" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Awalnya 5 Sapi, Kini 700 Ekor

Awalnya 5 Sapi, Kini 700 Ekor

Joko Utomo, Peternak Sapi Terbaik Tingkat Nasional
Kabupaten Tuban patut berbangga memiliki peternak sapi bernama Joko Utomo. Pria asal Desa Sukolilo, ecamatan Bancar, itu pada 15 Desember 2009 meraih penghargaan juara pertama nasional bidang peternakan sapi dari Wakil Presiden RI Boediono.

ZAKKI TAMAMI, Tuban
RATUSAN sapi besar dan kecil ditata berjajar di sebuah kandang ternak sapi di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar. Di depan setiap sapi tersedia makanan dan minuman lemak. Di sekelilingnya ada tumpukan limbah kotoran sapi menggumpal bagaikan gunung. Tumpukan kotoran itu kemudian dirragmentasi untuk difungsikan sebagai pupuk. Di bagian lain, sejumlah pekerja membuat pakan ternak dengan mesin penggilingan.

Di antara beberapa orang, tampak seorang pria berkaus putih mondar-mondir mengecek kandang. Sesekali dia mengelus kepala sapi. Dia juga melihal makanan dan minuman sapi, apakah ada yang kehabisan alan tidak. Dialah Joko Utomo. 44. Joko adalah salah seorang peternak sapi di Tuban yang pada 15 Desember 2009 meraih penghargaan dari Wakil Presiden RI Boediono sebagai juara pertama nasional bidang peternak sapi yang diselenggarakan Departemen Peternakan.

Joko mengungkapkan, dirinya meraih juara pertama setelah mendapat nilai maksimal dari berbagai kategori penilaian. Di antaranya, dinamika kelompok peternak sapi yang meliputi bagaimana cara mengembangkan ternak sapi di kelompok. Selain itu, administrasi, dalam hal ini manajemen yang baik. Penilaian terakhir, lanjut Joko, mencakup proses peternakan, yang meliputi cara peternakan sapi yang dilakukan secara mandiri. Yakni, makanan membuat sendiri, hasil limbah kotoran sapi bisa dipakai pupuk, dan dapat membuka lapangan pekerjaan.

Joko mengungkapkan, itu merupakan penghargaan tingkat nasional pertama yang diterimanya. Sebelumnya, pada 2008, Joko meraih juara pertama se-Kabupaten Tuban dan angkat Provinsi Jatim di bidang yang sama "Jadi, yang dinilai itu bagaimana cara beternak yang baik dan bisa memanfaatkan limbah yang ada sena bermanfaat bagi lingkungan sekitar," tuturnya.

Joko membutuhkan proses dan waktu lama untuk mendapatkan prestasi itu. Sejak menjadi juara pertama tingkat Jatim. Joko langsung mempersiapkan bahan-bahan untuk diikutkan dalam lomba ketahanan pangan tingkat nasional. Bahan tersebut antara lain, profil cara beternak dan manfaat Hutannya. "Semua bahan itu kami buat dalam bentuk profil dan kami kirimkan ke Departemen Peternakan," ujar bapak tiga anak itu.

Entri Populer