" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Perajin Minta Barang Kerajinan Impor Dibatasi

Perajin Minta Barang Kerajinan Impor Dibatasi


>>>>>>Perajin Minta Barang Kerajinan Impor Dibatasi

Para perajin di Jakarta Barat meminta pemerintah kota membuat aturan mengenai pembatasan volume barang kerajinan impor. Permintaan itu didasari oleh makin maraknya barang kerajinan impor asal India, Vietnam, atau Thailand, seperti tas, baju, sepatu, atau cendera mata, di pasar.

"Sekarang sangat banyak kerajinan asal negara-negara itu di pasar Indonesia, sehingga pemerintah harus segera membuat aturan mengenaipembatasan masuk. Kalau tidak, kami bisa mati," kata Lia, seorang perajin mutiar saat ditemui di Jakarta Craft Festival 2011 di Mal Puri Indah, Jakarta Barat, kemarin.

Lia mengatakan pemerintah harus melindungi perajin asli Indonesia agar tetap tercipta lapangan kerja bagi masyarakat. "Kalau ada usaha, otomatis kan dibutuhkan tenaga kerja. Hal itu kan bisa mengurangi pengangguran," ujarnya.

Hal senada diungkapkanoleh Kusuma, perajin tas. Ia berharap pemerintah bisa melindungi para perajin lokal dari serbuan barang kerajinan impor dengan cara membatasi jumlah barang kerajinan yang masuk. "Misalnya, kerajinan luar hanya 15-20 persen. Sisanya lokal. Jadi perajin lokal bisa tetap jadi raja di negara sendiri," ujar Kusuma.

Namun Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jakarta Barat Muhammada Adiah memiliki pendapat lain. Ia mengatakanproduk lokal memiliki kekhasan sendiri, sehingga tidak mungkin kalah oleh produk impor. "Jadi para perajin seharusnya tidak usah khawatir," kata Adiah dalam kesempatan terpisah.

Adiah menambahkan, produk lokal selama ini juga telah memiliki pasar sendiri yang fanatik, sehingga tidak akan pernah kehabisan pesanan. Pemerintah, kata dia, juga sudah melakukan pembinaan dan promosi yang cukup gencar ke luar daerah.


Sumber : Koran Tempo


Entri Populer