" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mendorong IKM Logam Unggulan Meraih Sukses di Pasar Nasional

Mendorong IKM Logam Unggulan Meraih Sukses di Pasar Nasional


>>>>Mendorong IKM Logam Unggulan Meraih Sukses di Pasar Nasional

Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu pilar ekonomi nasional yang peranannya tidak lagi dapat dipandang sebelah mata. Kehandalan sektor ekonomi yang satu ini tidak perlu diragukan lagi, baik sebagai penghela ekonomi rakyat, sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat maupun sebagai pendulang devisa ekspor bagi negara. Bahkan, kebanyakan pelaku IKM mampu bertahan dari krisis ekonomi yang melanda negeri ini. 

Kendati demikian, harus diakui bahwa IKM di tanah air yang jumlahnya banyak dan sangat beragam itu masih memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan yang seringkali menghambat mereka untuk tumbuh dan berkembang. Berbagai keterbatasan dan kelemahan itu telah mengakibatkan kontribusi mereka dalam perolehan nilai tambah maupun terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif kecil dibandingkan dengan kelompok industri skala besar.

Data Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian menunjukkan, jumlah IKM di seluruh Indonesia pada tahun 2010 mencapai 3,8 juta unit usaha dengan menyerap 8 juta orang tenaga kerja. Total nilai investasi yang telah ditanamkan pelaku IKM hingga tahun 2010 mencapai Rp 223,3 miliar dengan nilai produksi Rp 503,6 miliar. Nilai produksi sebesar itu diperoleh dari pengolahan bahan baku senilai Rp 152,5 miliar, sehingga dengan demikian nilai tambah IKM nasional pada tahun 2010 mencapai Rp 214,0 miliar.

Mengingat pentingnya peranan IKM bagi perekonomian nasional, Kemenperin sejak awal telah menetapkan sektor IKM sebagai sektor ekonomi yang harus ditumbuhkembangkan agar mereka dapat lebih banyak lagi berperan. IKM perlu diperhatikan, dibimbing dan dibina agar daya saingnya dapat lebih meningkat lagi. Terlebih di era globalisasi dan liberalisasi perdagangan, sektor ekonomi ini perlu lebih banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah agar mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun mancanegara. Berbagai program pembinaan dan bimbingan seperti bimbingan teknis, pendampingan, pelatihan, bantuan mesin dan peralatan, bantuan akses permodalan dan lain-lain telah dan sedang dilakukan oleh Ditjen IKM di berbagai wilayah di tanah air. Berbagai program itu dilakukan secara intensif, terfokus, terarah dan tepat sasaran serta secara lebih mendasar dan efektif dengan memperhatikan kondisi spesifik obyek binaan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada. Salah satu subsektor IKM yang selama ini mendapatkan pembinaan dan bimbingan Ditjen IKM Kemenperin secara intensif dan berkesinambungan adalah IKM logam. Berdasarkan data Ditjen IKM Kemenperin, jumlah IKM komponen otomotif dan permesinan pada tahun 2010 mencapai 68.803 unit usaha yang mampu menyerap 135.860 orang tenaga kerja. Pembinaan dan bimbingan IKM logam yang dilakukan pada tahun 2011 diantaranya pengembangan sentra IKM logam melalui OVOP; pelatihan QS 9000 dan ISO/TS 16949 untuk IKM komponen otomotif; fasilitasi penerapan dan bimbingan teknis serta sertifikasi QSEAL pada IKM komponen otomotif; fasilitasi penerapan Kaizen (produksi bersih) di IKM logam; pendampingan

APEC Automotive Dialogue; pelatihan ISO 9000 bagi IKM logam; fasilitasi penerapan ISO 9000 dan ISO/TS 16949 bagi IKM komponen otomotif; fasilitasi penerapan SNI pada IKM komponen otomotif, permesinan dan alsintan, pelatihan teknis CAD/CAM; CNC dan gambar teknik bagi IKM logam, partisipasi pameran IKM logam, peningkatan teknologi sentra IKM logam dan lain sebagainya.

Telah banyak perusahaan IKM logam yang berhasil mengembangkan kegiatan usahanya hingga sukses meraih bisnis besar berkat bimbingan, pembinaan dan bantuan yang diberikan Ditjen IKM Kemenperin kepada mereka. Dalam hal ini mereka mampu memanfaatkan bimbingan, pembinaan dan bantuan yang diberikan Ditjen IKM secara optimal.

PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) Salah satu perusahaan yang selama ini mendapatkan pembinaan dan bimbingan dari Ditjen IKM Kemenperin dan memanfaatkannya dengan baik dan optimal hingga berhasil meraih sukses adalah PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI). Perusahaan yang berlokasi di Yogyakarta ini bergerak di bidang manufaktur mould (cetakan) untuk produk-produk tertentu dan memproduksi spare part mesin-mesin industri dan otomotif.

Pemilik perusahaan. Petrus Tedja Hapsoro, mendirikan PT YPTI pada tanggal 9 September 1999 di Yogyakarta. Ia tertarik menggeluti usaha ini karena melihat adanya peluang usaha yang terbuka lebar untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk-produk cetakan {moulding), spare part permesinan industri dan produk plastik.

Walaupun tidak memiliki sarana produksi yang memadai, Petrus tidak berputus asa. Ia mencoba memulai usahanya dengan menyewa mesin dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta di bawah Kementerian Perindustrian yang selama ini dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang-barang kebutuhan industri.

Melalui kerja keras dan keuletannya, sedikit demi sedikit Petrus menyisihkan pendapatannya untuk menyewa tempat usaha sendiri. Secara bertahap Petrus pun membeli mesin sendiri, dimulai dengan memanfaatkan mesin manual. Petrus juga mengumpulkan dana hasil usahanya untuk membeli lahan yang akan digunakan sebagai lokasi usahanya yang baru.

Pada tahun 2001 keinginannya untuk memiliki bangunan sendiri mulai terwujud dengan didirikannya workshop untuk pengembangan usaha sekaligus sebagai kantor seluas 300 meter persegi di Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Seiring dengan berkembangnya kegiatan usaha, pelanggan PT YPTI pun terus bertambah termasuk sejumlah perusahaan besar otomotif, permesinan, makanan, minuman, instansi pendidikan, keamanan dan perhubungan. Bisnis yang digeluti Petrus tumbuh semakin besar. Hal itu antara lain karena ditunjang sarana dan prasarana yang lebih mendukung berupa peralatan kantor, mesin, sarana logistik dan transportasi. Pada tahun 2008 bangunan yang dimiliki telah berkembang menjadi 900 meter persegi. Jumlah mesin dan karyawan pun bertambah menjadi 27 unit mesin dan 149 orang karyawan.

Sejalan dengan itu, pada tahun 2008 PT YPTI telah memiliki 45 perusahaan pelanggan.

Pada tahun 2009 Petrus kembali memperluas lokasi usahanya menjadi 2.000 meter persegi, dengan 28 unit mesin dan 157 orang karyawan serta jumlah pelanggan sebanyak 62 perusahaan. Tahun 2010, PT YPTI terhitung memiliki 32 unit mesin dan 164 orang karyawan di pabrik seluas 2.200 meter persegi, serta melayani 97 perusahaan pelanggan.

Untuk memenuhi volume pesanan pembuatan mould, spare part mesin industri dan spare part otomotif yang semakin meningkat, Petrus menjalin kerjasama dengan (ndustri lainnya. "Apabila kami mengalami kelebihan order atau over load schedule maka kami mensubkontrakkan pekerjaan kepada para mitra kerja," tutur lulusan Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta ini. Produk Unggulan

Produk mould (cetakan), komponen mesin industri dan otomotif dibuat PT YPTI dengan menggunakan proses produksi yang relatif sudah maju. PT YPTI yang kini memiliki karyawan 175 orang telah menggunakan teknik perekayasaan melalui Computer Aided Design, Computer Aided Manufacturing, Machining Computerized Numerical Control seperti mesin CNC axis dan 5 axiz. Dengan produksi yang relatif canggih itu, PT YPTI dapat membuat berbagai design sesuai dengan permintaan pelanggan.

Beberapa produk unggulan PT YPTI saat ini diantaranya adalah mould dan spare part serta plastik injeksi. Mould merupakan produk cetakan dengan material besi yang dipergunakan untuk mencetak produk jadi. Spare part adalah produk komponen untuk permesinan, baik mesin industri, otomotif, elektronik dan lain-lain.

Sedangkan plastik injeksi adalah produk yang terbuat dari plastik, baik produk untuk kebutuhan rumah tangga, makanan dan minuman, elektronik, otomotif, peralatan lain yang terbuat dari material plastik. Untuk mendukung perusahaan yang terus berkembang. Ditjen IKM Kemenperin terus memberikan pembinaan, bimbingan dan bantuan kepada PT YPTI yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan perusahaan. Beberapa kali Ditjen IKM Kemenperin memfasilitasi PT YPTI untuk mengikuti pamerankomponen otomotif dan permesinan. Ditjen IKM Kemenperin juga memfasilitasi perusahaan ini dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001. Dengan berbagai pembinaan, bimbingan dan bantuan Ditjen IKM Kemenperin, dalam lima tahun terakhir ini volume penjualan PT YPTI terus meningkat signifikan, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Sumber PT YPTI

Tabel di atas menunjukkan bahwa total nilai penjualan PT YPT terus meningkat dari Rp 5,5 miliar tahun 2006 menjadi Rp 6,2 miliar tahun 2007, Rp 7,1 miliar tahun 2008, Rp 8,2 miliar tahun 2009 dan menjadi Rp 8,8 miliar tahun 2010.

Selama ini PT YPTI masih lebih memfokuskan penjualan berbagai produknya di pasar domestik. Namun demikian PT YPTI kini juga mulai merintis ekspor produk mould dan spare part tertentu. Ekspor produk mould tahun 2010 baru mencapai sekitar 2% dari total penjualan. Sedangkan ekspor produk spare part baru sekitar 1% dari total penjualan. Penjualan ekspor masih rendah karena untuk melayani tingginya permintaan di pasar domestik saja PT YPTI sering kali kewalahan.

Sukses yang diraih Petrus dalam mengembangkan industri pembuatan mould, spare part dan plastik injeksi selain telah menciptakan lapangan kerja bagi 175 karyawannya juga telah membuahkan penghargaan pemerintah yang sangat prestisius bagi Petrus, yaitu penghargaan UPAKARTI yang diterimanya pada bulan Januari 2010 untuk kategori IKM Modern.

Bisnis plastik injeksi yang dikembangkan PT YPTI sejak tahun 2007 pun terus berkembang. Untuk memenuhi permintaan produk plastik injeksi yang terus meningkat, maka pada tahun ini PT YPTI kembali membangun fasilitas produksi baru seluas 3.000 meter persegi di lokasi yang tidak jauh dari pabrik yang sudah ada di wilayah Dhuri, Tirtomartani. ***

Informasi PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri, CP Petrus Tedja Hapsoro, Alamat Dhuri, Tirtomartani, P.O. Box 7 Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Telp. 0274-498282, Fax. 0274-498474

Sumber : Media Indonesia


Entri Populer