07/02/2012
Siap merajut (usaha) busana muslim
Teknologi topang kreativitas dan bakat pemuda
Memilih bekerja sebagai tenaga profesional atau terjun sebagai wirausaha? Itulah kegalauan yang dialami oleh Fitri Tri Sumarni sebelumnya.Sebenarnya, dari segi kepiawaian dalam seni kreativitas, kemampuan dara berusia 23 tahun ini memang sudah tidak diragukan lagi. Maklum jebolan jurusan desain grafis ITB pada 2010 ini pun sudah menguasai teknologi pendukung aktivitas desain grans itu sendiri.
Fitri juga mengasah kemampuannya di bidang periklanan dan pada usia relatif muda sudah menjabat art director di sebuah perusahaan periklanan di Jakarta.Fitri mengakui sudah menyenangi busana sejak kecil dan sering tampil sebagai peragawati cilik. Karena itu tak heran jika kini dia makin dekat dengan dunia fashion.
Di sinilah kegalauannya untuk memilih profesi yang akan dila-koninya, diakhiri dengan memutuskan untuk terjun sebagai perancang mode busana muslim."Saya senang merancang busana dan saya juga senang fashion" kata Fitri di sela-sela pengumuman pemenang AMD Rising Stars 2012, baru-baru ini.
Kini pilihannya untuk mengembangkan bisnis di bidang fashion semakin kuat setelah terpilih oleh AMD (Advanced Micro Devices) Indonesia sebagai pemenang AMD Rising Stars 2012 untuk kategori fashion.Lewat karyanya yang multifungsi, Fitri membuat our/iff yangdapat berfungsi sebagai rok panjang, cardigan, dress, atau jumsuit.
Karyanya lantas masuk 15 finalis AMD Rising Sur dan selanjutnya dinobatkan sebagai pemenang untuk kategori fashion. Fitri akhirnya menggondol hadiah uang tunai senilai USS3.333 dari AMD."Uang ini akan saya gunakan untuk mendalami bidang fashion dan mulai serius untuk merintis bisnis busana," tuturnya.
Pembuatan gambar dan desain busana itu, menurut Fitri, memang dibantu dengan menggunakan teknologi komputer dari AMD sehingga memudahkan pekerjaan untuk merancang busana.Begitu pula dengan pemberian warna, layer, dan motif. "Saya mewujudkan motif batik di atas bahan kulit," tutur Fitri usai memperagakan beberapa karyanya yang mengambil inspirasi gaya era 1%0-1970-an.
Perancang mode Dian Pelangi, brand ambassador AMD, mengakui teknologi AMD memang membantu untuk mendesain dan mewarnai busana. Hasil akhirnya bisa langsung terlihat."Dulu, membuat desain busana memakai kertas dan memberi warna pakai pensil warna satu-satu," ujarnya yang mengaku akan belajar lebih jauh tentang teknologi komputer untuk membuat layer.
Label busana
Kini, Fitri makin mantap untuk merintis dan mengembangkan bisnis busananya. Apalagi bungsu dari tiga bersaudara asal Magelang itu, telah meluncurkan label busana muslim dengan nama Mina."Nama label ini terinspirasi dari nama kecilku," tuturnya.
Fitri yang suka mix n moch pakaian itu semakin optimistis dengan pilihannya untuk terjun berwirausaha sebagai perancang busana muslim karena dia sendiri selalu memakai busana muslim. Dia yakin dengan pilihan bisnisnya. "Saya ingin berkembang seperti Dian Pelangi," katanya tersenyum.
Perempuan yang modis itu memang mengidolakan perancang muda berbakat Dian Pelangi yang menekuni busana muslim untuk kategori busana kasual dengan target pasar kalangan remaja sampai usia 35 tahun.
Fitri yakin dengan sistem AMD terbaru berupa teknologi vision dapat membantu usaha pemuda Indonesia meningkatkan bakat dan kreativitas dalam bidang fashion, musik, dan desain grafis.Selain Fitri, pemenang AMD Rising Stars 2012 untuk kategori musik adalah Muhammad Muizzudin Yanuar dan Hariz Soeoed dalam kategori desain grafis animasi.
Berbeda dengan Fitri, hadiah uang tunai US$3,333 akan dimanfaatkan Yanuar untuk mengembangkan bakat dengan membangun studio musiksendiri dan membesarkan grupnya Shaxied.Adapun Hariz, alumni Binus, lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di bidang teknologi animasi sebelum siap merintis usaha sendiri.
Keberhasilan ketiganya dalam mengeksplorasi bakat dan kreativitas lewat dukungan teknologi vision AMD memang memberi peluang untuk mengasah dan meningkatkan bakat masing-masing melalui pemanfaatan hadiah uang tunai dan sebuah PC berbasis AMD.
Heryanto Arif, Country Manager AMD Indonesia mengatakan kampanye AMD Rising Stars merupakan cara AMD untuk menjangkau kaum muda di seluruh Indonesia dan mendorong mereka untuk mengasah bakat mereka dalam memanfaatkan teknologi.
"Kami senang bahwa kampanye ini telah diterima dengan baik oleh para pemuda Indonesia terbukti dari 526 karya berkualitas yang kami terima. AMD siap membantu para pemuda Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan di bidang yang diminati. "Sebuah bakat yangbaik didukung oleh teknologi yang tepat akan menciptakan sebuah mahakarya," kata Heryanto. Dalam program Rising Star, AMD Indonesia fokus mendorong munculnya bakat dan usaha baru dari generasi muda lewat dukungan pemanfaatan teknologi di bidang desain grafis, fashion, dan musik. Program ini digelar setiap tahun.
Untuk 2012, penjaringan sudah dimulai sejak Oktober tahun lalu melalui 30 kampus di lima kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kampanye tahun ini diikuti oleh 526 karya yang kemudian diseleksi menghasilkan 15 finalis.
Menurut Michael Edward, Distribution Manager AMD Indonesia, cukup sulit menentukan pemenang untuk masing-masing kategori dari 15 finalis. "Yang jelas penilaian harus memenuhi kriteria menyangkut kualitas, orisinalitas dan kreativitas," ujarnya.
Pada akhirnya ditetapkan Fitri Tri Sumarni, Muhammad Muizzudin Yanuar dan Hariz Soeoed sebagai pemenang sebagai AMD Rising Stars 2012.AMD merupakan inovator desain sirkuit elektronika yang memimpin era selanjutnya untuk pengalaman digital dengan AMD Accelerated Processing Units (APUs) yang memberikan tenaga pada berbagai macam peralatan komputasi.
Produk komputasi server dari AMD berfokus untuk memimpin industri awan dan virtualisasi lingkungan. Berbagai teknologi grafis AMD yang superior dapat memberikan solusi mulai untuk game console, PC, hingga superkomputer. (rtru.efita@bisnis.co.id/ rustam.agus@bisnis.co.td)
Teknologi topang kreativitas dan bakat pemuda
Memilih bekerja sebagai tenaga profesional atau terjun sebagai wirausaha? Itulah kegalauan yang dialami oleh Fitri Tri Sumarni sebelumnya.Sebenarnya, dari segi kepiawaian dalam seni kreativitas, kemampuan dara berusia 23 tahun ini memang sudah tidak diragukan lagi. Maklum jebolan jurusan desain grafis ITB pada 2010 ini pun sudah menguasai teknologi pendukung aktivitas desain grans itu sendiri.
Fitri juga mengasah kemampuannya di bidang periklanan dan pada usia relatif muda sudah menjabat art director di sebuah perusahaan periklanan di Jakarta.Fitri mengakui sudah menyenangi busana sejak kecil dan sering tampil sebagai peragawati cilik. Karena itu tak heran jika kini dia makin dekat dengan dunia fashion.
Di sinilah kegalauannya untuk memilih profesi yang akan dila-koninya, diakhiri dengan memutuskan untuk terjun sebagai perancang mode busana muslim."Saya senang merancang busana dan saya juga senang fashion" kata Fitri di sela-sela pengumuman pemenang AMD Rising Stars 2012, baru-baru ini.
Kini pilihannya untuk mengembangkan bisnis di bidang fashion semakin kuat setelah terpilih oleh AMD (Advanced Micro Devices) Indonesia sebagai pemenang AMD Rising Stars 2012 untuk kategori fashion.Lewat karyanya yang multifungsi, Fitri membuat our/iff yangdapat berfungsi sebagai rok panjang, cardigan, dress, atau jumsuit.
Karyanya lantas masuk 15 finalis AMD Rising Sur dan selanjutnya dinobatkan sebagai pemenang untuk kategori fashion. Fitri akhirnya menggondol hadiah uang tunai senilai USS3.333 dari AMD."Uang ini akan saya gunakan untuk mendalami bidang fashion dan mulai serius untuk merintis bisnis busana," tuturnya.
Pembuatan gambar dan desain busana itu, menurut Fitri, memang dibantu dengan menggunakan teknologi komputer dari AMD sehingga memudahkan pekerjaan untuk merancang busana.Begitu pula dengan pemberian warna, layer, dan motif. "Saya mewujudkan motif batik di atas bahan kulit," tutur Fitri usai memperagakan beberapa karyanya yang mengambil inspirasi gaya era 1%0-1970-an.
Perancang mode Dian Pelangi, brand ambassador AMD, mengakui teknologi AMD memang membantu untuk mendesain dan mewarnai busana. Hasil akhirnya bisa langsung terlihat."Dulu, membuat desain busana memakai kertas dan memberi warna pakai pensil warna satu-satu," ujarnya yang mengaku akan belajar lebih jauh tentang teknologi komputer untuk membuat layer.
Label busana
Kini, Fitri makin mantap untuk merintis dan mengembangkan bisnis busananya. Apalagi bungsu dari tiga bersaudara asal Magelang itu, telah meluncurkan label busana muslim dengan nama Mina."Nama label ini terinspirasi dari nama kecilku," tuturnya.
Fitri yang suka mix n moch pakaian itu semakin optimistis dengan pilihannya untuk terjun berwirausaha sebagai perancang busana muslim karena dia sendiri selalu memakai busana muslim. Dia yakin dengan pilihan bisnisnya. "Saya ingin berkembang seperti Dian Pelangi," katanya tersenyum.
Perempuan yang modis itu memang mengidolakan perancang muda berbakat Dian Pelangi yang menekuni busana muslim untuk kategori busana kasual dengan target pasar kalangan remaja sampai usia 35 tahun.
Fitri yakin dengan sistem AMD terbaru berupa teknologi vision dapat membantu usaha pemuda Indonesia meningkatkan bakat dan kreativitas dalam bidang fashion, musik, dan desain grafis.Selain Fitri, pemenang AMD Rising Stars 2012 untuk kategori musik adalah Muhammad Muizzudin Yanuar dan Hariz Soeoed dalam kategori desain grafis animasi.
Berbeda dengan Fitri, hadiah uang tunai US$3,333 akan dimanfaatkan Yanuar untuk mengembangkan bakat dengan membangun studio musiksendiri dan membesarkan grupnya Shaxied.Adapun Hariz, alumni Binus, lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di bidang teknologi animasi sebelum siap merintis usaha sendiri.
Keberhasilan ketiganya dalam mengeksplorasi bakat dan kreativitas lewat dukungan teknologi vision AMD memang memberi peluang untuk mengasah dan meningkatkan bakat masing-masing melalui pemanfaatan hadiah uang tunai dan sebuah PC berbasis AMD.
Heryanto Arif, Country Manager AMD Indonesia mengatakan kampanye AMD Rising Stars merupakan cara AMD untuk menjangkau kaum muda di seluruh Indonesia dan mendorong mereka untuk mengasah bakat mereka dalam memanfaatkan teknologi.
"Kami senang bahwa kampanye ini telah diterima dengan baik oleh para pemuda Indonesia terbukti dari 526 karya berkualitas yang kami terima. AMD siap membantu para pemuda Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan di bidang yang diminati. "Sebuah bakat yangbaik didukung oleh teknologi yang tepat akan menciptakan sebuah mahakarya," kata Heryanto. Dalam program Rising Star, AMD Indonesia fokus mendorong munculnya bakat dan usaha baru dari generasi muda lewat dukungan pemanfaatan teknologi di bidang desain grafis, fashion, dan musik. Program ini digelar setiap tahun.
Untuk 2012, penjaringan sudah dimulai sejak Oktober tahun lalu melalui 30 kampus di lima kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kampanye tahun ini diikuti oleh 526 karya yang kemudian diseleksi menghasilkan 15 finalis.
Menurut Michael Edward, Distribution Manager AMD Indonesia, cukup sulit menentukan pemenang untuk masing-masing kategori dari 15 finalis. "Yang jelas penilaian harus memenuhi kriteria menyangkut kualitas, orisinalitas dan kreativitas," ujarnya.
Pada akhirnya ditetapkan Fitri Tri Sumarni, Muhammad Muizzudin Yanuar dan Hariz Soeoed sebagai pemenang sebagai AMD Rising Stars 2012.AMD merupakan inovator desain sirkuit elektronika yang memimpin era selanjutnya untuk pengalaman digital dengan AMD Accelerated Processing Units (APUs) yang memberikan tenaga pada berbagai macam peralatan komputasi.
Produk komputasi server dari AMD berfokus untuk memimpin industri awan dan virtualisasi lingkungan. Berbagai teknologi grafis AMD yang superior dapat memberikan solusi mulai untuk game console, PC, hingga superkomputer. (rtru.efita@bisnis.co.id/ rustam.agus@bisnis.co.td)
Sumber : Bisnis Indonesia