" Status YM ""
ukm indonesia sukses: UMKM Sumsel Makin Prospektif

UMKM Sumsel Makin Prospektif

16/08/2011
UMKM Sumsel Makin Prospektif


Produktivitas sektor UMKM di Sumatra Selatan diyakini meningkat. Selain dipicu oleh besarnya potensi sumber daya alam daerah, juga adanya penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional.

Pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terbilang menggembirakan, lihat saja, jika pada 2010 jumlah unit UMKM tercatat 1,9 juta unit, pada tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 2 juta unit Adanya peningkatan jumlah unit usaha itu iui.ik lepas dari besarnya potensi sumber daya alam di Sumsel yang bisa dimanfaatkan serta bakal diselenggarakannya beberapa event berskala nasional dan internasional dalam waktu dekat

Salah satu eivnt terbesar yang akan digelar adalah SEA Games XXVI. Penyelenggaraan ajang olah raga dua tahunan negara-negara kawasan Asia Tenggara itu memicu peningkatan aktivitas para pelaku UMKM lokal yang bergerak di bidang makanan dan minuman serta kerajinan tangan.

Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, pelaksanaan SEA Games yang diharapkan dapat pula memicu peningkatan aktivitas bisnis para pelaku UMKM itu dijadikan tujuan antara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang.

"Kami berupaya untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran," ujar Alex Noerdin, di Palembang, beberapa waktu lalu.

Alex menambahkan program pemberdayaan ekonomi kerakyatan tersebut dipandang penting karena dapat memajukan perekonomian dan ujung-ujungnya menekan angka pengangguran. Dalam mengembangkan sektor UM-

KM, pemerintah setempat melakukan berbagai upaya. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel Abdul Shobur, salah satu upaya yang dilakukan ialah mendorong para pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing dengan para pelaku UMKM dari luar wilayan Sumsel, termasuk dari luar negeri.

"Pemerintah telah memfasilitasi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan magang. Dengan begitu, produk-produk yang dihasilkan akan lebih baik," ujar Shobur, di Palembang, baru-baru ini. Dia menuturkan selama ini kesulitan para pelaku UMKMdalam mengembangkan produk adalah masih lemahnya inovasi, pemasaran, dan permodalan.

Menjalin Kemitraan

Untuk mengatasi pelbagai persoalan tersebut, pemerintah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, baik swasta maupun BUMN. Menurut Shobur, selama ini saluran pembiayaan bagi pelaku UMKM, selain melalui kredit usaha rakyat (KUR), Bank Perkeditan Rakyat (BPR), dan Kementerian Koperasi, juga melalui bantuan pihak lain. Salah satu perusahaan yang turut membantu pembiayaan bagi pelaku UMKM adalah PT Bukit Asam.

Senior Manager CSR PT Bukit Asam (PTBA) Muhamad Hana menuturkan pihaknya setiap ta-hun mengucurkan dana untuk membantu pembiayaan UMKM di Palembang, Tanjung Enim, Padang, dan beberapa tempat lainnya. Selain memberikan kredit lunak untuk modal usaha, perusahaan memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen, pengembangan usaha, serta pengelolaan modal. "Dalam waktu dekat, kami juga akan menggandeng perguruan tinggi untuk memberikan pelatihan terhadap mitra UKM," ujar Hana.

Selama 2011, PTBA berencana menyalurkan dana 103,3 miliar rupiah bagi mitra binaannya yang mencapai 4.290 unit usaha. "Dana-dana itu diambil dari keuntungan perusahaan sesuai dengan keputusan Menteri BUMN," jelas dia. Terkait pemberian bantuan modal tersebut, Yani, pengusaha kerupuk kelempang di Kertapati, Palembang, mengaku sangat terbantu. Berkat dukungan pendanaan yang telah diterimanya selama dua tahun, usahanya pun semakin berkembang.

Selain bantuan pendanaan, Pemerintah Sumsel turut memfasilitasi pemasaran produk-produk UMKM dengan mendirikan UKM Center. "Fasilitas

UKM Center sangat berperan penting dalam menampilkan produk-produk unggulan dari para pelaku UMKM dan memasarkan produk-produk itu termasuk melalui dunia maya," jelas Shobur. Lebih lanjut, dia menuturkan ke depan, pemerintah juga akan membangun plaza UKM untuk lebih membantu penjualan produk-produk yang dihasilkan para pelaku UMKM di Sumsel.

Dengan adanya upaya pengembangan tersebut, diharapkan kontribusi dari sektor UMKM terhadap pendapatan daerah semakin besar. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2008 saja, omzet usaha para pelaku UMKM mencapai 19,160 triliun rupiah. Angka itu cenderung meningkat, hingga pada 2010 mencapai 19,262 triliun rupiah.

Selain kenaikan omzet, terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja, dari 2.827.042 orang pada 2008 menjadi 2.836.794 orang pada tahun lalu. "Kami yakin pada 2011 pertumbuhan UMKM, baik dari sisi modal investasi, omzet, maupun penyerapan tenaga, akan terus meningkat seiring dengan kemajuan Sumsel, pungkas Shobur. PL/E-2

Sumber : Koran Jakarta


Entri Populer