" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Permintaan Tinggi, Budidaya Kelinci Hias Menjanjikan

Permintaan Tinggi, Budidaya Kelinci Hias Menjanjikan

07/02/2012
Permintaan Tinggi, Budidaya Kelinci Hias Menjanjikan


Budidaya kelinci hias kian digandrungi kare,na bisnis ini menjanjikan. Harga kelinci hias pun terbilang mahal. Lagi pula permintaan kelinci hias ini cukup tinggi karena pengemar kelinci hias terus bertambah. Biasanya para penggemar kelinci hias memiliki lebih dari satu kelinci peliharaan.

APA yang terlintas dibenak banyak orang ketika mendengar nama kelinci? Pastilah yang terbayang adalah hewan jinak nan lucu dan mengge-iii.iskan Bentuk dan penampilannya yang imut dapat memikat perhatian siapapun yang memandangnya, terlebih jika kelinci itu terawat dengan bulu halus nan cantik.

Selain kelinci pedaging yang dipelihara kemudian dipotong untuk dimakan, ada pula kelinci hias yang dikembangbiakkan lalu dijual. Biasanya pengembang-biakan kelinci hias dilakukan di penangkaran khusus.

Salah satu pembudidaya kelinci hias adalah Galih Ari Wirawan Siregar, pendiri sekaligus pemilik House of Regar Rabbit di Medan, Sumatera Utara Ia mengaku, bisnis kelinci hias yang ia geluti ini berawal dari hobi.

Pria yang membangun usaha sejak Agustus 2008 ini mengatakan, potensi bisnis kelinci hias sangat baik karena hewan ini merupakan hewan peliharaan favorit. "Penggemar kelinci dari anak-anak hingga dewasa dan rata-rata bisa memelihara lebih dari satu ekor,"tuturnya.

Ia bilang, potensi bisnis yang bagus ini juga telah diendus oleh banyak pihak untuk membuat usaha serupa. Dus, jadinya persaingan usaha ini sangat ketat Galih saat ini mengembangkan beragam jenis kelinci hias, mulai dari kelinci lokal hingga kelinci luar negeri, seperti jenis dutch lyon dari Belanda dan anggora dari Inggris. "Pembelinya banyak dari Medan, Banda Aceh, Pekanbaru, dan sekitarnya," jelasnya

Biasanya, kelinci ini dijual anakan dan indukan. Untuk anakan kelinci yang berusia dua bulan harganya Rp 35.000-Rp 80.000 per ekor tergantung dari jenis kelinci tersebut.Sedangkan harga induk kelinci berusia lima bulan ke atas dijual dari Rp 100.000-Rp 500.000 per ekor. Ia bilang, tren kelinci hias cenderung stabil sehingga bisnis ini tak pernah permintaannya. "Modalnya juga tak terlalu besar, cukup membeli indukan 10 ekor seharga Rp 3 juta-Rp 5 juta per ekor dan bisa panen antara dua sampai 2,5 bulan," ujarnya

Galih mengaku bisamemperoleh omzet Rp30 juta per bulan. Adapun, laba bersihnya sekitar 20%. Pembudidaya kelinci hias lain adalah Nur Muhamadian, pemilik Funny Bany di Kota Batu, Jawa Timur. Pria yang mengembang biakkan kelinci hias dan kelinci pedaging ini, memiliki lebih dari 250 ekor kelinci hias.

Membudidayakan kelinci hias memang tergolong lebih menguntungkan dibandingkan kelinci pedaging. Hal ini karena harga kelinci hias jauh lebih mahal ketimbang kelinci pedaging. "Harga kelinci pedaging hanya Rp 60.000-Rp 300.000 per ekor. Tapi kalau kelinci hias bisa Rp 100.000 - Rp 300.000 per ekoj," ujar dia

Dalam sebulan Nur mampu menjual 90 ekor kelinci hias. Dus, omzetnya mencapai Rp 10 juta per bulan dengan laba bersih 30%. Saat ini. Nur membudidayakan kelinci hias jenis marmut hias atau guinea pig jenis american, anggom, dan kelinci hias rea-."Pembeli saya masih dari kawasan Jawa Timur dan sekitarnya," imbuh dia

Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi, Noverius Laoli


Entri Populer