" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Green Business Bakan Bakar Kompor Berbentuk Jelly Bioetanol

Green Business Bakan Bakar Kompor Berbentuk Jelly Bioetanol

15/03/2012
Green Business
Bakan Bakar Kompor Berbentuk Jelly Bioetanol


Pemanfaatan energi alternatif terus dikembangkan untuk berbagai keperluan. Beberapa pelaku usaha menawarkan bahan bakar pengganti spiritus untuk kompor. Tidak sia-sia, produk mereka diminati pasar.

TAK bisa dipungkiri, sumber energi fosil kini semakin langka dan mahal. Terbatasnya sumber energi fosil itu telah mendorong pengembangan sumber energi terbarukan. Contohnya, Ahmed Tessario yang menekuni usaha pemanfaata-an bioetanol sebagai bahan pengganti spiritus untuk kompor pemanas makanan. Pria asal Surabaya inimengolah bioetanol cair menjadi berbentuk jelly Geli). 

Bioetanol yang digunakan umumnya berbahan baku cassava atau molasses. Selanjutnya, bioetanol jeli itu dikemas dalam kaleng bekas.la sengaja menggunakan kaleng bekas karena mengusung konsep ramah lingkungan. "Karena berbentuk jeli jadi lebih praktis, tidak mudah tumpah, apinya biru, dan lebih cepat panas," kata Ahmed yang lulusan Institut Teknologi Surabaya itu.

Karena lebih cepat panas, ia mengklaim, produknya itu bisa menghemat energi sampai 30% dibandingkan spiritus biasa. Ahmed memasarkan produk bioet-anolnya itu dengan label green flame sejak pertengahan tahun siiam di bawah bendera CV Joy Fresh International.

Dalam waktu singkat, produk buatannya itu kini mulai diterima pasar. Pelanggannya tersebar di beberapa daerah, mulai dari Padang, Yogyakarta, hingga

Papua. Rata-rata pelanggannya adalah perusahaan penyedia jasa katering makanan, restoran, hotel, dan kelompok pecinta alam.la membanderol bioetanol jeli berbobot 198 gram sekitar Rp 3.500-Rp 4.000 per kaleng. Selain itu, ia juga mengembangkan kompor kecil berlabel smart- stove yang cUjual Rp 35.000 per unit. Dalam sebulan, ia bisa menjual 15.000 kaleng green Jlxnne. Dari situ, omzetnya mencapai Rp 45 juta-Rp 50 juta per bulan, dengan laba sekitar 30%.

Usaha serupa juga ditekuni Arizal di Bekasi, Jawa Barat. Di bawah bendera usaha IRSS, ia menawarkan sterno pasta sebagai balian pengganti spiritus. Sterno pasta merupakan hasil fermentasi spiritus yang diklaim lebih praktis, aman dan hemat energi.

Pengembangannya dilakukan sekitar tahun 1995. "Jadi, kami melakukan semacam fermentasi dari spiritus, yang hasilnya berupapasta itu. Pembakarannya tidak mengeluarkan asap dan tidak tumpah, sehingga aman untuk pemanas makanan," katanya

Arizal membanderol sterno yang dikemas dalam kaleng sekitar Rp 2.000 per kaleng. Dalam sebulan iabisa menjual rata-rata 25.000-50.000 kaleng. Jumlah pesanan berfluktuasi, tergantung pesanan. "Kadang satu bulan hanya 15.000 kaleng," tandasnya. Pelanggannya terutama sejumlah hotel di Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Sumber: Harian Kontan
Eka Saputra


Entri Populer