17/09/2011
Penyerapan KUR Didominasi Lima Provinsi
Sebanyak lima provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara menyerap sekitar 54,5 persen dana Kredit Usaha Rakyat (KUR)."KUR terpantau paling banyak terserap di lima provinsi itu, kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari, di Jakarta, Jumat (16/9).
Pihaknya mencatat secara kumulatif sejak KUR diluncurkan hingga 15 September 2011, masing-masing lima provinsi itu yakni Jawa timur menyalurkan KUR dengan plafon Rp 6,5 triliun (15,6 persen). Jawa Tengah Rp 8 triliun (14,6 persen). Jawa Barat Rp 7,4 triliun (13,5 persen), Sulawesi Selatan Rp 3 triliun {(5,6 persen), dan Sumatera Utara Rp 2,8 triliun (5,2 persen).
Jawa Timur menyalurkan kepada 906.759 debitur atau 17,4 persen, Jawa Tengah 1.192.196 debitur atau 22,9 persen, Jawa Barat 760.497 debitur atau 14,6 persen. Sulsel 286.515 debitur atau 5,5 persen, dan Sumut 215.369 debitur atau 4,1 persen. "Tingkat penyerapannya masih terkonsentrasi di lima provinsi itu, meskipun distribusinya sudah merata di 33 provinsi," kata Choirul.
Menurut Choirul, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya tingginya jumlah penduduk di lima provinsi itu dibandingkan provinsi yang lain. Selain itu, lima provinsi itu kemungkinan besar mengalami perkembangan yang baik sehingga kegiatan ekonomi tumbuh dengan dinamis dari waktu ke waktu.
Di samping itu, di lima provinsi itu infrastruktur pendukung bisnis termasuk baik dengan fasilitas pasar, jalan, sarana transportasi, dan komunikasi yang memadai. "Dengan insentif seperti itu, bank-bank akan cenderung tertarik untuk membuka cabang di wilayah itu. Jadi ini sebenarnya berkaitan erat dengan ketersediaan outlet-outlet pelayanan bank," kata Choirul. Ant/yy
Sebanyak lima provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara menyerap sekitar 54,5 persen dana Kredit Usaha Rakyat (KUR)."KUR terpantau paling banyak terserap di lima provinsi itu, kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari, di Jakarta, Jumat (16/9).
Pihaknya mencatat secara kumulatif sejak KUR diluncurkan hingga 15 September 2011, masing-masing lima provinsi itu yakni Jawa timur menyalurkan KUR dengan plafon Rp 6,5 triliun (15,6 persen). Jawa Tengah Rp 8 triliun (14,6 persen). Jawa Barat Rp 7,4 triliun (13,5 persen), Sulawesi Selatan Rp 3 triliun {(5,6 persen), dan Sumatera Utara Rp 2,8 triliun (5,2 persen).
Jawa Timur menyalurkan kepada 906.759 debitur atau 17,4 persen, Jawa Tengah 1.192.196 debitur atau 22,9 persen, Jawa Barat 760.497 debitur atau 14,6 persen. Sulsel 286.515 debitur atau 5,5 persen, dan Sumut 215.369 debitur atau 4,1 persen. "Tingkat penyerapannya masih terkonsentrasi di lima provinsi itu, meskipun distribusinya sudah merata di 33 provinsi," kata Choirul.
Menurut Choirul, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya tingginya jumlah penduduk di lima provinsi itu dibandingkan provinsi yang lain. Selain itu, lima provinsi itu kemungkinan besar mengalami perkembangan yang baik sehingga kegiatan ekonomi tumbuh dengan dinamis dari waktu ke waktu.
Di samping itu, di lima provinsi itu infrastruktur pendukung bisnis termasuk baik dengan fasilitas pasar, jalan, sarana transportasi, dan komunikasi yang memadai. "Dengan insentif seperti itu, bank-bank akan cenderung tertarik untuk membuka cabang di wilayah itu. Jadi ini sebenarnya berkaitan erat dengan ketersediaan outlet-outlet pelayanan bank," kata Choirul. Ant/yy
Sumber : Berita Kota