>>>>>>Usaha yang Tak Kenal Hari Libur
DALAM menjalani usaha, Adjun tergolong sosok yang gigih dan disiplin. Bahkan salah satu prinsipnya menjadi peraturan baku yang tidak boleh dilanggar. Selain terus melakukan Inovasi, dalam hal pelayanan Adjun membuat prinsip yang kelak menjadi pegangan putra-putri dan para karyawannya dalam menjalani usaha, yakni tidak ada hari libur.
"Sampai hari Ini Martabak San Fransisco belum pernah libur sehari pun. Amanat papan Itu kami pegang teguh sampai hari Ini," kata Buyung .Meskipun dikenal kuat dalam memegang prinsip, Adjun adalah sosok yang berjiwa sosial. Siapa pun yang datang kepadanya untuk meminta pekerjaan akan diterimanya sejauh memenuhi syarat utama yakni mau bekerja keras. Adjun memang selalu bersedia menerima tenaga kerja, baik yang memiliki hubungan darah maupun orang lain.
Adjun Juga memberikan kesempatan kepada setiap orang yang bekerja padanya untuk menguasai cara pembuatan martabak yang berkualitas dan pelayananan yang baik. Bahkan kalau di tempat lain pada banyak pelaku usaha kuliner merahasiakan resepnya, Adjun bersikap lain. Para karyawan boleh mengetahui resep pembuatan martabaknya .
"Ayah bukan orang yang pelit Malah karyawannya boleh tahu rahasia martabak kami," tambah Buyung. Kelak, kata Buyung, banyak karyawan ayahnya tersebar di berbagai kota di Indoensia sebagai pengusaha sukses dalam usaha martabak bangka.
Prinsip berusaha dan kerja Adjun pun kemudian membawa Martabak San Fransisco semakin maju. Kalau semula Adjun hanya mampu menyewa tempat usaha, dua dekade kemudian dia mampu menempati tempat usaha milik sendiri. Juga di Jalan Burangrang.
Bahkan Adjun yang dibantu oleh Isteri dan anak-anaknya kemudian mendirikan pusat Jajanan serba ada (pujasera). Selain Itu Martabak Sa Fransisco Juga membuka cabang di Jalan Karpitan dan kemudian tiga cabang lag] di Bandung.
Setelah Adjun meninggal pada tahun 2000-an. usaha Martabak San Fransisco dikelola penuh oleh Buyung Haryanto bersama Isterinya Yeni Allysa. Sebab kakak-kakaknya memilih usaha pembuatan Jajanan lain.
Kini, di tangan Buyung, yang memiliki hobi diving dan memelihara binatang peliharaan ini. Martabak San Fransisco berkembang kian maju. Di tangannya sejak 2010 usaha martabak ini mulai ditawarkan sebagai usaha waralaba yang menawarkan peluang usaha dengan omset yang menjanjikan, (wip)
Sumber :Warta Kota
DALAM menjalani usaha, Adjun tergolong sosok yang gigih dan disiplin. Bahkan salah satu prinsipnya menjadi peraturan baku yang tidak boleh dilanggar. Selain terus melakukan Inovasi, dalam hal pelayanan Adjun membuat prinsip yang kelak menjadi pegangan putra-putri dan para karyawannya dalam menjalani usaha, yakni tidak ada hari libur.
"Sampai hari Ini Martabak San Fransisco belum pernah libur sehari pun. Amanat papan Itu kami pegang teguh sampai hari Ini," kata Buyung .Meskipun dikenal kuat dalam memegang prinsip, Adjun adalah sosok yang berjiwa sosial. Siapa pun yang datang kepadanya untuk meminta pekerjaan akan diterimanya sejauh memenuhi syarat utama yakni mau bekerja keras. Adjun memang selalu bersedia menerima tenaga kerja, baik yang memiliki hubungan darah maupun orang lain.
Adjun Juga memberikan kesempatan kepada setiap orang yang bekerja padanya untuk menguasai cara pembuatan martabak yang berkualitas dan pelayananan yang baik. Bahkan kalau di tempat lain pada banyak pelaku usaha kuliner merahasiakan resepnya, Adjun bersikap lain. Para karyawan boleh mengetahui resep pembuatan martabaknya .
"Ayah bukan orang yang pelit Malah karyawannya boleh tahu rahasia martabak kami," tambah Buyung. Kelak, kata Buyung, banyak karyawan ayahnya tersebar di berbagai kota di Indoensia sebagai pengusaha sukses dalam usaha martabak bangka.
Prinsip berusaha dan kerja Adjun pun kemudian membawa Martabak San Fransisco semakin maju. Kalau semula Adjun hanya mampu menyewa tempat usaha, dua dekade kemudian dia mampu menempati tempat usaha milik sendiri. Juga di Jalan Burangrang.
Bahkan Adjun yang dibantu oleh Isteri dan anak-anaknya kemudian mendirikan pusat Jajanan serba ada (pujasera). Selain Itu Martabak Sa Fransisco Juga membuka cabang di Jalan Karpitan dan kemudian tiga cabang lag] di Bandung.
Setelah Adjun meninggal pada tahun 2000-an. usaha Martabak San Fransisco dikelola penuh oleh Buyung Haryanto bersama Isterinya Yeni Allysa. Sebab kakak-kakaknya memilih usaha pembuatan Jajanan lain.
Kini, di tangan Buyung, yang memiliki hobi diving dan memelihara binatang peliharaan ini. Martabak San Fransisco berkembang kian maju. Di tangannya sejak 2010 usaha martabak ini mulai ditawarkan sebagai usaha waralaba yang menawarkan peluang usaha dengan omset yang menjanjikan, (wip)
Sumber :Warta Kota