26/11/2011
Berusaha Menembus Konsumen Korporat
Berusaha Menembus Konsumen Korporat
KEBUTUHAN meningkat, pasar yang luas, namun persaingan kian ketat. Setidaknya itulah gambaran ceruk pasar di bisnis waralaba laundry kiloan saat ini.Untuk meme-mangkan persaingan, inovasi dari pewaralaba mutlak dilakukan, bukan hanya dari sisi kualitas produk, tapi juga pelayanan. Merya-ga loyalitas pelanggan adalah keharusan dan hal itu sangat disadari oleh para pelaku bisnis ini.
Selain itu, kunci keberhasilan lain dalam bisnis ini adalah seberapa besar para pelaku usaha jasa cuci ini untuk menggaet konsumen yang potensial, yakni kalangan korporasi. "Untuk menjangkau segemen pasar tersebut, masih banyak hal yang perlu diper-liatikan dan dibenahi oleh para pelaku usaha hm nd ni. Amir Karamoy, Ketua dewan pengarah Waralaba dan lisence Indonesia (WALI).
Menurut Amir, konsumen korporat sepertirumah sakit dan hotel adalah "sasaran empuk" bagi pebisnis laundry. Namun harus diakui bahwa tidak mudah untuk mencuri perhatian unit-unit usaha besar tersebut untuk menggunakan jasa laundry. "Keduanya mempertimbangkan sisi ekonomis, yakni perbandingan antara biaya mencuci sendiri dan mengambil jasa laundry," ungkapnya.
Selain itu, pewaralabajuga harus bisa meyakinkan bahwa jasa Laundry mereka memiliki keunggulan dari sisi kualitas. Seperti misalnya penggunaan air yang bersih, menggunakan deterjen yang ramah lingkungan, dan sebagainya. "Kalangan korporat biasanya selalu "rewel" dan rajin menyuarakan soal ramah lingkungan," tegas Amir.
Mimmitnya jika syarat tersebut bisa dipenuhi maka bukan mustahil usaha lau ndn/ akan semakin menjanjikan dan mempunyai masa depan cerah karena tak cuma menya-sar individu tapi juga korporasi.
Sumber : Harian Kontan