Bagi wirausahawan muda atau berniat menjadi wirausaha di Bandung, NgaduIde bisa menjadi sarana yang pas untuk belajar. Sesuai namanya, NgaduIde adalah akronim dari Ngobrol Asik Dunia Usaha, wadah berbagi sesama wirausaha mengenai pengetahuan untuk mandiri dan menjadi majikan bagi dirinya sendiri.
Bentuk kegiatan dari NgaduIde sebetulnya sederhana yakni pertemuan biasa. Namun yang membuatnya luar biasa adalah konsep yang diusung yakni sarana berbagi dari wirausahawan yang sudah mapan mengenai pengalaman mereka, mulai dari merintis usaha, mengelola keuangan, hingga pemanfaatan jejaring sosial media. Umumnya setiap pertemuan digelar pada Jumat pertama pada setiap bulan.
"Semua masih digelar secara swadaya alias patungan," ujar salah satu inisiatornya, Ben Wirawan, yang ditemui Sabtu (9/6/2012) lalu.Namun, pada NgaduIde ke sembilan pada Sabtu lalu, penyelenggara mengambil langkah berbeda dengan menggelarnya di sebuah restoran di siang hari. Pasalnya, tema yang ingin diambil adalah bisnis kuliner.
Pertemuan tersebut menghadirkan beberapa wirausahawan yang sudah merintis usahanya dari kecil hingga mapan, misalnya Aprie, pemilik restoran ikan bakar Reds Dipo, atau Tito Afrianto sang pemilik Ina Cookies serta kafe Mr Komot.
Sembari menyimak pengalaman sambil sesekali berkesempatan bertanya, lokasi NgaduIde juga dikelilingi beberapa stan usaha makan an yang masih berusia seumur jagung. Mereka adalah wirausahawan kuliner muda seperti Egi Pribadi dan Fajar Rohman Azis yang baru saja mendirikan bisnis cheese stick bernama Camilan Anak Indonesia (CAI) yang dipasarkan melalui media sosial.
Ada pula kawan-kawan satu kampus yang sudah dua bulan menjalankan usaha sendiri seperti Muhammad Ilham dengan produk trifle, sejenis makan an penutup, atau Vega Runi dengan produk makaroni cakalang.
Menurut Ben, dia berharap NgaduIde bisa menjadi sarana regenerasi bagi wirausahawan di Bandung. Dengan bertemu seperti ini, selain transfer pengalaman, pengusaha muda bisa membangun jejaring dengan pengusaha yang sudah berpengalaman sehingga mereka bisa dibimbing tanpa harus berjuang sendiri-sendiri.>>> Promosi konten Margahayuland
http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
Sumber : Kompas.com,inspirasi