" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Merajut Keuntungan dari Bisnis Handicraft

Merajut Keuntungan dari Bisnis Handicraft

17/03/2012
Merajut Keuntungan dari Bisnis Handicraft


Nilai sebuah handicraft tidak hanya dipandang dari segi fungsional semata. Paduan antara nilai guna dan nilai seni yang tinggi,menjadikan kerajinan tangan banyak diminati oleh banyak orang.NERACA. Manisnya keuntungan bisnis bermodal minim dari keterampilan tangan dalam mencipta, berkreasi dan memproduksi barang bernilai ekonomis tinggi, mengundang banyak kalangan pebisnis menggeluti usaha handicraft (kerajinan tangan).

Tengok saja Provinsi Bali dengan kerajinan tenunnya, yang mampu mencetak nilai eksport hingga USS 2,33 juta dollar sepanjang 2011 lalu kesejumiah negara Eropa, Asia dan Amerika.Ekspor kerajinan khas Bali memang terus meningkat dari hanya USS 1,53 juta ditahun 2010.

Namun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali memprediksi nilai ekspor berbagai komoditas dari Pulau Dewata akan lebih menurun dibandingkan dari 2011."Kami memprediksi terjadi penurunan nilai ekspor pada tahun ini berdasarkan kondisi krisis ekonomi global yang belum juga membaik," kata Ketua Apindo Bali Panudiana Kuhn.

Ia menilai, kondisi krisis ekonomi itu masih melAnda beberapa negara tujuan ekspor berbagai komoditas dari Bali. Menurut Kuhn, dalam keadaan tersebut negara-negara tujuan ekspor akan mengutamakan produk pangan dibandingkan dengan jenis barang lainnya, seperti kerajinan.

"Krisis global sangat mempengaruhi ekspor Bali yang umumnya berupa produk kerajinan, karena negara tujuan lebih mengutamakan bahan pangan," ujarnya.Selain dipengaruhi krisis ekonomi di kawasan Amerika Serikat dan Eropa, nilai ekspor juga dipengaruhi oleh persaingan dari negara produsen lainnya, salah satunya China.

Dia menambahkan, sampai saat ini China masih mendominasi dan berada di posisi teratas dalam hal pengekspor produk yang ada di pasaran dunia."Hal itu merupakan tantangan berat yang harus dihadapi eksportir Bali pada tahun ini. Saat ini semua tergantung pemerintah untuk bisa memberikan solusi guna mempertahankan nilai ekspor supaya tidak terus menurun," ungkap dia

Jika pemerintah dapat memberikan solusi yang baik bagi para eksportir, lanjut Kuhn, maka nilai ekspor tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Atau beberapa eksport mebel dari kayu dan rotan masih memberikan kontribusi yang terbesar ditahun 2011.

Kerajinan Kayu

Ekspor kerajinan mebel berbahan kayu, memang terbilang fantastik. Tahun 2011 lalu bahkan eskport kerajinan kayu dapat mencapai USS 800,68 juta, sedangkan kerajinan berbahan rotan menembus USS 154,16 juta.

Adapula kerajinan daribambu yang menoreh pembukuan laba hingga USS 10,13 juta, dan kerajinan berbahan metal mencapai senilai USS 100,53, bahan plastik USS 51,34 juta, dan bahan lainnya USS 664 juta.Rotan sebagai primadona sumber devisa yang besar, karena Indonesia satu-satunya negara terbesar penghasil rotan di dunia.

Di luar negeri industri rotan dengan skala besar berada di Cina dan Filipina, yang produknya berupa barang jadi. Sedangkan di Indonesia industri yang dikatakan cukup besar berada di Jawa Timur (Gresik) dan Jawa Barat (Cirebon) produknya sebagian besar berupa barang setengah jadi untuk dieksport.

Dewasa ini industri kecil (home industri) semakin banyak lokasinya berada disekitar industri besar, dengan memanfaatkan bahan baku dari industri yang tidak layakdi ekspor atau dari petani pemungut rotan, dari mereka lah produk berupa bahan setengah jadi dan barang jadi kemudian dipasarkan dalam negeri.

Komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan hilirisasi rotan di luar Pulau Jawa dapat dilihat dari peningkatan investasi untuk pembangunan sentra industri rotan di luar
Pulau Jawa dari 33 persen pada 2010 menjadi 41 persen pada 2011.

Hal ini membuktikan bahwa potensi pasar untuk usaha kerajinan rotan masih terbuka lebar. Bahkan membuktikan bahwa rotan masih menjadi primadona kerajinan khas dari Indonesia.

Potensi ini terbuka tidak hanya dari kalangan pengrajin saja, dari sisi marketingpun kita masih bisa mengambil peluang untuk memasarkan produk kerajinan ini. Tentunya tidak hanya didalam negri saja, tapi juga ke luar negri.

Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono menuturkan bahwa ekspor mebel dari kayu dan rotan masih memberikan kontribusi yang terbesar, terutama pada pangsa pasar Eropa dan Amerika Serikat.

"Kami tetap berusaha membidik pasar alternatif ekspor, terutama mebel ke beberapa negara seperti China, India, Taiwan dan negara-negara di Asean," ungkapnya.Namun diakui bila potensi bisnis terbesar adalah dari produk mebel dan kerajinan gaya hidup rumah tangga, yang telah memiliki pembeli setia di Indonesia.

Sementara mebel dan kerajinan kayu yang diproses dengan mesin, dapat menjadi daya tarik tersendiri terutama dengan melihat peningkatan respon pasar ditahun 2011.Dengan sumber daya, kfSStiViCSi. uJm mOVHiyang" dimiliki industri permebelan dan kerajinan Indonesia, diharapkan bisnis kerajinan dan mebel mampu memberi kontribusi yang signifikan bagi roda perekonomian bangsa.

Pendapatan melalui eksport kerajinan dan mebel bukan perkara kecil. Sejumlah negara berkapita lebih baik dari Indonesia, bahkan menilai kerajinan merupakan potensi pendapatan yang dapat mengundang jutaan dollar.

Mereka berlomba menggelar penghelatan akbar memperkenalkan produk kerajinan dengan megah, guna menarik pembeli mancanegara.Seperti halnya yang dilakukan Indoensia dengan International Furniture Craft Fair Indonesia (IFFINA), ada pula China International Furniture Fair (CIFF) di Guangzhou; Spoga Cologne di Koin, Jerman; International Furniture Market (IFM) di Kuala Lumpur, Malaysia; Maison Objet di Paris, Prancis dan Furniture Shanghai 2011 di Shanghai, China, (ade)

Sumber: Harian Ekonomi Neraca



Entri Populer