" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Dulu Perajin Sandal, Sekarang Pembiak Lele

Dulu Perajin Sandal, Sekarang Pembiak Lele

07/20/2011
Dulu Perajin Sandal, Sekarang Pembiak Lele

Di kawasan Cibeu-reum, Kecamatan Bogor Selatan, Jawa Barat, dulu terkenal sebagai sentra kerajinan sandal. Belakangan, Cibeureum mulai dikenal sebagai sentra benih ikan lele sangkuriang. Tiap bulan, pembudidaya mampu memproduksi lebih dari satu juta benih.

DULU Desa Cibeureum, di Kelurahan Mulya Harja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, adalah sentra kerajinan sandal. Namun, sejak lima tahun terakhir, kerajinan sandal mulai mempunyai saingan, yakni pembenihan lele (c/a rais) unggul jenis sangkuriang.

Jika berkuryung ke Cibeureum, jejeran kolam ikan berjumlah ratusan. Di setiap kolam itulah bermukim induk ikan lele yang kelak melahirkan benih-benih lele yang mampu menggemukkan isi tabungan.

Setidaknya, ada sembilan kepala keluarga (KK) yang menjadi pembudidaya benih ikan lele di desa yang berlokasi dekat perbukitan itu. Setiap bulan, setiap pembudidaya bisa menghasilkan 150.000 benih hingga 400.000 benih.

Uniknya, pembudidayabenih lele itu dulunya berprofesi sebagai perajin sandaJ. Seperti, Ade Mulyadi yang sempat jaya memproduksi sandal di era 1990-an. Namun, pada 2007, setelah lulus belajar pembenihan ikan di balai budidaya ikan air tawar milik pemerintah, Ade banting setir menjadi pembenih lele.

Ade beralasan, proses pembenihan lele lebih mudah ketimbang membuat sandal. "Kalau usaha sandal, kami mesti ikuti mode dan tren sandal yang lagi digandrungi, " kata Ade. Selain itu, bisnis pembenihan ikan berkumis itu jauh lebih menguntungkan ketimbang memproduksi sandal. Dalam pembenihan lele, pembenih tak perlu menguras otak untuk menciptakan mode terbaru. Oh, ya, Ade bisa dibilang pionir dalam pembenihan lele, terutama jenis sangkuri-ang di Cibeureum.

Namun, Ade tidak serta-merta menjadi pembenih lele. Dia memulainya secara bertahap. Awalnya, dia masih menyambi jadi perajin sandal. Mula-mula, Ade hanya membuka satu kolam ikan saja sebagai tempat bertelur-nya indukan. Usai induk ikan lele bertelur dan menjadi benih, Ade kemudian menjualnya. Saat itulah, Ade menyadari laba dari benih lele itu temyata sangat menggiurkan.

Setelah itu, Ade memutuskan fokus menjadi pembenih lele dan sepenuhnya meninggalkan usaha pembuatan sandalnya "Sekarang saya melayani permintaan benih lele dari daerah Jabodota-bek," kata Ade, yang kini mempunyai 200 kolam pembenihan.

Kreativitas dan kemujuran Ade sebagai pembenih lele menginspirasi perajin sandal lainnya untuk alih profesi. Supardi Badriawan, misalnya. Ia menjadi pembenih lele dan meninggalkankerajinan sandal yang sudah dilakoninya sejak 20 tahun lalu. Pada 2009, Supardi mulai merintis pembuatan kolam pembenihan lele.

Hingga kini, Supardi sudah memiliki 40 kolam dan menghasilkan ratusan ribu benih setiap bulan. "Budidaya benih lele ternyata mudah dan bukanlah kerja berat," terang Supardi. Selain Supardi, ada tujuh mantan perajin sandal lainnya yang membuka usaha pembenih lele sangkuriang itu. Asal tahu, lele sangkuriang adalah jenis lele yang populer di Bogor.

Secara kasat mata tak ada yang beda dari lele hasil pengembangan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) itu. "Harga jual dan ukuran sama, yang membedakan adalah waktu pembesaran lele sangkuriang lebih cepat sehingga lebih menguntungkan," kata Ade.

Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi (Bogor)


Entri Populer