10/09/2011
Fulus dari Bisnis Menjaga Kepala Bayi Tetap Mulus
Fulus dari Bisnis Menjaga Kepala Bayi Tetap Mulus
Christophorus yang akrab disapa Olus mengaku sebagai satu-satunya
produsen bantal kesehatan bayi di Tanah Air. Dengan merek Olus Pillow,
dia berhasil mengembangkan penjualan bantal hingga ke berbagai kota
besar di Indonesia. Omzet Olus pun bisa mencapai Rp 18 juta per bulan.Produk perawatan dan kesehatan bayi semakin bervariasi. Seperti yang
ditawarkan oleh Christophorus yang akrab disapa Olus yang memproduksi
bantal kesehatan khusus bayi sejak 2009 lalu.
Bantal kesehatan
bayi dengan merek Olus Pillow ini dipercaya mampu mencegah rambut pitak
dan kepala peyang. Mengawali pemasaran di Bandung, bantal kesehatan bayi
ini dianggap sebagai terobosan karena belum memiliki pesaing di dalam
negeri.
Bantal buatan Olus ini bisa digunakan bayi yang baru
lahir hingga usia sembilan bulan. Olus Pillow dapat membantu membentuk
kepala sang buah hati menjadi bulat sempurna. "Sehingga tidak akan ada
lagi penyesalan di kemudian hari," tutur Olus.
Ia mengaku
mendapat ilmu pembuatan bantal kesehatan bayi dari seorang dosen di
sebuah universitas negeri di Bandung. Berbekal pengetahuan dari dosen
itulah, Olus mulai mengembangkan dan memasarkan sendiri bantal kesehatan
bayi. Dia juga melakukan penyempurnaan dari segi material. "Saat ini,
Olus Pillow bebas dari unsur dan proses kimia," imbuh ayah satu anak
ini.
Setelah melakukan banyak trial and error, Olus yang
dulunya bekerja sebagai general manager di salah satu restoran di
Bandung ini akhirnya berhasil memformulasikan bantal kesehatan bayi yang
tidak membahayakan pemakainya.
Dengan modal awal sebesar Rp 3
juta, dia kemudian membekali orang kepercayaannya untuk membuat dan
menyuplai bahan baku bantal. Selanjutnya bantal itu dibelinya kembali
untuk dijual dengan pemberian sentuhan akhir berupa sarung bantal.Bantal kesehatan bayinya mendapat respons positif dari masyarakat.
Bahkan, permintaan bantal terus meningkat. Saat ini, dia sanggup
memenuhi 300 unit pesanan bantal kesehatan bayi per bulan. Tak hanya di
Bandung, Olus Pillow juga merambah Jakarta, Surabaya, Palembang, Gresik,
Yogyakarta, dan Medan.
Dengan harga Rp 60.000 per buah, Olus
bisa meraup omzet sekitar Rp 18 juta per bulan. Saat ini dia berencana
untuk terus mengembangkan pasar bantal kesehatan bayinya ke Denpasar,
Bali. Di Pulau Dewata itu, dia membidik lima toko perlengkapan bayi
besar. Jika rencana itu berhasil, maka akan menambah titik distribusi
Olus Pillow yang saat ini sudah ada di 41 toko.
Dari jumlah toko
tersebut, ia mengaku, konsumen paling banyak berasal dari Bandung.
Bahkan, hampir 90 persen toko perlengkapan bayi di Bandung telah menjadi
langganannya. Dengan sistem konsinyasi, maka keuntungan penjualan harus
dibagi antara dia dan pemilik toko.
Untuk distribusi di luar
Bandung dan Jakarta, toko diharuskan membayar sejumlah uang sebagai
deposit. Toko nantinya akan ditunjuk sebagai distributor dan agen
sehingga bisa melakukan penjualan kepada reseller. Selain penjualan
langsung, Olus juga menjual via internet.
Untuk menjaga kepuasan
pelanggan, Olus berusaha untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas
meskipun ia belum pernah mendapat keluhan dari pemakai produknya.
"Selama ini tidak pernah ada keluhan baik mengenai mutu barang atau
pengiriman barang yang tidak sampai. Kalau soal mutu saya berani jamin,"
ujarnya.
Ia mengaku telah mencobakan bantal kesehatan kepada
putrinya sendiri. Ia membuktikan, jika dulu kepala sang putri sempat
peyang, setelah rajin memakai bantal kesehatan Olus Pillow, saat ini
kepala putri tercintanya itu telah kembali enak dipandang. "Karena
itulah saya yakin dengan kualitasnya," ujar Olus. (Dea Chadiza Syafina/Kontan)
Sumber : Harian Kontan / Kompas