16/09/2011
Sentra Pembuatan Undangan, Tebet, jakarta
Mengundang Omzet Ratusan Juta SebulanDi Pasar Tebet, pesan undangan yang.paling murah hingga yang paling mahal dan rumit bisa dilayani. Contoh undangan pun tinggal menunjuk. Karena itu, tak perlu heran kalau omzet jasa pembuat undangan di Pasar Tebet itu bisa mencapai ratusan juta dalam sebulan.
JIKA ingin mendapatkan undangan hajatan pernikahan yang unik, tidak ada salahnya mencoba datang ke sentra pembuatan undangan di Pasar Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan. Di pasar tradisional itu pengunjung bisa memilih dan memilah contoh undangan hasil kreasi 200 pembuat undangan. Mereka biasanya memajang undangan itu dalam etalase yang ada di setiap gerai.
Beragam desain yang mereka tawarkan, mulai dari desain undangan konvensional, desain undangan modem, dan juga desain undangan kreatif. Selain leluasa memilih, pengunjung juga leluasa membandingkan harga undangan di tiap gerai. Waktu yang tepat datang ke sentra pembuat undangan itu adalah pada akhir pekan atau saat musim libur. Sebab di saat itu, pembuat jasa
undangan lebih banyak menghabiskan waktu di gerainya "Di akhir pekan, jumlah pengunjung naik dua kali lipat," kata Azhar Muhammad Gade, pembuat undangan di Pasar Tebet.Menurut Azhar, di saat akhir pekan, jumlah pengunjungnya bisa sebanyak 15 orang. Padahal di hari kerja cuma tiga orang. "Dari 15 pengunjung itu, dua di antaranya pasti memesan undangan," terang Azhar.
Soal hargajual undangan itu tergantung dari desain, jenis kertas, warna, hingga jumlah pesanan undangan. Sekadar gambaran, harga undangan di Pasar Tebet itu Ii.iii.iI mulai dari harga cuma ribuan rupiah hingga harga puluhan ribu rupiah per undangan.
Menurut Azhar, jika desain undangan rumit tentu butuh waktu lama untuk membuatnya "Makanya harga jadilebih mahal," jelas Azhar. Azhar lantas memperlihatkan sebuah undangan menyerupai bingkai foto. Azhar bilang, undangan itu rumit karena memiliki fungsi lain sebagai tempat foto.
Selain desain, harga undangan bisa dipengaruhi kertas yang digunakan. Ada banyak ragam kertas untuk undangan itu, di antaranya ada kertas akasia, magnolia, rose, atau jasmine. "Jasmine paling banyak disenangi karena murah," kata Maizarwani, juga pembuat undangan di Pasar Tebet. Harga bisa lebih mahal jika pelanggan ingin membubuhkan foto pada undangan. Penempatan foto itu membutuhkan proses pewarnaan yang bisa memakan waktu lebih lama
Namun begitu, undangan paling murah hingga yang undangan paling mahal tetap saja ada yang pesan. Apalagisekarang ini adalah waktu paniii pesanan. "Pesanan ramai sejak puasa hingga Idul Adha nanti," terang Azhar. Soal omzet juga bervariasi. Azhar misalnya, bisa meraih omzet hingga Rp 50 juta per bulan. Namun Maizarwani mampu menangguk omzet hingga Rp 200 juta per bulan.
Maizarwani mengaku omzetnya lebih banyak karena ia punya mesin cetak undangan yang bisa untuk mencetak yang lain. "Jasa cetak selain undangan itu tentu ikut menambah omzet kami," imbuhnya
Omzet lebih tinggi lagi mampu diraih Janihuri, pembuat undangan paling senior di Pasar Tebet. Dalam sebulan setidaknya omzet Rp 500 juta bisa masuk. Sayang, mereka ogah mengungkapkan untung dari pembuatan undangan ini.
Sumber: Harian Kontan
Hafid Fuad