21/10/2011
Mendongkrak Omzet UKM dengan Galeri
Dont wait until tomorrow if you can do it today. Itulah prinsip yang diterapkan oleh Sulaiman Ichsan. Pria asal Belitung itu sukses merangkul pengusaha UKM di Belitung. Ia mencoba memanfaatkan peluang dari berkah pariwisata. Dalam waktu tiga tahun, Sulaiman pun berhasil mengangkat omzet banyak pengusaha UKM Belitung.
BELITUNG yang awalnya terkenal sebagai daerah penghasil timah kini menjelma sebagai tempat pariwisata yang apik. Ramainya kunjungan wisata di Belitung menginspirasi Sulaiman Ichsan untuk mendirikan workshop Galeri Kelompok Usaha Mikro Kecil dan "Menengah (KUMKM) Belitong pada 2007.
Sebelum memimpin Galeri KUMKM Belitong, bapak tiga anak ini aktif terlibat dalam keanggotaan koperasi. Darikegiatan itulah, Sulaiman sering mengikuti pelatihan yang berkaitan usaha kecil.Dalam kesehariannya. Sulaiman memang berwirausaha secara mandiri dengan menjadi pelukis kaligrafi dan menjualnya di kaki lima, atau berjualan ikan di pasar ikan. Aneka pengalaman sebagai pengusaha cilik itulah sedikit banyak memberikan bekal bagi Sulaiman memimpin Galeri KUMKM Belitong.
Workshop Galeri KUMKM Belitong ini memamerkan beraneka macam produk khas Belitung, seperti makanan, kerajinan gantungan kunci dari kulit kerang, bros dari kulit kerang atau tempat tisu yang berhiaskan kulit kerang. Selain itu, ada juga kain tenun khas Belitung dan kaos yang bertuliskan "Negara Laskar Pelangi".
Di antara produknya yang dipajang, Sulaiman menawarkan harga yang kompetitif agar barang cepat laku. Seperti gantungan kunci dan bros, Sulaiman membanderol harga Rp 15.000 per empat buah. Sedangkan untuk tempat tisu, ia pasang harga sebesar Rp 40.000 per buah. Untuk kaos, harganya bervariasi mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 125.000 per itemnya
Selain mendirikan workshop, pria berusia 40 tahun ini juga membina beberapa pelaku UKM supaya lebih maju. Salah satunya adalah dengan meningkalkan kualitas produksi dengan kemasan yang menarik.
Itulah sebabnya, Sulamaim-an pun mengusulkan supaya KUMKM yang menjadi mitranya, melengkapi produk dengan registrasi produk industri rumah tangga (PIRT).
Nah, untuk memudahkan pengurusan PIRT, Sulaiman menjalin kerjasama dengan Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, dan Pemerintah Kabupaten Belitung, untuk mendapatkan registrasi gratis untuk mereka "PIRT ini penting untuk meyakinkan konsumen akan produk UMKM, baik dari kebersihan dan kelayakan konsumsi," tuturnya
Sulaiman teguh mergalan-kan prinsip disiplin dalam usaha "Karena kita berkecimpung di dunia usaha, sehingga waktu itu penting untuk berkarya," katanya.
Prinsip itu pun mendatangkan berkah. Jika tiga tahun lalu, ia hanya membina 12 UKM yang ada di desa Lesung Batang, kini, jumlah UKM binaannya mencapai 94 IKM yang tersebar di seluruh
Sulaiman menuai berkah dari film Laskar Pelangi yang dongkrak pamor Belitung.
Kabupaten Bertambahnya UKM ini lantaran Sulaiman tak pernah bosan melakukan pendekatan dan mengajak mereka bergabung di galeri. Sulaiman juga aktif bekerja sama dengan operator biroperjalanan, sehingga setiap wisatawan yang berkunjung selalu mampir ke galerinya Sulaiman mengaku Belitung mendapat berkah dari film "Laskar Pelangi".
Dengan datangnya konsumen, tentu tak hanya Sulaiman yang menikmati hasilnya, para UKM binaannya juga ikut kebanjiran order. Produksi mereka terus meningkat tiap tahun.Alhasil, jika pada 2008 imzel galerinya sekitar Rp 90 juta per tahun. Untuk tahun ini, ia memperkirakan omzet bisa menyentuh angka Rp 2 miliar. "Sampai September, omzet galeri sudah Rp 1,5 miliar Sampai akhir tahun bisa lebih besar lagi karena ada Sail Wakatobi Belitung," tutur Sulaiman.
Sulaiman pun semakinmensyukuri karena kian banyaknya pelaku UKM yang menjadi binaannya Maklum, pada awalnya, hanya sedikit dari mereka yang mau mengikuti ide Sulaiman untuk menciptakan produk lebih kreatif.Ia juga berhasil mematahkan kendala terberat dari banyaknya penduduk yang masih mengandalkan hasil penambangan timah dan menjadi nelayan. Perlahan, Sulaiman menularkan cara berpikir, bahwa Belitung kaya potensi wisata
Kini, Sulaiman pun tertantang untuk mengembangkan pemasaran. Ia sedang mencari cara untuk mengikuti pameran di luar negeri, supaya produk UKM Belitung bisa menembus pasar ekspor.
Mendongkrak Omzet UKM dengan Galeri
Dont wait until tomorrow if you can do it today. Itulah prinsip yang diterapkan oleh Sulaiman Ichsan. Pria asal Belitung itu sukses merangkul pengusaha UKM di Belitung. Ia mencoba memanfaatkan peluang dari berkah pariwisata. Dalam waktu tiga tahun, Sulaiman pun berhasil mengangkat omzet banyak pengusaha UKM Belitung.
BELITUNG yang awalnya terkenal sebagai daerah penghasil timah kini menjelma sebagai tempat pariwisata yang apik. Ramainya kunjungan wisata di Belitung menginspirasi Sulaiman Ichsan untuk mendirikan workshop Galeri Kelompok Usaha Mikro Kecil dan "Menengah (KUMKM) Belitong pada 2007.
Sebelum memimpin Galeri KUMKM Belitong, bapak tiga anak ini aktif terlibat dalam keanggotaan koperasi. Darikegiatan itulah, Sulaiman sering mengikuti pelatihan yang berkaitan usaha kecil.Dalam kesehariannya. Sulaiman memang berwirausaha secara mandiri dengan menjadi pelukis kaligrafi dan menjualnya di kaki lima, atau berjualan ikan di pasar ikan. Aneka pengalaman sebagai pengusaha cilik itulah sedikit banyak memberikan bekal bagi Sulaiman memimpin Galeri KUMKM Belitong.
Workshop Galeri KUMKM Belitong ini memamerkan beraneka macam produk khas Belitung, seperti makanan, kerajinan gantungan kunci dari kulit kerang, bros dari kulit kerang atau tempat tisu yang berhiaskan kulit kerang. Selain itu, ada juga kain tenun khas Belitung dan kaos yang bertuliskan "Negara Laskar Pelangi".
Di antara produknya yang dipajang, Sulaiman menawarkan harga yang kompetitif agar barang cepat laku. Seperti gantungan kunci dan bros, Sulaiman membanderol harga Rp 15.000 per empat buah. Sedangkan untuk tempat tisu, ia pasang harga sebesar Rp 40.000 per buah. Untuk kaos, harganya bervariasi mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 125.000 per itemnya
Selain mendirikan workshop, pria berusia 40 tahun ini juga membina beberapa pelaku UKM supaya lebih maju. Salah satunya adalah dengan meningkalkan kualitas produksi dengan kemasan yang menarik.
Itulah sebabnya, Sulamaim-an pun mengusulkan supaya KUMKM yang menjadi mitranya, melengkapi produk dengan registrasi produk industri rumah tangga (PIRT).
Nah, untuk memudahkan pengurusan PIRT, Sulaiman menjalin kerjasama dengan Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, dan Pemerintah Kabupaten Belitung, untuk mendapatkan registrasi gratis untuk mereka "PIRT ini penting untuk meyakinkan konsumen akan produk UMKM, baik dari kebersihan dan kelayakan konsumsi," tuturnya
Sulaiman teguh mergalan-kan prinsip disiplin dalam usaha "Karena kita berkecimpung di dunia usaha, sehingga waktu itu penting untuk berkarya," katanya.
Prinsip itu pun mendatangkan berkah. Jika tiga tahun lalu, ia hanya membina 12 UKM yang ada di desa Lesung Batang, kini, jumlah UKM binaannya mencapai 94 IKM yang tersebar di seluruh
Sulaiman menuai berkah dari film Laskar Pelangi yang dongkrak pamor Belitung.
Kabupaten Bertambahnya UKM ini lantaran Sulaiman tak pernah bosan melakukan pendekatan dan mengajak mereka bergabung di galeri. Sulaiman juga aktif bekerja sama dengan operator biroperjalanan, sehingga setiap wisatawan yang berkunjung selalu mampir ke galerinya Sulaiman mengaku Belitung mendapat berkah dari film "Laskar Pelangi".
Dengan datangnya konsumen, tentu tak hanya Sulaiman yang menikmati hasilnya, para UKM binaannya juga ikut kebanjiran order. Produksi mereka terus meningkat tiap tahun.Alhasil, jika pada 2008 imzel galerinya sekitar Rp 90 juta per tahun. Untuk tahun ini, ia memperkirakan omzet bisa menyentuh angka Rp 2 miliar. "Sampai September, omzet galeri sudah Rp 1,5 miliar Sampai akhir tahun bisa lebih besar lagi karena ada Sail Wakatobi Belitung," tutur Sulaiman.
Sulaiman pun semakinmensyukuri karena kian banyaknya pelaku UKM yang menjadi binaannya Maklum, pada awalnya, hanya sedikit dari mereka yang mau mengikuti ide Sulaiman untuk menciptakan produk lebih kreatif.Ia juga berhasil mematahkan kendala terberat dari banyaknya penduduk yang masih mengandalkan hasil penambangan timah dan menjadi nelayan. Perlahan, Sulaiman menularkan cara berpikir, bahwa Belitung kaya potensi wisata
Kini, Sulaiman pun tertantang untuk mengembangkan pemasaran. Ia sedang mencari cara untuk mengikuti pameran di luar negeri, supaya produk UKM Belitung bisa menembus pasar ekspor.
Sumber : Harian Kontan
Fitri Nur Arifenle