" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Cetak 1 Juta Wirausaha Baru

Cetak 1 Juta Wirausaha Baru


Hipmi Gandeng 100 Perguruan Tinggi di Indonesia

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menargetkan ada tambahan 2.000 pengusaha baru per tahun melalui program wirausaha masuk kampus yang digalang melalui Hipmi Perguruan Tinggi. Target itu merupakan angka realistis dari target ideal mencapai 1 juta pengusaha per tahun.

"Target 1 juta pengusaha itu memang memerlukan waktu dan usaha yang besar. Setidaknya 1.000-2.000 pengusaha se-tiap tahunnya, untuk sampai 1 juta memerlukan keterlibatan pihak lain," kata Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa dalam acara Temu Nasional Hipmi Perguruan Tinggi di Gedung New Majestic, Bandung, Selasa (14/6).

Erwin menuturkan, dengan adanya program wirausaha masuk kampus, secara perlahan dan bertahap para pengusaha pemula bisa diciptakan dari kampus. Program ini bertujuan untuk mencari kader, juga mengembangkan pengusaha pe-mula untuk memiliki jiwa dan keberanian berwirausaha.

Para mahasiswa yang tergabung dari kurang lebih 100 perguruan tinggi akan mendapat masukan, inspirasi, pelatihan, dan bimbingan melalui Hipmi. Wadah kegiatan itu menjadi kegiatan mahasiswa di kampus yang melatih mereka dalam merencanakan bisnis dan mengelola cashflow.

Erwin mengakui, untuk mencapai i juta pengusaha baru per tahun memang tak mudah. Langkah itu perlu dukungan banyak pihak, termasuk pemerintah. Masih minim Menurut Ketua DPD Hipmi Jawa Barat Dede Sumirto, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia masih berkisar di angka 0,18 persen dari jumlah penduduk. "Idealnya 2,5 hingga 3 persen dari total jumlah penduduk." katanya.

Hanya saja, pencetakan wirausaha baru ini menghadapi sejumlah tantangan, di antaranyamengubah pola pikir kalangan muda yang cenderung menjadi pencari kerja, bukan pembuat lapangan kerja.

Oleh karena itu, kata Dede, Hipmi berusaha masuk ke perguruan tinggi untuk mengampanyekan kewirausahaan sebagai pilihan setelah lulus pendidikan. Dengan demikian, kemunculan wirausaha baru tercipta karena direncanakan (by design), bukan karena keterpaksaan.

Sementara itu, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi yang hadir dalam acara itu menuturkan, angka wirausaha di Indonesia masih relatif sedikit dari sisi kuantitas. Belum lagi jika dikaitkan dengan kualitas wirausaha tersebut

Selama ini, kata Edy, pemerintah berupaya mendukung pencetakan wirausaha baru melalui berbagai pendekatan, misalnya penciptaan kondisi usaha. Pendekatan ini dilakukan dengan membenahi apsek perizinan serta mengurangi beban birokrasi. Dengan kondisi usaha rang relatif mudah, diharapkan munculnya wirausaha baru akan lebih terdongkrak.

Lebih lanjut dia menuturkan, pendekatan selanjutnya dengan mendorong munculnya wirausaha baru. Dengan cara ini, sumber daya manusia calon wirausaha dari sisi kapasitas ditingkatkan.Selain itu, kemudahan juga diberikan bagi calon wirausaha baru dengan mempermudah pembiayaan. Ini untuk menyiasati kesulitan pendanaan bagi wirausaha yang tidak bankable. "Pemerintah bertugas memberikan akses pembiayaan lebih luas, baik melalui lembaga konvensional berupa bank maupun lembaga nonbank," katanya. (A-179/Dtc))"*

Sumber: Pikiran Rakyat


Entri Populer