>>>Usaha koperasi susu dibantu
SURABAYA Dinas Koperasi daii Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur akan memfasilitasi pemberdayaan 30 koperasi berbasis usaha susu segar dengan mengembangkan sentra sapi perah ke Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, dan Trenggalek.
Langkah itu untuk meningkatkan peran koperasi susu di Jatim agar mampu memasok kebutuhan PT Nestle Indonesia di Pasuruan yang kini mencapai 1 juta liter susu segar per hari. Selama ini kemampuan pasok 30 koperasi susu di provinsi tersebut bam 650.000 liter per hari.
Kepala Diskop dan UMKM Jatim Fattah Jasin mengatakan koperasi berbasis usaha sapi perah berpeluang meningkatkan produksi susu segar karena Nestle telah berkomitmen mengatasi kekurangan bahan baku dengan menyerap susu lokal.
"Peran 30 koperasi susu sebagai pemasok bahan baku susu segar ke Nestle akan ditata kelembagaannya agar mampu menambah jumlah anggota peternak sapi perah," ujarnya kemarin.
Selama ini koperasi susu lebih banyak berlokasi di Jatim bagian timur dan selatan seperti Kabupaten Pasuruan, Malang,
Batu, Kediri, dan Lumajang sementara wilayah Jatim bagian barat yakni Kabupaten Tulungagung, Ponorogo dan Trenggalek juga memiliki potensi sebagai sentra sapi perah.
Nantinya koperasi di Jatim bagian timur diarahkan dapat menambah anggota peternak sapi dari Jatim bagian barat. "Tahun depan kami fokuskan pemberdayaan koperasi susu agar dapat meningkatkan volume pasokan susu segar ke Nestle."
Kebutuhan dana bagi pengadaan sapi perah, lanjut Fattah, bisa diupayakan dengan mengakses dana lunak Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi UKM.Dia menambahkan program itu mengacu kepada kebijakan Pemrov Jatim yang telah memetakan potensi ternak sapi di berbagai kabupaten di antaranya Bojonegoro yanga dikembangkan sebagai sentra sapi potong. Diskop dan UMKM Jatim belum lama ini juga telah merekomendasikan Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung, Pasuruan untuk mengajukan pinjaman dana bergulir berbunga 6% per tahun ke LPDB ."Kucuran pinjaman Rp7 miliar dari LPDB telah dimaniaatkan PKIS untuk meningkatkan kapasitas produksi." .
SURABAYA Dinas Koperasi daii Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur akan memfasilitasi pemberdayaan 30 koperasi berbasis usaha susu segar dengan mengembangkan sentra sapi perah ke Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, dan Trenggalek.
Langkah itu untuk meningkatkan peran koperasi susu di Jatim agar mampu memasok kebutuhan PT Nestle Indonesia di Pasuruan yang kini mencapai 1 juta liter susu segar per hari. Selama ini kemampuan pasok 30 koperasi susu di provinsi tersebut bam 650.000 liter per hari.
Kepala Diskop dan UMKM Jatim Fattah Jasin mengatakan koperasi berbasis usaha sapi perah berpeluang meningkatkan produksi susu segar karena Nestle telah berkomitmen mengatasi kekurangan bahan baku dengan menyerap susu lokal.
"Peran 30 koperasi susu sebagai pemasok bahan baku susu segar ke Nestle akan ditata kelembagaannya agar mampu menambah jumlah anggota peternak sapi perah," ujarnya kemarin.
Selama ini koperasi susu lebih banyak berlokasi di Jatim bagian timur dan selatan seperti Kabupaten Pasuruan, Malang,
Batu, Kediri, dan Lumajang sementara wilayah Jatim bagian barat yakni Kabupaten Tulungagung, Ponorogo dan Trenggalek juga memiliki potensi sebagai sentra sapi perah.
Nantinya koperasi di Jatim bagian timur diarahkan dapat menambah anggota peternak sapi dari Jatim bagian barat. "Tahun depan kami fokuskan pemberdayaan koperasi susu agar dapat meningkatkan volume pasokan susu segar ke Nestle."
Kebutuhan dana bagi pengadaan sapi perah, lanjut Fattah, bisa diupayakan dengan mengakses dana lunak Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi UKM.Dia menambahkan program itu mengacu kepada kebijakan Pemrov Jatim yang telah memetakan potensi ternak sapi di berbagai kabupaten di antaranya Bojonegoro yanga dikembangkan sebagai sentra sapi potong. Diskop dan UMKM Jatim belum lama ini juga telah merekomendasikan Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung, Pasuruan untuk mengajukan pinjaman dana bergulir berbunga 6% per tahun ke LPDB ."Kucuran pinjaman Rp7 miliar dari LPDB telah dimaniaatkan PKIS untuk meningkatkan kapasitas produksi." .
Sumber : Bisnis Indonesia