07/23/2011
Membangun Bisnis Distro
Distro atau distribution outlet adalah tempat untuk menjual berbagai produk fashion dan asesoris buatan lokal (local clothing company) yang terbatas dengan harga terjangkau. Barang-barang yang dijual di tempat ini terdiri atas t-shirt, tas, dompet, topi, jaket, baju, dan sebagainya. Pada dasarnya distro menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat agar gaya hidupnya dapat berbeda dan terpenuhi.
Neraca. Secara ekonomis dan financial, perputaran uang pada usaha distro sangat cepat, karena usaha ini sangat berkait erat dengan gaya hidup anak muda yang selalu mengikuti trend/ mode. Dengan besarnya potensi kawula muda pada fashion, maka pasar distro juga terbuka lebar karena populasi anak muda relatif cukup besar.
Menggunakan barang-barang branded, mengunjungi distro, factory outlet dan tempat-tempat yang menyediakan berbagai barang bermerek, merupakan lifestyle beberapa anak muda di kota besar. Ini yang membuat banyak owner sukses dengan menekuni bisnis fashion, sekaligus bukti bahwa eksistensi clothing dan distro masih bertahan hingga sekarang. Dan mulai banyak lagi yang menginvestasikan modalnya ke bisnis ini.
Clothing adalah istilah untuk menyebut perusahaan pembuat T-shirt. Istilah lengkapnya adalah Clothing Company atau perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri, clothing merupakan kategori untuk merek yang mengeluarkan produk pakaian jadi. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah t-shirt yang kemudian berkembangke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti kemeja, sepatu, kacamata, jam tangan bahkan mp3 player.
Distro memiliki sifat eksklusif atau cenderung tidak menjual banyak produk untuk setiap desainnya. Beberapa Clothing Company memang membatasi kuantitas produknya dengan hanya satu kali produksi untuk satu desain. Distro Juga memilikisuasana akrab sehingga konsumen merasa nyama untu mampir dan berbelanja.
Walaupun bisnis distro terkesan indie, namun efeknya bisa menggeser merek-merek lokal yang bermodal besar. Keunggulan distro adalah penyediaan produk memiliki desain yang sangat eksklusif, baik berupa tulisan atau gambar memiliki makna lebih dan bisa menarik perhatian orang-orang muda yang selalu ingin tampil beda.
Jika Anda sudah siap melangkahkan kaki di bisnis ini, ada baiknya jika memperhatikan beberapa hal yang mungkin terlihat sederhana, namun ini akan membuat bisnis Anda siap bersaing. Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam memulai bisnis distro atau clothing company adalah 1. Memilih nama danmendesain logo perusahaan. Nama tersebut harus menarik perhatian dan kepercayaan dari calon konsumen potensial yang kita sasar, Sebelum memutaskaanama perusahaan, pertimbangkan dulu konsep desain logo. Itulah sebabnya kita membutuhkan seorang tenaga desainer ahli untuk menyampaikan tipe, karakter atau konsep melalui logo atau simbol, Oleh karena pentingnya logo maka tidak heran para pengusaha besar berani mengenakan dana yang sangat besar untuk membayar konsultan atau desainer handal. Sebaiknya desain logo atau lambang tidak rumit, cukup dengan kata aau gambar yang sederhana namun bisamewakili konsep anda dan mudah di ingat tentunya.
2. Coba untuk menghubungkan nama atau logo dengan bidang bisnis atau konsep bisnis.
3. Mencari atau mengefaliasi pasar yang menjadi target pemasaran. Cara manual dalam mencari segmen pasar adalah melalui promosi mulut ke mulut pada teman-teman atau komunitas yang kita punya. Kemudian bisa membuat brosur untuk promosi atau membuat stiker logo untuk dibagikan secara gratis kepada teman-teman atau komunitas. Memulai usaha clothing dapat dimulai dengan modal yang tidak begitu besar, yang paling penting memiliki kemampuan, memiliki tekad yang kuat, komunikatif dan memiliki ruang lingkup atau komunitas.
Pasar distro terbuka lebar. Populasi anak muda cukup besar, meski tidak memiliki penghasilan tetap, namun daya beli mereka cukup lumayan. Sebuah distro bisa mencapai omset Rp 10 - 20 juta perharinya.
Untuk memulai bisnis ini tidak perlu memakai ruangan yang besar, cukup seukuran garasi atau mini market, karena barang yang dijual terbatas dan segmented untuk anak muda. Modal awal cukup Rp 300 ribu atau bisa juga puluhan juta rupiah.
Kendala terbesar di sektor produksi. Pebisnis distro harus membangun jaringan dan brand awareness ke customer. Usaha distro harus dikelola secara profesionalisme, kalau tidak kebangkrutan akan segera datang. Untuk menjalankan usaha distro, diperlukan beberapa pemahaman pembiayaan dan kemungkinan pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah contoh analisis usaha yang dapat dijadikan gambaran awal dari usaha distro, (rangga)
Sumber :Harian Ekonomi Neraca
Distro atau distribution outlet adalah tempat untuk menjual berbagai produk fashion dan asesoris buatan lokal (local clothing company) yang terbatas dengan harga terjangkau. Barang-barang yang dijual di tempat ini terdiri atas t-shirt, tas, dompet, topi, jaket, baju, dan sebagainya. Pada dasarnya distro menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat agar gaya hidupnya dapat berbeda dan terpenuhi.
Neraca. Secara ekonomis dan financial, perputaran uang pada usaha distro sangat cepat, karena usaha ini sangat berkait erat dengan gaya hidup anak muda yang selalu mengikuti trend/ mode. Dengan besarnya potensi kawula muda pada fashion, maka pasar distro juga terbuka lebar karena populasi anak muda relatif cukup besar.
Menggunakan barang-barang branded, mengunjungi distro, factory outlet dan tempat-tempat yang menyediakan berbagai barang bermerek, merupakan lifestyle beberapa anak muda di kota besar. Ini yang membuat banyak owner sukses dengan menekuni bisnis fashion, sekaligus bukti bahwa eksistensi clothing dan distro masih bertahan hingga sekarang. Dan mulai banyak lagi yang menginvestasikan modalnya ke bisnis ini.
Clothing adalah istilah untuk menyebut perusahaan pembuat T-shirt. Istilah lengkapnya adalah Clothing Company atau perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri, clothing merupakan kategori untuk merek yang mengeluarkan produk pakaian jadi. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah t-shirt yang kemudian berkembangke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti kemeja, sepatu, kacamata, jam tangan bahkan mp3 player.
Distro memiliki sifat eksklusif atau cenderung tidak menjual banyak produk untuk setiap desainnya. Beberapa Clothing Company memang membatasi kuantitas produknya dengan hanya satu kali produksi untuk satu desain. Distro Juga memilikisuasana akrab sehingga konsumen merasa nyama untu mampir dan berbelanja.
Walaupun bisnis distro terkesan indie, namun efeknya bisa menggeser merek-merek lokal yang bermodal besar. Keunggulan distro adalah penyediaan produk memiliki desain yang sangat eksklusif, baik berupa tulisan atau gambar memiliki makna lebih dan bisa menarik perhatian orang-orang muda yang selalu ingin tampil beda.
Jika Anda sudah siap melangkahkan kaki di bisnis ini, ada baiknya jika memperhatikan beberapa hal yang mungkin terlihat sederhana, namun ini akan membuat bisnis Anda siap bersaing. Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam memulai bisnis distro atau clothing company adalah 1. Memilih nama danmendesain logo perusahaan. Nama tersebut harus menarik perhatian dan kepercayaan dari calon konsumen potensial yang kita sasar, Sebelum memutaskaanama perusahaan, pertimbangkan dulu konsep desain logo. Itulah sebabnya kita membutuhkan seorang tenaga desainer ahli untuk menyampaikan tipe, karakter atau konsep melalui logo atau simbol, Oleh karena pentingnya logo maka tidak heran para pengusaha besar berani mengenakan dana yang sangat besar untuk membayar konsultan atau desainer handal. Sebaiknya desain logo atau lambang tidak rumit, cukup dengan kata aau gambar yang sederhana namun bisamewakili konsep anda dan mudah di ingat tentunya.
2. Coba untuk menghubungkan nama atau logo dengan bidang bisnis atau konsep bisnis.
3. Mencari atau mengefaliasi pasar yang menjadi target pemasaran. Cara manual dalam mencari segmen pasar adalah melalui promosi mulut ke mulut pada teman-teman atau komunitas yang kita punya. Kemudian bisa membuat brosur untuk promosi atau membuat stiker logo untuk dibagikan secara gratis kepada teman-teman atau komunitas. Memulai usaha clothing dapat dimulai dengan modal yang tidak begitu besar, yang paling penting memiliki kemampuan, memiliki tekad yang kuat, komunikatif dan memiliki ruang lingkup atau komunitas.
Pasar distro terbuka lebar. Populasi anak muda cukup besar, meski tidak memiliki penghasilan tetap, namun daya beli mereka cukup lumayan. Sebuah distro bisa mencapai omset Rp 10 - 20 juta perharinya.
Untuk memulai bisnis ini tidak perlu memakai ruangan yang besar, cukup seukuran garasi atau mini market, karena barang yang dijual terbatas dan segmented untuk anak muda. Modal awal cukup Rp 300 ribu atau bisa juga puluhan juta rupiah.
Kendala terbesar di sektor produksi. Pebisnis distro harus membangun jaringan dan brand awareness ke customer. Usaha distro harus dikelola secara profesionalisme, kalau tidak kebangkrutan akan segera datang. Untuk menjalankan usaha distro, diperlukan beberapa pemahaman pembiayaan dan kemungkinan pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah contoh analisis usaha yang dapat dijadikan gambaran awal dari usaha distro, (rangga)
Sumber :Harian Ekonomi Neraca