengalaman itu, dia bisa memahami aplikasi teknologi yang relevan dan bisa mendorong produksi. Dalam sepuluh tahun terakhir pertumbuhan produktivitas tanaman pangan terutama padi sulit mengikuti pertumbuhan penduduk. Untuk mendorong produktivitas perlu penambahan luas lahan yang sulit dilakukan atau menaikkan produktivitas pada lahan yang sudah ada.

Karena itu investasi perusahaan fokus pada inovasi dan menciptakan teknologi yang bisa menaikkan produktivitas serta membantu keamanan dan ketahanan pangan. Salah satu inovasi perusahaan adalah benih jagung transgenik yang bisa mengendalikan gulma. Benih direkayasa agar toleran terhadap pestisida dan membantu pengendalian gulma sehingga biaya lebih sedikit. Perusahaan juga memperkenalkan benih hibrida yang tahan hama tanpa penggunaan pestisida.

Dia mengatakan negara berkembang termasuk Indonesia adalah pasar utama perusahaan. Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus dan penduduk yang banyak sehingga sangat membutuhkan ketahanan pangan.

Pisk memiliki keinginan petani indonesia mampu mendorong produksi padi mereka. Lalu kegiatan budi daya bisa dengan tenaga kerja minimal. Petani juga diharapkan bisa menggunakan teknologi untnuk memprediksi hasil produk-si.

Walau petani Indonesia adalah petani skala kecil, Syngenta berupaya agar produktivitasnya tidak berbeda dengan negara lain. Salah satu komitmen Syngenta adalah dengan memberi pelatihan pada 15 ribu petani agar terjadi transfer pengetahuan ke mereka. ()

Sumber :Indonesia Finance Today
Qayuum Amri


Entri Populer