>>>>Berdayakan Masyarakat lewat Pembiayaan Usaha Mikro
PEMBERDAYAAN masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan tidak hanya berdampak pada bisnis perusahaan tersebut, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Hal itulah yang mendasari PT Carrefour Indonesia dan Carrefour Foundation, Paris, Prancis, memberikan pinjaman lunak untuk komunitas sekitar gerai Carrefour melalui Yayasan Sahabat Cinta (YSC) sebesar Rp2,3 miliar, ujar Hendrik Adrianto, Head of External Communication Corporate Social Responsibility PT Carrefour Indonesia.
Adapun 65% atau sekitar Rpl,5 miliar dimandatkan untuk pembiayaan usaha" mikro dan sisanya, 35% atau sekitar Rp800 juta, untuk assesment, pengelolaan manajemen program, pelatihan dan sistem IT, serta untuk fasilitator pendamping Baitul Maal wat-Tamwil (BMT).
PT Carrefour Indonesia dalam kegiatan Micro Finance Program for Community (MFPC) ini bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Cipta (YSC). Dalam menjalankan usaha mikro ini, YSC juga menggandeng BMT sebagai organisasi yang memberikan layanan bisnis, pembiayaan, dan amal seperti mengelola zakat.
BMT juga merupakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Ada tujuh BMT yang bekerja sama dalam mengelola usaha mikro ini, yakni BMT Amanah Ciputat, BMT Hidayatullah (BMH) Pasar Minggu, BMT Bina Fitrah (BIFI) Season City, BMT El Refah Ambassador, BMT Al Karim Blok M Mall, BMT Nurul Iman Tamini, serta BMT Husnayain Kramat Djati Bekasi.
Menurut Deputy Executive Director of Yayasan Sahabat Cipta Al di S Surianing-rat, dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat atau community development, Carrefour dan YSC menargetkan tahun ini akan mengucurkan pembiayaan usaha mikro untuk 1.000 usaha kecil di sekitar lokasi gerai Carrefour, dengan radius 3-5 meter di seluruh Jakarta.
Carrefour memulai program ini sejak tahun 2007, dengan total dana yang tersalurkan sampai Juli tahun 2010 sebesar Rp5,4 miliar kepada sekitar 3.100 usaha mikro, sedangkan kerja sama dengan YSC dimulai sejak bulan Juli 2010 dan pembiayaannya dimulai pada November 2010, kini sudah 465 usaha mikro yang diberdayakan BMT lewat skema MFPC. Kriteria usaha mikro yang mendapatkan MFPC yakni pengajuankredit maksimal Rp5 juta dan dikelola sebagian besar oleh perempuan. "Dari 465 usaha mikro, sekitar 96% penerimanya adalah perempuan. Mayoritas usaha mereka warung kelontong, warung nasi, tukang gorengan, dan bakso," papar Aldi.
Bunga rendah
Mereka, lanjut Aldi, hanya dikenai pinjaman dengan bunga rendah sekitar 1,3. -1,5.. "Bunga itu lebih rendah jika dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam yang mengenakan bunga sekitar Bukan cuma itu, pengembalian uang pun maksimal selama 6 bulan. Bisa juga lebih cepat, bergantung pada hasil analisis BMT. Uang tersebut diputar lagi untuk kredit usaha mikro lainnya.
Aldi mengakui, dari ratusan usaha mikro, hingga Juni 2011 terdapat sebagian kecil usaha mikro yang tidak dapat membayar dan masuk dalam kategori nonperforming loan (NPL), namun demikian hal tersebut masih taraf normal untuk lingkup UKM.
Bukan cuma itu, YSC pun memberikan bimbingan dan pelatihan selama satu bulan sekali. Tujuannya agar masyarakat benar-benar dapat mengelola bisnis mereka dengan benar. "Sebenarnya pelaku usaha mikro menginginkan pendamping yang siap selama 24 jam. Namun, kendalanya YSC tidak memiliki banyak pendamping dilevel BMT yang dapat menjawab setiap permasalahan mereka," pungkas Aldi.
Untuk itu, tahun ini YSC akan mengadakan pelatihan bagi BMT untuk mendampingi usaha mikro. Diharapkan, setelah tiga tahun program ini berjalan, BMT dapat secara mandiri memberikan kredit, pendampingan, pelatihan, dan menjadi konsultan untuk para UKM. Selain itu, ke depan YSC akan membentuk community development. Wadah itu tidak hanya melibatkan Carrefour di Jakarta, tetapi (uga melibatkan staf yang, ada di store atau gerai.
"Program Kredit Usaha Kecil ini pun kami terapkan tidak hanya kepada komunitas sekitar gerai kami, namun juga dikenalkan kepada karyawan Carrefour Indonesia beserta keluarganya, yang biasa kita sebut Micro Finance Program for Associate," kata Adji Srihandoyo selaku Direktur Corporate Affairs PT Carrefour Indonesia.
PEMBERDAYAAN masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan tidak hanya berdampak pada bisnis perusahaan tersebut, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Hal itulah yang mendasari PT Carrefour Indonesia dan Carrefour Foundation, Paris, Prancis, memberikan pinjaman lunak untuk komunitas sekitar gerai Carrefour melalui Yayasan Sahabat Cinta (YSC) sebesar Rp2,3 miliar, ujar Hendrik Adrianto, Head of External Communication Corporate Social Responsibility PT Carrefour Indonesia.
Adapun 65% atau sekitar Rpl,5 miliar dimandatkan untuk pembiayaan usaha" mikro dan sisanya, 35% atau sekitar Rp800 juta, untuk assesment, pengelolaan manajemen program, pelatihan dan sistem IT, serta untuk fasilitator pendamping Baitul Maal wat-Tamwil (BMT).
PT Carrefour Indonesia dalam kegiatan Micro Finance Program for Community (MFPC) ini bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Cipta (YSC). Dalam menjalankan usaha mikro ini, YSC juga menggandeng BMT sebagai organisasi yang memberikan layanan bisnis, pembiayaan, dan amal seperti mengelola zakat.
BMT juga merupakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Ada tujuh BMT yang bekerja sama dalam mengelola usaha mikro ini, yakni BMT Amanah Ciputat, BMT Hidayatullah (BMH) Pasar Minggu, BMT Bina Fitrah (BIFI) Season City, BMT El Refah Ambassador, BMT Al Karim Blok M Mall, BMT Nurul Iman Tamini, serta BMT Husnayain Kramat Djati Bekasi.
Menurut Deputy Executive Director of Yayasan Sahabat Cipta Al di S Surianing-rat, dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat atau community development, Carrefour dan YSC menargetkan tahun ini akan mengucurkan pembiayaan usaha mikro untuk 1.000 usaha kecil di sekitar lokasi gerai Carrefour, dengan radius 3-5 meter di seluruh Jakarta.
Carrefour memulai program ini sejak tahun 2007, dengan total dana yang tersalurkan sampai Juli tahun 2010 sebesar Rp5,4 miliar kepada sekitar 3.100 usaha mikro, sedangkan kerja sama dengan YSC dimulai sejak bulan Juli 2010 dan pembiayaannya dimulai pada November 2010, kini sudah 465 usaha mikro yang diberdayakan BMT lewat skema MFPC. Kriteria usaha mikro yang mendapatkan MFPC yakni pengajuankredit maksimal Rp5 juta dan dikelola sebagian besar oleh perempuan. "Dari 465 usaha mikro, sekitar 96% penerimanya adalah perempuan. Mayoritas usaha mereka warung kelontong, warung nasi, tukang gorengan, dan bakso," papar Aldi.
Bunga rendah
Mereka, lanjut Aldi, hanya dikenai pinjaman dengan bunga rendah sekitar 1,3. -1,5.. "Bunga itu lebih rendah jika dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam yang mengenakan bunga sekitar Bukan cuma itu, pengembalian uang pun maksimal selama 6 bulan. Bisa juga lebih cepat, bergantung pada hasil analisis BMT. Uang tersebut diputar lagi untuk kredit usaha mikro lainnya.
Aldi mengakui, dari ratusan usaha mikro, hingga Juni 2011 terdapat sebagian kecil usaha mikro yang tidak dapat membayar dan masuk dalam kategori nonperforming loan (NPL), namun demikian hal tersebut masih taraf normal untuk lingkup UKM.
Bukan cuma itu, YSC pun memberikan bimbingan dan pelatihan selama satu bulan sekali. Tujuannya agar masyarakat benar-benar dapat mengelola bisnis mereka dengan benar. "Sebenarnya pelaku usaha mikro menginginkan pendamping yang siap selama 24 jam. Namun, kendalanya YSC tidak memiliki banyak pendamping dilevel BMT yang dapat menjawab setiap permasalahan mereka," pungkas Aldi.
Untuk itu, tahun ini YSC akan mengadakan pelatihan bagi BMT untuk mendampingi usaha mikro. Diharapkan, setelah tiga tahun program ini berjalan, BMT dapat secara mandiri memberikan kredit, pendampingan, pelatihan, dan menjadi konsultan untuk para UKM. Selain itu, ke depan YSC akan membentuk community development. Wadah itu tidak hanya melibatkan Carrefour di Jakarta, tetapi (uga melibatkan staf yang, ada di store atau gerai.
"Program Kredit Usaha Kecil ini pun kami terapkan tidak hanya kepada komunitas sekitar gerai kami, namun juga dikenalkan kepada karyawan Carrefour Indonesia beserta keluarganya, yang biasa kita sebut Micro Finance Program for Associate," kata Adji Srihandoyo selaku Direktur Corporate Affairs PT Carrefour Indonesia.
Program ini pun didukung oleh YSC dan BMT mulai Agustus 2010, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteran karyawan beserta keluarganya, serta menjaga dan memelihara loyalitas karyawan terhadap Carrefour. "Kami percaya bahwa kegiatan CSR harus dimulai dari lingkungan terdekat dahulu, yaitu karyawan beserta keluarganya serta komunitas sekitar lingkungan Gerai Carrefour di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan tagliite Carrefour Untuk Hidup Yang Lebih Baik." (S-25)
Sumber : Media Indonesia
Sumber : Media Indonesia