>>>Transisi Generasi Berjalan Mulus < LORENA GROUP>
GT Soerbakti dan Istrinya, Harina K Sembiring, boleh dikata kini menjadi "begawan", yang mengawasi dan memberi Inspirasi bagi Lorena-Karina Grup. Urusan sehari-hari dalam menggelindlngkan roda perusahaan berada di tangan dua anaknya, yakni Eka Sari Lorena Soerbakti MBA. dan adiknya. Dwi Ryanta Soerbakti MBA, plus sejumlah orang profesional.
Estafet kepemimpinan dari generasi pertama selaku pendiri dan pengembang perusahaan, ke generasi kedua selaku pclestari sekaligus pengembang sudah berlangsung. "Dimulai tahun 2000, dengan masuknya anak-anak ke manajemen," tutur Ryanta. ,
Tentu saja setiap generasi punya kekhasan dalam memimpin dan mengelola perusahaan. Apalagi, masing-masing generasi Juga punya tantangannya sendiri-sendiri. Namun, perubahan manajemen ke generasi kedua berlangsung mulus.
"Masa transisi perubahan hanya memakan waktu setahun," Jelas Ryanta, yang menyelesaikan studi Sl dan S2 di Amerika Serikat. Tidak ada gejolak. Karena core value perusahaan yang sudah ditanamkan oleh sang pendiri, suami-istri Soerbakti, tetap dipertahankan yakni kekeluargaan.
Jadi, dalam melakukan perubahan manajemen, mulai tata kerja, sistem yang berbasis teknologi Informasi, sistem penilaian, dan sebagainya, aspek kekeluargaan selalu dikedepankan. Artinya, setiap tahap perubahan pasti melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
Nilai kekeluargaan Itu tak hanya diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan, tapi Juga dalam relasi keseharian antara pimpinan atau pemilik perusahaan dengan karyawan. "Secara berkala kami selalu hadir di tengah karyawan. Dengan begitu karyawan merasa tidak bekerja sendirian," kata Ryanla.
Core value perusahaan Itu dirumuskan secara sederhana oleh GT Soerbakti "Lorena adalah sawah kila bersama." Jadi, semua karyawan, yang kini berjumlah sekitar 1.200 orang, merasa memiliki perusahaan Itu. Karena ada perasaan memiliki maka karyawan menyayangi perusahaan sehingga akan bekerja sebaik mungkin sebab hasilnya dinikmati mereka Juga, (put)
GT Soerbakti dan Istrinya, Harina K Sembiring, boleh dikata kini menjadi "begawan", yang mengawasi dan memberi Inspirasi bagi Lorena-Karina Grup. Urusan sehari-hari dalam menggelindlngkan roda perusahaan berada di tangan dua anaknya, yakni Eka Sari Lorena Soerbakti MBA. dan adiknya. Dwi Ryanta Soerbakti MBA, plus sejumlah orang profesional.
Estafet kepemimpinan dari generasi pertama selaku pendiri dan pengembang perusahaan, ke generasi kedua selaku pclestari sekaligus pengembang sudah berlangsung. "Dimulai tahun 2000, dengan masuknya anak-anak ke manajemen," tutur Ryanta. ,
Tentu saja setiap generasi punya kekhasan dalam memimpin dan mengelola perusahaan. Apalagi, masing-masing generasi Juga punya tantangannya sendiri-sendiri. Namun, perubahan manajemen ke generasi kedua berlangsung mulus.
"Masa transisi perubahan hanya memakan waktu setahun," Jelas Ryanta, yang menyelesaikan studi Sl dan S2 di Amerika Serikat. Tidak ada gejolak. Karena core value perusahaan yang sudah ditanamkan oleh sang pendiri, suami-istri Soerbakti, tetap dipertahankan yakni kekeluargaan.
Jadi, dalam melakukan perubahan manajemen, mulai tata kerja, sistem yang berbasis teknologi Informasi, sistem penilaian, dan sebagainya, aspek kekeluargaan selalu dikedepankan. Artinya, setiap tahap perubahan pasti melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
Nilai kekeluargaan Itu tak hanya diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan, tapi Juga dalam relasi keseharian antara pimpinan atau pemilik perusahaan dengan karyawan. "Secara berkala kami selalu hadir di tengah karyawan. Dengan begitu karyawan merasa tidak bekerja sendirian," kata Ryanla.
Core value perusahaan Itu dirumuskan secara sederhana oleh GT Soerbakti "Lorena adalah sawah kila bersama." Jadi, semua karyawan, yang kini berjumlah sekitar 1.200 orang, merasa memiliki perusahaan Itu. Karena ada perasaan memiliki maka karyawan menyayangi perusahaan sehingga akan bekerja sebaik mungkin sebab hasilnya dinikmati mereka Juga, (put)