>>>>Memanfaatkan Sisa Majalah
MAJALAH seringkali dibuang begitu saja setelah habis dibaca. Padahal majalah itu masih bisa dimanfaatkan. Salah satunya dengan membuat scrapbooking. Sebuah karya yang menggunakan bahan dari kertas bekas majalah.
SCRAPBOOKING adalah metode untuk menceritakan kehidupan pribadi dan sejarah keluarga dalam sebuah buku. Di dalam buku itu bisa ditempel berbagai gambar menarik yang bisa menceritakan perjalanan hidup seseorang.
Prakarya dari negeri Paman Sam ini memang belum banyak dikenal orang. Tetapi di kalangan anak-anak remaja saat Ini. sudah banyak yang memanfaatkan karya scrapbooking Ini untuk dijadikan kado untuk orang yang mereka sayangl. Atau untuk dijadikan diary. Bukan karena harganya yang cukup mahal Jika dibandingkan dengan diary biasanya tetapi karena gambarnya yang unik dan menarik.
Euginia Selvia memulai usahanya sejak tahun 2008. Dengan modal Rp 500.000 yang diberikan kepada pacarnya yang kini menjadi suaminya. Willy Choi.
Pia. panggilan akrab Euginia Selvia. memulai langkahnya melalui website. Saat Itu. ia masih belum berani untuk membuat stand atau toko. Selain karena biaya yang sangat besar, ia Juga belum tahu apakah produknya disukai atau Odak.
Selama Ini, Pia hanya membuat produknya untuk kalangan terbatas seperti teman dan keluarga. Itupun ada yang dijual, dan ada Juga yang diberikan cuma-cuma. Tidak heran jika Pta masih belumyakin apakah produknya bisa menarik perhatian konsumen. Tapi tantangan dari sang pacar kalau itu adalah peluang bisnis, maka Pia mencoba untuk berbisnis.
"Saya mulai menjual di kaskus dan membuat website. Ternyata responnya cukup bagus. Dari 10 buku yang saya hasilkan dari modal yang diberikan pacar, saya bisa menjual semuanya." kata Pia.
Memilih forum Jual bell di kaskus karena forum Itu banyak digunakan untuk berbisnis. Selain itu, jika ia hanya mengandalkan website saja belum tentu banyak yang tahu. Kaskus menjadi pilihan terbaik saat itu untuk memperkenalkan produk dan mebsite-nya.
Permintaan pun mulai banyak hingga Pia kembali lagi ditantang untuk mem-buka stand. Setelah sukses di pameran pertamanya di tahun 2010. Pia pun terus mengikuti berbagai pameran. Meskipun tidak semua produknya yang dijual pameran yang diikuti terjual habis. Pia tidak patah arang.
Kini, usaha yang bermula dari hobi Itu telah memiliki lima pegawai tetap dan pegawai freelance. Omzet Pia mencapai 15-20 Juta /bulan dan sudah mempunyai reseller.
Bermula dari hobi
Menjual produk dari kreatifitas scrapbooking membawa banyak keuntungan bagi Pia. Selain bisa melakukan hobi yang sudah ditekuninya sejak mahasiswa. Ia Juga bisa mendapatkan materi yang tidakkecil. Bisnis ini pun membuat Pia tidak perlu masuk kantor dan bisa mengatur waktu untuk kehidupan keluarganya.
"Saya memang tidak suka pekerjaan kantoran. Dengan menjalankan bisnis ini. selain senang dan bisa mengatur waktu sesuai dengan kebutuhan saya," kata Pia.
Saat memulai hobi scrapbooking. Pia menggunakan material yang ada disekitarnya. Misalnya majalah bekas, kertas yang tidak terpakai, dan buku tulis biasa. Kemudian ia mulai membuat kreasi buku Milis yang menarik dan unik.
Saat dibawa ke kampus, banyak teman Pia yang suka dan memesan padanya. Mulailah langkah Pia untuk semakin giat belajar scrapbooking. Bahkan, ia mulai mencicil membeli alat-alat yang digunakan untuk membuat produk scrapbooking.
Alat yang digunakan seperti cap. tinta, hingga benda-benda kecil untuk! ditempel banyak dibeli Pia dari Amerika Serikat. Ini karena tidak banyak yang menjual alat scrapbooking. Kalaupun ada. harganya lebih mahal dibandingkan impor langsung. Jika ada yang harganya murah, kualitasnya kurang bagus.
Scrapbooking sebenarnya tidak sulit, tetapi kreativitasnya yang tidak bisa diikuti oleh semua orang. Prakarya Ini hanya mengandalkan gambar-gambar yang diambil dari majalah, koran, buku, ataupun brosur. Kemudian ditempel di atas sampul buku sesuai dengan Imajinasi masing-masing.
Pia sendiri membuat semua materinya. Dari kertas isi buku, sampul buku, hingga gambar di atas sampul buku. Buku yang dibuat Pia ukurannya yang standar dijual di toko. Buku Itu dljilld memakai dua buah ring.
Selain menjual buku, Pia Juga menjual isi kertas sehingga Isinya bisa ditambah sesuai keinginan. Pia Juga menjual peralatan dan materi yang digunakan untuk membuat scrapbooking. Mulai dari cap. tinta, kertas, pemak-pemlknya. Materi ini disiapkan untuk mereka yang ingin mencoba membuat scrapbooking. (wik)
Sumber : Warta Kota
MAJALAH seringkali dibuang begitu saja setelah habis dibaca. Padahal majalah itu masih bisa dimanfaatkan. Salah satunya dengan membuat scrapbooking. Sebuah karya yang menggunakan bahan dari kertas bekas majalah.
SCRAPBOOKING adalah metode untuk menceritakan kehidupan pribadi dan sejarah keluarga dalam sebuah buku. Di dalam buku itu bisa ditempel berbagai gambar menarik yang bisa menceritakan perjalanan hidup seseorang.
Prakarya dari negeri Paman Sam ini memang belum banyak dikenal orang. Tetapi di kalangan anak-anak remaja saat Ini. sudah banyak yang memanfaatkan karya scrapbooking Ini untuk dijadikan kado untuk orang yang mereka sayangl. Atau untuk dijadikan diary. Bukan karena harganya yang cukup mahal Jika dibandingkan dengan diary biasanya tetapi karena gambarnya yang unik dan menarik.
Euginia Selvia memulai usahanya sejak tahun 2008. Dengan modal Rp 500.000 yang diberikan kepada pacarnya yang kini menjadi suaminya. Willy Choi.
Pia. panggilan akrab Euginia Selvia. memulai langkahnya melalui website. Saat Itu. ia masih belum berani untuk membuat stand atau toko. Selain karena biaya yang sangat besar, ia Juga belum tahu apakah produknya disukai atau Odak.
Selama Ini, Pia hanya membuat produknya untuk kalangan terbatas seperti teman dan keluarga. Itupun ada yang dijual, dan ada Juga yang diberikan cuma-cuma. Tidak heran jika Pta masih belumyakin apakah produknya bisa menarik perhatian konsumen. Tapi tantangan dari sang pacar kalau itu adalah peluang bisnis, maka Pia mencoba untuk berbisnis.
"Saya mulai menjual di kaskus dan membuat website. Ternyata responnya cukup bagus. Dari 10 buku yang saya hasilkan dari modal yang diberikan pacar, saya bisa menjual semuanya." kata Pia.
Memilih forum Jual bell di kaskus karena forum Itu banyak digunakan untuk berbisnis. Selain itu, jika ia hanya mengandalkan website saja belum tentu banyak yang tahu. Kaskus menjadi pilihan terbaik saat itu untuk memperkenalkan produk dan mebsite-nya.
Permintaan pun mulai banyak hingga Pia kembali lagi ditantang untuk mem-buka stand. Setelah sukses di pameran pertamanya di tahun 2010. Pia pun terus mengikuti berbagai pameran. Meskipun tidak semua produknya yang dijual pameran yang diikuti terjual habis. Pia tidak patah arang.
Kini, usaha yang bermula dari hobi Itu telah memiliki lima pegawai tetap dan pegawai freelance. Omzet Pia mencapai 15-20 Juta /bulan dan sudah mempunyai reseller.
Bermula dari hobi
Menjual produk dari kreatifitas scrapbooking membawa banyak keuntungan bagi Pia. Selain bisa melakukan hobi yang sudah ditekuninya sejak mahasiswa. Ia Juga bisa mendapatkan materi yang tidakkecil. Bisnis ini pun membuat Pia tidak perlu masuk kantor dan bisa mengatur waktu untuk kehidupan keluarganya.
"Saya memang tidak suka pekerjaan kantoran. Dengan menjalankan bisnis ini. selain senang dan bisa mengatur waktu sesuai dengan kebutuhan saya," kata Pia.
Saat memulai hobi scrapbooking. Pia menggunakan material yang ada disekitarnya. Misalnya majalah bekas, kertas yang tidak terpakai, dan buku tulis biasa. Kemudian ia mulai membuat kreasi buku Milis yang menarik dan unik.
Saat dibawa ke kampus, banyak teman Pia yang suka dan memesan padanya. Mulailah langkah Pia untuk semakin giat belajar scrapbooking. Bahkan, ia mulai mencicil membeli alat-alat yang digunakan untuk membuat produk scrapbooking.
Alat yang digunakan seperti cap. tinta, hingga benda-benda kecil untuk! ditempel banyak dibeli Pia dari Amerika Serikat. Ini karena tidak banyak yang menjual alat scrapbooking. Kalaupun ada. harganya lebih mahal dibandingkan impor langsung. Jika ada yang harganya murah, kualitasnya kurang bagus.
Scrapbooking sebenarnya tidak sulit, tetapi kreativitasnya yang tidak bisa diikuti oleh semua orang. Prakarya Ini hanya mengandalkan gambar-gambar yang diambil dari majalah, koran, buku, ataupun brosur. Kemudian ditempel di atas sampul buku sesuai dengan Imajinasi masing-masing.
Pia sendiri membuat semua materinya. Dari kertas isi buku, sampul buku, hingga gambar di atas sampul buku. Buku yang dibuat Pia ukurannya yang standar dijual di toko. Buku Itu dljilld memakai dua buah ring.
Selain menjual buku, Pia Juga menjual isi kertas sehingga Isinya bisa ditambah sesuai keinginan. Pia Juga menjual peralatan dan materi yang digunakan untuk membuat scrapbooking. Mulai dari cap. tinta, kertas, pemak-pemlknya. Materi ini disiapkan untuk mereka yang ingin mencoba membuat scrapbooking. (wik)
Sumber : Warta Kota