18/08/2011
Jiwa Entrepreneur di Balik Sulaman Tangan
Tas. Barang yang biasa saja sebetulnya, dan kerap dilihat di berbagai kesempatan. Namun, bagi Finni Shintaviani sesuatu yang lumrah itu memantik krcasinya untuk menciptakan tas yang tidak biasa. Peluang usaha pun sudah tergambar di benaknya, khususnya pembuatan tas tangan khusus pesta.
Awalnya, untuk pemasaran las-tas kreasinya ia tak punya konsep. Finni lebih mengandalkan sistem pemasaran dari mulut ke. mulut, sehingga produksinya dijalankan semata berdasarkan pesanan. Namun, didorong keinginan kuat untuk mengembangkan usahanya membuka wawasannya, Finni mulai rutin mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Barat.
Dari kediamannya di kawasan Cibaduyut, Bandung, Finni berusaha tak kenal lelah mengenalkan hasil karyanya. Berbagai pameran diikutinya. Ia pun berusaha membuka jaringan lebih luas lagi, tak hanya di kitaran pelanggan lamanya. Walhasil, kreasitas sulaman tangannya, kemudian mampu memikat kalangan istri pejabat, di anta ranya istri Gubernur lawa Barat, Netty Hcrawan.
Semula, diran-canglah tas tangan unik dari hiasan batu-batuan pecah. Perempuan yang tinggal di Bandung ini, menekuni usaha tersebut dua tahun lamanya. Sepanjang waktu itu pula, daya kreasinya tak pernah berhenti. Meskipun konsumennya mulai terbentuk, tapi tak membuatnya cepat puas. Ia pun mulai membuat terobosan dengan memadukan sulaman benang dengan aksesoris modem sehingga dihasilkan tas tangan {hand-bags) dan tas genggam (dutch) yang menarik. "Kerajinan sulaman tangan merupakan warisan nenek moyang. Kendati belum banyak dikenal, namun memiliki penggemar setia," ujarnya, mengungkapkan rahasia gagasannya. Sulaman benang memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi dibandingkan dengan sulaman lain, misalkan sula-
BISO pita
..muin upayanya ldk kenal putus asa, ia terus mempelajari dengan dasar berbagai literatur. "Diperlukan waktu pcngcr-i.i.m lebih lama, sekitar dua hingga tiga hari untuk sebuah tas," ujar wanita yang mempekerjakan lima kar yawan ini.
Motif sulaman kreasi Finni, dikerjakan di atas bahan tafeta, sebagai bahan dasar tas. Aneka warna benang diaplikasikan membentuk motif nan memikat, di antaranya mawar undi, anyelir kencana hingga aster lingga.
Bentuk bagus, mcnurut I nun belum cukup. "Saya numberi nama-nama unik, agar mudah dikenal maiyjrjk.it," uurnyj. memberikan kut Berbeda dengan hiasan bebatuan yang menimbulkan kesan gljnunir. hiasan sulaman benang lebih menampilkan kevin kUsik dan elegan Untuk menjaga kualitas sulaman. Finni menggunakan benang impor yang lebih mengkilap Harga yang dibandrol sekitar Rp 185 ribu (tu genggam) hingga Rp 345 ribu (Us tangan) "Harga tergantung banyaknya motif yang diinginkan konsumen djn jumlah warna yang digunakan, ujarnya.
Ia kemudian, berupaya mengem bangkan bisnis bidang pembuatan (as sulaman benang dengan cakupan makin luas lagi. Dalam dua tahun terakhir, dia bergabung dengan Kill (Program Kemitraan dan Hina Lingkungan) Bank Mandiri. "Alhanv dululah, saya mcmprolch wawasan baru tentang dunia wirausaha. Tidak hanya pendanaan, tapi juga pelatihan, dan cara berpromosi. Itu yang belum saya pelajari selama ini," ujarnya.
Kreasinya diberi label bilikfinni, dan dipromosikan hingga dunia maya melalui situs " I1 Selain, membuat tas, rumah produksi yang terletak di Taman Cibaduyut Indah Blok H/34 Bandung ini, juga memenuhi permintaan konsumen untuk membuat selop.
Sudut pandang Finni patut diacungi jempol, di tangannya sebuah tu t.ik lagi dianggap biasa, tapi menjadi luar biasa ketika mampu menopang kehidupannya dan para karyawannya Bukti bahwa kreasi memang harusnya tak terhenti, rn HK
Sumber : Koran Tempo
Tas. Barang yang biasa saja sebetulnya, dan kerap dilihat di berbagai kesempatan. Namun, bagi Finni Shintaviani sesuatu yang lumrah itu memantik krcasinya untuk menciptakan tas yang tidak biasa. Peluang usaha pun sudah tergambar di benaknya, khususnya pembuatan tas tangan khusus pesta.
Awalnya, untuk pemasaran las-tas kreasinya ia tak punya konsep. Finni lebih mengandalkan sistem pemasaran dari mulut ke. mulut, sehingga produksinya dijalankan semata berdasarkan pesanan. Namun, didorong keinginan kuat untuk mengembangkan usahanya membuka wawasannya, Finni mulai rutin mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Barat.
Dari kediamannya di kawasan Cibaduyut, Bandung, Finni berusaha tak kenal lelah mengenalkan hasil karyanya. Berbagai pameran diikutinya. Ia pun berusaha membuka jaringan lebih luas lagi, tak hanya di kitaran pelanggan lamanya. Walhasil, kreasitas sulaman tangannya, kemudian mampu memikat kalangan istri pejabat, di anta ranya istri Gubernur lawa Barat, Netty Hcrawan.
Semula, diran-canglah tas tangan unik dari hiasan batu-batuan pecah. Perempuan yang tinggal di Bandung ini, menekuni usaha tersebut dua tahun lamanya. Sepanjang waktu itu pula, daya kreasinya tak pernah berhenti. Meskipun konsumennya mulai terbentuk, tapi tak membuatnya cepat puas. Ia pun mulai membuat terobosan dengan memadukan sulaman benang dengan aksesoris modem sehingga dihasilkan tas tangan {hand-bags) dan tas genggam (dutch) yang menarik. "Kerajinan sulaman tangan merupakan warisan nenek moyang. Kendati belum banyak dikenal, namun memiliki penggemar setia," ujarnya, mengungkapkan rahasia gagasannya. Sulaman benang memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi dibandingkan dengan sulaman lain, misalkan sula-
BISO pita
..muin upayanya ldk kenal putus asa, ia terus mempelajari dengan dasar berbagai literatur. "Diperlukan waktu pcngcr-i.i.m lebih lama, sekitar dua hingga tiga hari untuk sebuah tas," ujar wanita yang mempekerjakan lima kar yawan ini.
Motif sulaman kreasi Finni, dikerjakan di atas bahan tafeta, sebagai bahan dasar tas. Aneka warna benang diaplikasikan membentuk motif nan memikat, di antaranya mawar undi, anyelir kencana hingga aster lingga.
Bentuk bagus, mcnurut I nun belum cukup. "Saya numberi nama-nama unik, agar mudah dikenal maiyjrjk.it," uurnyj. memberikan kut Berbeda dengan hiasan bebatuan yang menimbulkan kesan gljnunir. hiasan sulaman benang lebih menampilkan kevin kUsik dan elegan Untuk menjaga kualitas sulaman. Finni menggunakan benang impor yang lebih mengkilap Harga yang dibandrol sekitar Rp 185 ribu (tu genggam) hingga Rp 345 ribu (Us tangan) "Harga tergantung banyaknya motif yang diinginkan konsumen djn jumlah warna yang digunakan, ujarnya.
Ia kemudian, berupaya mengem bangkan bisnis bidang pembuatan (as sulaman benang dengan cakupan makin luas lagi. Dalam dua tahun terakhir, dia bergabung dengan Kill (Program Kemitraan dan Hina Lingkungan) Bank Mandiri. "Alhanv dululah, saya mcmprolch wawasan baru tentang dunia wirausaha. Tidak hanya pendanaan, tapi juga pelatihan, dan cara berpromosi. Itu yang belum saya pelajari selama ini," ujarnya.
Kreasinya diberi label bilikfinni, dan dipromosikan hingga dunia maya melalui situs " I1 Selain, membuat tas, rumah produksi yang terletak di Taman Cibaduyut Indah Blok H/34 Bandung ini, juga memenuhi permintaan konsumen untuk membuat selop.
Sudut pandang Finni patut diacungi jempol, di tangannya sebuah tu t.ik lagi dianggap biasa, tapi menjadi luar biasa ketika mampu menopang kehidupannya dan para karyawannya Bukti bahwa kreasi memang harusnya tak terhenti, rn HK
Sumber : Koran Tempo