03/10/2011
Sentra Bisnis Cetakan Kue Turun-Temurun
Pasar Senen punya sentra perdagangan cetakan kue yang berlokasi di Blok III. Terdapat 50-an pedagang yang menjual cetakan kue dan loyang yang terbuat dari aluminium, logam hingga plastik. Usaha dagang cetakan kue ini merupakan warisan turun-temurun sejak 1950-an.
BAGI produsen kue atau bagi pengusaha katering yang berdomisili di sekitar Jabodetabek, nama Pasar Senen di Jakarta Pusal tentu sudah sangat mereka kenal. Sebab di pasar inilah pusat perdagangan cetakan kue yang terbuat dari berbagai bahan.
Lokasi perdagangan cetakan kue itu ada di Blok ID, Pasar Senen. Di sana terdapat 50 pedagang yang menyediakan aneka cetakan kue dan loyang mulai yang terbuat dari aluminium, logam, plastik, dan sebagainya Selain itu pedagang juga menyediakan aneka peralatan pembuat kue seperti 6ven, alat kukus, rn ixer adonan kue, serta aneka kebutuhan lainnya.
Menuju Pasar Senen relatif tidak terlalu sulit. Pasar yang berdiri sejak zaman Belanda itu dekat dengan stasiun kereta api Pasar Senen serta terminal bus dalam kota. Walaupun pasar berdiri sejak zaman Belanda, tetapi kebanyakan pedagang cetakan kue hadir pada era 1950-an. Namun baru tahun 1985, pedagang cetakan kueitu direlokasi ke Blok ni hingga sekarang ini.
Salah satu pedagang yang lama berjualan cetakan kue di Pasar Senen itu adalah Agus Winoto Halim. Pria berusia 61 tahun itu mewarisi toko cetakan kue merek ACC dari orangtuanya yang telah merintis usaha ini sejak 1950. Toko kami yang pertama kali direlokasi ke Blok III," klaim Agus.
Selain Agus, pedagang cetakan kue lainnya adalah Nunung, yang juga mewarisi usaha dari orangtuanya Nunung memulai usaha karena terinspirasi dari toko ACC milik orangtua Agus. "Waktu itu orangtua sering belanja cetakan kue ke toko ACC," kata Nunung.
Namun kini, toko milik Nunung berkembang lebih cepat ketimbang toko ACC. Nunung berhasil menambah jumlah toko dari satu toko menjadi delapan toko di lokasi Blok IH Pasar Senen itu. "Suatu saat nanti usaha ini juga akan saya wariskan lagi kepada anak-anak," terang Nunung.
Tidak hanya Agus dan Nunung saja yang menjadipewaris toko cetakan kue di Blok ni Pasar Senen itu. Keduanya bilang, ada beberapa toko cetakan kue lainnya yang menjadi bisnis keluarga turun temurun.
Nunung bilang, selain menjadi lahan ekonomi keluarga, toko cetakan kue itu juga menjadi bukti dari kesuksesan orangtua mereka "Maka itu usaha ini harus diwariskan lagi," kata Nunung.
Sayangnya, Blok III di Pasar Senen ini tak ditata dengan baik. lihat saja, pedagang cetakan kue bercampur baur dengan pedagang sembako. Menurut pengurus Pasar Senen dari PD Pasar Jaya, ada 1.42.) pedagang di Blok III itu. "Mayoritas memang pedagang sembako," kata pengurus pasar yang enggan menyebut nama itu.
Padahal kalau ditata dengan baik, para pemburu cetakan kue tentu bisa berbelanja dengan lebih nyaman. Apalagi belakangan ini jumlah pedagang cetakan juga terus bertambah. Lokasi Blok III Pasar Senen itu terasa penuh dan kumuhkarena banyak ruang kosong jadi tempat penimbunan dagangan pemilik toko.
Karena itu, jika berkunjung ke sana, pembeli mesti siap-siap kegerahan dan berhadapan dengan kekumuhan. "Sejak berdiri pasar ini tak pernah direnovasi," keluh Agus yang kini berusia 61 tahun itu.
Masalah lain adalah, Blok III itu tidak terjamah sinyal telepon seluler. "Kami masih mengandalkan telepon kabel (fixed line)," jelas Agus.
Namun begitu, pedagang cetakan kue Pasar Senen tetap ramai dikunjungi pelanggan. Kebanyakan mereka adalah produsen kue, pengusaha katering hingga ibu rumah tangga Ada juga pelanggan yang berprofesi sebagai pedagang cetakan kue yang datang khusus dari daerah. "Tapi mayoritas pembeli kami masih dari Jabodetabek," jelas Agus.
Waktu berkunjung pelanggan kebanyakan pagi dan siang hari. Karena pada pukul 17.00 WIB, pedagang cetakan kue sudah menutup gerai.
Sentra Bisnis Cetakan Kue Turun-Temurun
Pasar Senen punya sentra perdagangan cetakan kue yang berlokasi di Blok III. Terdapat 50-an pedagang yang menjual cetakan kue dan loyang yang terbuat dari aluminium, logam hingga plastik. Usaha dagang cetakan kue ini merupakan warisan turun-temurun sejak 1950-an.
BAGI produsen kue atau bagi pengusaha katering yang berdomisili di sekitar Jabodetabek, nama Pasar Senen di Jakarta Pusal tentu sudah sangat mereka kenal. Sebab di pasar inilah pusat perdagangan cetakan kue yang terbuat dari berbagai bahan.
Lokasi perdagangan cetakan kue itu ada di Blok ID, Pasar Senen. Di sana terdapat 50 pedagang yang menyediakan aneka cetakan kue dan loyang mulai yang terbuat dari aluminium, logam, plastik, dan sebagainya Selain itu pedagang juga menyediakan aneka peralatan pembuat kue seperti 6ven, alat kukus, rn ixer adonan kue, serta aneka kebutuhan lainnya.
Menuju Pasar Senen relatif tidak terlalu sulit. Pasar yang berdiri sejak zaman Belanda itu dekat dengan stasiun kereta api Pasar Senen serta terminal bus dalam kota. Walaupun pasar berdiri sejak zaman Belanda, tetapi kebanyakan pedagang cetakan kue hadir pada era 1950-an. Namun baru tahun 1985, pedagang cetakan kueitu direlokasi ke Blok ni hingga sekarang ini.
Salah satu pedagang yang lama berjualan cetakan kue di Pasar Senen itu adalah Agus Winoto Halim. Pria berusia 61 tahun itu mewarisi toko cetakan kue merek ACC dari orangtuanya yang telah merintis usaha ini sejak 1950. Toko kami yang pertama kali direlokasi ke Blok III," klaim Agus.
Selain Agus, pedagang cetakan kue lainnya adalah Nunung, yang juga mewarisi usaha dari orangtuanya Nunung memulai usaha karena terinspirasi dari toko ACC milik orangtua Agus. "Waktu itu orangtua sering belanja cetakan kue ke toko ACC," kata Nunung.
Namun kini, toko milik Nunung berkembang lebih cepat ketimbang toko ACC. Nunung berhasil menambah jumlah toko dari satu toko menjadi delapan toko di lokasi Blok IH Pasar Senen itu. "Suatu saat nanti usaha ini juga akan saya wariskan lagi kepada anak-anak," terang Nunung.
Tidak hanya Agus dan Nunung saja yang menjadipewaris toko cetakan kue di Blok ni Pasar Senen itu. Keduanya bilang, ada beberapa toko cetakan kue lainnya yang menjadi bisnis keluarga turun temurun.
Nunung bilang, selain menjadi lahan ekonomi keluarga, toko cetakan kue itu juga menjadi bukti dari kesuksesan orangtua mereka "Maka itu usaha ini harus diwariskan lagi," kata Nunung.
Sayangnya, Blok III di Pasar Senen ini tak ditata dengan baik. lihat saja, pedagang cetakan kue bercampur baur dengan pedagang sembako. Menurut pengurus Pasar Senen dari PD Pasar Jaya, ada 1.42.) pedagang di Blok III itu. "Mayoritas memang pedagang sembako," kata pengurus pasar yang enggan menyebut nama itu.
Padahal kalau ditata dengan baik, para pemburu cetakan kue tentu bisa berbelanja dengan lebih nyaman. Apalagi belakangan ini jumlah pedagang cetakan juga terus bertambah. Lokasi Blok III Pasar Senen itu terasa penuh dan kumuhkarena banyak ruang kosong jadi tempat penimbunan dagangan pemilik toko.
Karena itu, jika berkunjung ke sana, pembeli mesti siap-siap kegerahan dan berhadapan dengan kekumuhan. "Sejak berdiri pasar ini tak pernah direnovasi," keluh Agus yang kini berusia 61 tahun itu.
Masalah lain adalah, Blok III itu tidak terjamah sinyal telepon seluler. "Kami masih mengandalkan telepon kabel (fixed line)," jelas Agus.
Namun begitu, pedagang cetakan kue Pasar Senen tetap ramai dikunjungi pelanggan. Kebanyakan mereka adalah produsen kue, pengusaha katering hingga ibu rumah tangga Ada juga pelanggan yang berprofesi sebagai pedagang cetakan kue yang datang khusus dari daerah. "Tapi mayoritas pembeli kami masih dari Jabodetabek," jelas Agus.
Waktu berkunjung pelanggan kebanyakan pagi dan siang hari. Karena pada pukul 17.00 WIB, pedagang cetakan kue sudah menutup gerai.
Sumber : Harian Kontan
Hafid Fuad