16/09/2011
Posdaya Menyulap Sampah Jadi Barang Berharga
Mendengar kata sampah ada kesan jorok, berbau menyengat dan mencemari lingkungan. Melalui Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga), sampah disulap menjadi barang berharga bagi Lingkungan dan bisa meningkatkan pendapatan bagi warga.
"Kita ingin mengubah sampah menjadi berkah. Berkahnya sampah di-req/cte menjadi pupuk yang dimanfaatkan untuk kebun bergizi," kata mantan Menko Kesra Prof Dr Haryono Suyono ketika memberikan paparan di Universitas Pancasila Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam acara yang bekerja sama dengan PT Antam Tbk untuk memberdayakan masyarakat, Haryono lebih menyoroti soal pemberdayaan melalui sampah. Karena barang yang dinilai banyak orang merupakan barangjorok, bisa dimanfaatklan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di hadapan ratusan mahasiswa, Haryono mengajak mahasiswa menjadi sukarelawan kemudian turun ke tingkat RT maupun RW membangun Posdaya dan mengajak rakyat mengolah sampah jadi barangyang sangat berkah."Mahasiswa yang berhasil mendirikan Posdaya akan kita berikan beasiswa. Kalau Antam memberikan beasiswa sebanyak 10 orang, saya juga akan memberikan beasiswa 10 juga," kata Haryono disambut tepuk tangan riuh para mahasiswa.
Setelah mahasiswa diberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, jika pihak aparat menyetujui akan dikirim ke masyarakat melatih warga.Pada sisi lain, Haryono berharap agar Universitas pancasila menebarkan nilai-nilai Pancasila, termasuk mengumandangkan soal gotong royong.
"Tanpa gotongyoyong apa yang kita hasilkan tidak bisa menjadi berkah," ujarnya.Dalam acara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Ir Fauzi mengakui, jika pengolahan sampah menjadi kompos banyak manfaatnya. Baik manfaat secara ekonomi atau sosial.
Sedangkan perwakilan PT Antam Ibrahim mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan Yayasan Damandiri maupun Universitas Pancasila dalam memberdayakanmasyarakat Menurutnya, masalah sampah bisa menjadi masalah semua kota dan masalah nasional. Daripada sampah masuk got kemudian jadi banjir, maka kita manfaatkan. Karena tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi bisa mengurangi pengangguran," tuturnya.
Ibrahim juga menjelaskan, pihaknya memiliki 3.500 UKM binaan yang hingga kini masih terus dilakukan pelatihan agar usaha itu bisa eksis. Sementara Rektor Universitas Pancasila Editut Hendratno mengajak mahasiswanya untuk membiasakan hidup bersih. Diceritakannya, tahun 1980-an tanah ini pabrik kompos. Akhirnya ditawarkan menjadi kampus Universitas Pancasila.
Kita sudah lama bekerja sama dengan PT Antam, memberdayakan rakyat di Jabodetabek. Kita juga kerja sama dengan BUMD," tuturnya.Pada siang harinya, di Haryono Suyono Centre, dilakukan pelatihan pembuatan kompos. Dalam pelatihan itu dipraktikkan pembuatan pupuk cair, pupuk padat, pestisida cair, dan sejumlah cara lainnya, (dew)
Posdaya Menyulap Sampah Jadi Barang Berharga
Mendengar kata sampah ada kesan jorok, berbau menyengat dan mencemari lingkungan. Melalui Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga), sampah disulap menjadi barang berharga bagi Lingkungan dan bisa meningkatkan pendapatan bagi warga.
"Kita ingin mengubah sampah menjadi berkah. Berkahnya sampah di-req/cte menjadi pupuk yang dimanfaatkan untuk kebun bergizi," kata mantan Menko Kesra Prof Dr Haryono Suyono ketika memberikan paparan di Universitas Pancasila Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam acara yang bekerja sama dengan PT Antam Tbk untuk memberdayakan masyarakat, Haryono lebih menyoroti soal pemberdayaan melalui sampah. Karena barang yang dinilai banyak orang merupakan barangjorok, bisa dimanfaatklan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di hadapan ratusan mahasiswa, Haryono mengajak mahasiswa menjadi sukarelawan kemudian turun ke tingkat RT maupun RW membangun Posdaya dan mengajak rakyat mengolah sampah jadi barangyang sangat berkah."Mahasiswa yang berhasil mendirikan Posdaya akan kita berikan beasiswa. Kalau Antam memberikan beasiswa sebanyak 10 orang, saya juga akan memberikan beasiswa 10 juga," kata Haryono disambut tepuk tangan riuh para mahasiswa.
Setelah mahasiswa diberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, jika pihak aparat menyetujui akan dikirim ke masyarakat melatih warga.Pada sisi lain, Haryono berharap agar Universitas pancasila menebarkan nilai-nilai Pancasila, termasuk mengumandangkan soal gotong royong.
"Tanpa gotongyoyong apa yang kita hasilkan tidak bisa menjadi berkah," ujarnya.Dalam acara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Ir Fauzi mengakui, jika pengolahan sampah menjadi kompos banyak manfaatnya. Baik manfaat secara ekonomi atau sosial.
Sedangkan perwakilan PT Antam Ibrahim mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan Yayasan Damandiri maupun Universitas Pancasila dalam memberdayakanmasyarakat Menurutnya, masalah sampah bisa menjadi masalah semua kota dan masalah nasional. Daripada sampah masuk got kemudian jadi banjir, maka kita manfaatkan. Karena tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi bisa mengurangi pengangguran," tuturnya.
Ibrahim juga menjelaskan, pihaknya memiliki 3.500 UKM binaan yang hingga kini masih terus dilakukan pelatihan agar usaha itu bisa eksis. Sementara Rektor Universitas Pancasila Editut Hendratno mengajak mahasiswanya untuk membiasakan hidup bersih. Diceritakannya, tahun 1980-an tanah ini pabrik kompos. Akhirnya ditawarkan menjadi kampus Universitas Pancasila.
Kita sudah lama bekerja sama dengan PT Antam, memberdayakan rakyat di Jabodetabek. Kita juga kerja sama dengan BUMD," tuturnya.Pada siang harinya, di Haryono Suyono Centre, dilakukan pelatihan pembuatan kompos. Dalam pelatihan itu dipraktikkan pembuatan pupuk cair, pupuk padat, pestisida cair, dan sejumlah cara lainnya, (dew)
Sumber: Harian Pelita