" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Utamakan Kejujuran dan Kewaspadaan

Utamakan Kejujuran dan Kewaspadaan

11/11/2011
Inspirasi basuki Kurniawan
Utamakan Kejujuran dan Kewaspadaan


Seperti bisnis sebelumnya, Basuki Kurniawan juga pernah menelan kerugian besar di bisnis mebel. Tapi, ia tak patah arang dan terus belajar dari pengalamannya. Inilah yang mengantarkan pada kesuksesan dengan mengembangkan penjualan ke pengecer. Dalam setiap transaksi, Basuki mengutamakan kejujuran dan kewaspadaan.


SETIAP kesuksesan, seringkali menjadi buah dari kegagalan. Hampir setiap pengusaha pasti pernah mengalami kegagalan, karena itu menjadi kunci menuju keberhasilan.Demikian pula yang dialami oleh Basuki Kurniawan, pemilik PT Indoexim International. Saat berbisnis furnitur, ia pernah menelan kerugian hingga ratusan juta.

Ketika itu, seorang buyer asing menghubunginya dantertarik membeli mebel dagangannya Tanpa curiga. Basuki menemui calon klien itu di Jepara.Kecurigaan Basuki makin lenyap, ketika ia melihat sang klien menginap di hotel bintang lima dengan kamar paling mewah. Orang asing ini pun kian menyakinkan dengan mobil mentereng yang dikendarainya. "Si bule ini ingin membeli semua stok barang saya. Bahkan, ia meminta saya melengkapi semua pesanannya," ucap Basuki dengan suara lantang.

Namun, ternyata orangasing itu hanya memberi uang muka 10% untuk enam kontainer furnitur yang dikirimkan. Skema pembayaran berikutnya, 60% dibayarkan saat pengiriman dan 30% saat barang tiba di tujuan.

Sayang, Basuki tak bisa berbuat banyak. Ia pun terpaksa menerima skema itu, karena khawatir mengalami kerugian yang lebih besar. "Temyata benar, pembayaran tersendat. Saya pun tertipu hingga Rp 500 juta," ujarnya

Meski kepolisian mengusut kasusnya. Basuki hanya menerima pengembalian Basuki lebihmemilih penjualanke pengecerketimbangimportir besar.uang Rp 100 juta. "Itu pun ilniiil 10 kali oleh pelaku," ujarnya sambil tertawa

Pengalaman itu sempat menurunkan semangatnya dan tak ingin melanjutkan usaha Namun, untunglah, sang istri. Theresianawati selalu memberi semangat untuk tak menyerah ini. Basuki pun makin terdorong, setelah melihat banyak eksportir sukses yang punya pengalaman serupa "Banyak pengusaha ekspor yang tergantung pada satu pembeli besar, namun itu justru sangat berbahaya" ujarnya

Dengan semangat untuk terus belajar, Basuki mengembangkan konsep penjualan langsung kepada pengecer di luar negeri. Ia memilih pengecer, untuk mengurangi risiko kerugian, seandainya pembeli besar bermasalah.

Selain itu, importir besar, kerap menekan harga dengan alasan pembelian partai besar. Importir besar juga seringkali memaksakan kehendak. Pernah, Basuki menghadapi importir besar skala multinasional yang ingin menerapkan aturan baru, yakni tak adanya deposit uang muka Aturan ini berlaku untuk seluruh dunia, termasuk perusahaan Basuki.

Karena punya pengalaman buruk, Basuki pun bertahan tetap memakai skemanya "Saya bilang, semua pembeli saya ikut cara saya," ujarnya Akhirnya, setelah melalui perdebatan sengit, perusahaan itu jsutru mengalah. Ia mau bertransaksi, dengan memberikan uang jaminan sebesar 30%.

Dari berbagai pengalamanan ini, Basuki pun dituntut untuk selalu waspada "Strategi inilah yang membuat saya bisa berkembang dalam persaingan bisnis mebel hingga saat ini," ujar penggemar bulutangkis ini. Dalam bisnis, ia menyakini, semua rezeki sudah diatur oleh Tuhan. "Oleh karena itu, kita tak perlu serakah," ujarnya Ia pun selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap transaksi.

Bagi penerima pengharga-aan Primaniyarta ini, apa yang telah diperolehnya saat ini ibarat proses menaiki tangga Jika ingin sukses, seseorang tak melompati anak tangga "Jika lompat ada kemungkinan jatuh dan tersungkur," tuturnya

Untuk mengakalinya Basuki pun menyarankan, agar kita cepat menyelesaikan setiap anak tangga Tapi, untuk melewati anak tangga tersebut, maka kita harus jujur dan bekerja keras," ujarnya mantap.

Basuki menyakini, dalam setiap Uni kehidupan, manusia harus jujur untuk berhasil. Baginya nilai kejujuran merupakan harga mati. "Kejujuran itu sangat gampang diucapkan, namun sulit dilakukan," tuturnya Itulah yang selalu disampaikan kepada keluarga, karyawan dan orang lain.

Sumber: Harian Kontan
Hafid Fuad


Entri Populer