" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mencetak Untung dari Kertas Bekas

Mencetak Untung dari Kertas Bekas

01/08/2011
Mencetak Untung dari Kertas Bekas

Bubur kertas bekas bisa dibuat berbagai macam kerajinan, seperti gantungan kunci, pigura, sampai panel hiasan dinding

Isu pemanasan global dan semakin sadarnya masyarakat akan produk ramah lingkungan membuat kerajinan daur ulang kertas banyak diminati. Tak hanya pernak-pernik seperti gantungan kunci, kartu nama, magnet kulkas, ataupun pigura, bubur kertas bekas juga bisa dijadikan panel hiasan dinding dengan harga jual tinggi.

LIMBAH kertas tak hanya bisa digunakan sebagai bungkus makanan. Koran bekas, majalah bekas, ataupun limbah kertas yang lain bisa dibuat berbagai kerajinan dan hiasan dinding bernilai ekonomi tinggi. Salah seorang perajin kertas bekas adalah Vunita Adistira di Bekasi. Jawa Barat. Menggeluti usahakerajinan kertas bekas sejak tahun 2007, Yunita mengaku usahanya berawal dari kegiatan iseng mengisi waktu luang. Apalagi saat itu, dia banyak sekali menemukan kertas-kertas terbuang yang akhirnya dibakar sia-sia.

Ia pun akhirnya membuat berbagai pernak-pernik kerajinan dari bubur kertas, seperti gantungan kunci, tempat kartu nama, gantung-;in handphone, dan magnet kulkas.Dengan hargajual Rp 5.000 - Rp 25.000 per produk, Vunita saat ini mengaku mampu mengantongi omzet Rp 11 juta hingga Rp 15 juta perbulan. Saal nu saya juga membuat patung, wayang, dan boneka sahu dari bubur kertas," katanya

Pemilik CV Bintang Emas ini membuat patung dan boneka beragam ukuran tergantung pesanan. Dengan harga bervariasi mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 200.000. mahal murahnya tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. Menurut Yunita, patung alku boneka dengan tinggi 10 cni - 20 cni paling banyak dipesan. "Margin labanya sekitar 40%," ujarnya

Tak hanya menyasar individu, produk daur ulangkertas milik Yunita juga banyak diminati wedding organizt r dan perusahaan yang peduli dengan alam. Kepedulian mereka biasanya ditunjukkan dengan membeli produk dan bahan yang ramah lingkungan. Konsumen produk daur ulang kertas bekas tidak hanya di Pulau Jawa, namun sudah merambah Kalimantan dan Sumatera Khusus untuk Sumatera, 40% permintaan datang dari Pekanbaru.

"Di Pekanbaru tren produk daur ulang sedang meningkat," katanya Menurut Yunita, masyarakat tertarik untuk membeli kerajinan

Kerajinan kertas bekas prospeknya bagus karena isu pemanasan global.daur ulang kertas karena unik dan menarik. Tak hanya produk Yunita saja yang diminati masyarakat. Sebab, produk hiasan dart bubur kertas bekas milik Sumarsono juga sedang naik daun. Lelaki asal Cilebut, Jawa Barat ini memanfaatkan bahan bubur kertas untuk dijadikan panel atau hiasan dinding. "Kerajinan kertas bekas prospeknya bagus karena didukung isu pemanasan global," katanya Ia mengaku telah membuat berbagai kerajinan berbahan baku kertas bekas sebelum ada isu pemanasan global.

Dengan semakin meningkatnya kepedulian lingkungan, maka nilai penjualan produk daur ulang meningkat. Saat ini, untuk setiap hiasan dinding berukuran 45 citi x 45 cm dijual dengan harga Rp 150.000. Dengan harga tersebut, Sumarsono mengaku mampu mengantongi omzet perbulan mencapai Rp 60 juta.

Omzet yang didapat oleh Sumarsono termasuk besar, sebab harga kertas bekas yang dibutuhkan untuk membuat satu produk tidak lebih dari Rp 20.000. "Keuntungan saya mencapai 50%dari omzet," kata pemilik usaha Laxsvin An ini.

Omzet itu selain didapatkan dari penjualan hiasan dinding berukuran sedang 45 cm x 45 cni, juga didapatkan dari penjualan hiasan ukuran 85 cm x 120 cm dengan harga Rp l.ijuta Hiasan dinding ukuran 45 cm x 45 cm lebih diminati karena lebih simple dan mudah dibawa kemana-mana "Sebanyak 90% pembeli saya datang dari konsumen rumah tangga," katanya

Walau saat ini baru melayani pasar wilayah Jabodetabek, ke depan Sumarsono berharap mampu menjual hasil kerajinannya ke pasar luar negeri. Tak hanya itu, ia juga bertekad untuk menularkan ketrampil-annya kepada orang lain. Oleh sebab itu selain sibuk dengan usahanya, Sumarsono juga aktif memberikan bimbingan bagi masyarakat yang mau belajar membuat panel kertas bubur.

Lain dengan Yunita dan Sumarsono, Adang Ganda Permana, pemilik Paper Explorer di Jakarta mengolah kertas bekas menjadi paper bag, kartu nama dan pigura Memulai usaha sejak tahun 1999, Adang membutuhkan banyak bubur kertas untuk kemudian dijadikan produk kerajinan jadi.

Dalam sebulan kapasitas produksi bubur kertas Adang mencapai 10 ton. "Dari bubur kertas akan dicetak sesuai pesanan," ujarnya. Jumlah bubur kertas itu mampu memenuhi pesanan puper bag mencapai 3.000 unit, dengan harga satuan sekitar Rp 5.000.

Adang mengaku, hanya dari penjualan paper bag, ia mampu memperoleh omzet perbulan mencapai Rp 15 juta. Nilai omzetnya berlipat jika ditambah dengan penjualan kartu nama dan pigura dari bahan baku bubur kertas bekas.

Menurutnya, pembuatan produk kerajinan dari bubur kertas bekas tidaklah sulit. Untuk yang sudah sering membuat, bahkan bisa menyelesaikannya dalam waktu sehari. Yang terpenting menurut Adang, adalah proses perendaman kertas. Proses perendaman pentinguntuk mendapatkan bubur kertas yang memiliki elastisitas baik sehingga mudah dibentuk

Proses pembuatan yang cukup mudah juga dikemukakan oleh Yunita Ia mengaku mendapat ilmu kerajinan bubur kertas bekas secara otodidak. "Ternyata tidak begitu sulit mengolahnya" katanya

Bahan baku utama yang dibutuhkan adalah kertasbekas, air dan lem putih atau lem kayu. Selain itu juga dibutuhkan cat poster dan venus, blender, kain untuk menyaring, dan cetakan. IVi1;uii;i. kirtasbekas disobek-sobek dan direndam dalam air selama satu hari sampai tiga hari. Setelah pn isis perendaman selesai, kertas diblender sampai halus dan disaring dengan kain. Penyaringan dilakukan untuk membuang air,sehinga diperlukan pemerasan sampai agak kering.

Ampas Miau bubur kertas tadi kemudian dicampur, diaduk cata dengan tem putih, setelah Itu baru siap di cetak sesuai keinginan. dan diberi cal postel dan venus agar lebih loial katanya menghadirkan teksturiih unik, bisa dicampurkan  ama dan serat dari pelepah pisang atau jahe. 
 
Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho. Bambang Rakhmanto. Fahriyadi


Entri Populer