>>>>Memodifikasi Rasa Kupat Tahu agar Sesuai Lidah Orang Jakarta
Walau posisinya saat itu masih sebagai pekerja kantoran, Arief Rianggowo konsisten menjalankan usaha kupat tahu. Pengalaman buruk dengan Chicken Tikka tidak membuatnya patah hati. Ia yakin dengan modifikasi rasa dan perhitungan yang tepat, kupat tahu magelang akan laku dan sesuai dengan lidah orang Jakarta.
BISNIS kupat tahu bukanlah bisnis pertama yang dijajal Arief Rianggowo. Ia pernah membuka usaha makanan bernama Chicken Tikka bersama sang kakak. Namunusaha itu hanya bertahan enam bulan. Mungkin karena taste orang Jakarta berbeda. Mereka pengen penyajian cepat," tutur Arief. Sementara masakan ayam Tikka yang asli dari Timur Tengah membutuhkan waktu lama untuk memasaknya..
Usaha yang tak berkembang juga membuat sang kakak memutuskan kembali ke Timur Tengah menjadi koki di salah satu hotel ternama.
Namun, pengalaman itu tidak membuat Arief berkecil hati Ia malah terlecut untuk bekerja lebih keras dan mendalami usaha makanan yang lain. Lokasi bekas usaha Chicken Tikka di Bona Indah. Jalan Lebak Bulus I menjadi modalnya untuk membuka usaha baru.
Agar bisa bersaing. Arief mengganti menu masakan dengan membuka usaha makanan khas dari tempat kelahirannya. Magelang. Iamemutuskan untuk menjual kupat tahu magelang karena makanan ini sudah terkenal luas. Keputusannya ini semakin kuat karena Arief tahu kupat tahu magelang juga sangat disukai oleh para kadet akademi militer yang ada di Magelang.
Arief yakin, jika kupat tahu magelang dibawa ke Jakarta akan laku. Apalagi banyak para purnawirawan atau prajurit-prajurit lulusan dari Akademi Militer Magelang yang berada di Jakarta.
Dengan dorongan sang istri tercinta. Retno Sudewi. Arief mantap membangun usaha kupat tahu magelang ini Tak hanya dalam bentuk dukung-an moral, sang istri juga rela membantu bisnis terutama untuk kontrol kualitas rasa di kedai kupat tahunya.
Bagi Arief, bantuan sang istri rang penting karena saat itu. ia masih berstatus sebagai karyawan sebuah perusahaan. "Berat aw alma untuk membuka kupat tahu sembari bekerja." katanya. Ia harus bisa pintar-pintar mengatur waktu agar loyalitas ke perusahaan tidak berkurang sekaligus keinginannya untuk membangun usaha tetap berjalan.
Karena merupakan usaha sambilan, awalnya, kedai kupat tahu Arief hanya membuat delapan kupat yangbisa dipakai untuk sekitar 16 porsi kupat tahu magelang.Modalnya yang dikeluarkan Arief juga tak besar, yakni menyewa lokasi seluas 4.5 rn x S rn seharga Rp 200.000 per bulan. Selain itu. ia juga harus menyediakan gerobak dan peralatan kedai seperti meja dan kursi Kira-kira habis Rp 3 juta untuk modal usaha, ujarnya. Peralatan dapur untuk memasak tak dihitung karena masih memakai alat-alat dapur rumah Arief.
Meski menjual dalam porsi terbatas, pelan tapi pasti kupat tahu magelang disukai oleh banyak orang Jakarta. Pengunjung pun terusbertambah hingga ia harus menambah porsi dagangan.
Apalagi Arief juga memodifikasi bumbu supaya lebih enak. Masakan Jawa identik dengan rasa manis. Saya modifikasi agar bisa diterima dan sesuai lidah orang Jakarta." kata Arief.
Dengan cara itu. kupat tahu magelang bikinan Arief tak hanya disukai orang Jawa, kalangan etnis Tionghoa juga menyukainya. Selain rasa, harga yang cukup terjangkau juga membuatnya banyak menarik pembeli Saat itu. satu porsi kupat tahu dijual dengan harga Rp 2.500.
Walau posisinya saat itu masih sebagai pekerja kantoran, Arief Rianggowo konsisten menjalankan usaha kupat tahu. Pengalaman buruk dengan Chicken Tikka tidak membuatnya patah hati. Ia yakin dengan modifikasi rasa dan perhitungan yang tepat, kupat tahu magelang akan laku dan sesuai dengan lidah orang Jakarta.
BISNIS kupat tahu bukanlah bisnis pertama yang dijajal Arief Rianggowo. Ia pernah membuka usaha makanan bernama Chicken Tikka bersama sang kakak. Namunusaha itu hanya bertahan enam bulan. Mungkin karena taste orang Jakarta berbeda. Mereka pengen penyajian cepat," tutur Arief. Sementara masakan ayam Tikka yang asli dari Timur Tengah membutuhkan waktu lama untuk memasaknya..
Usaha yang tak berkembang juga membuat sang kakak memutuskan kembali ke Timur Tengah menjadi koki di salah satu hotel ternama.
Namun, pengalaman itu tidak membuat Arief berkecil hati Ia malah terlecut untuk bekerja lebih keras dan mendalami usaha makanan yang lain. Lokasi bekas usaha Chicken Tikka di Bona Indah. Jalan Lebak Bulus I menjadi modalnya untuk membuka usaha baru.
Agar bisa bersaing. Arief mengganti menu masakan dengan membuka usaha makanan khas dari tempat kelahirannya. Magelang. Iamemutuskan untuk menjual kupat tahu magelang karena makanan ini sudah terkenal luas. Keputusannya ini semakin kuat karena Arief tahu kupat tahu magelang juga sangat disukai oleh para kadet akademi militer yang ada di Magelang.
Arief yakin, jika kupat tahu magelang dibawa ke Jakarta akan laku. Apalagi banyak para purnawirawan atau prajurit-prajurit lulusan dari Akademi Militer Magelang yang berada di Jakarta.
Dengan dorongan sang istri tercinta. Retno Sudewi. Arief mantap membangun usaha kupat tahu magelang ini Tak hanya dalam bentuk dukung-an moral, sang istri juga rela membantu bisnis terutama untuk kontrol kualitas rasa di kedai kupat tahunya.
Bagi Arief, bantuan sang istri rang penting karena saat itu. ia masih berstatus sebagai karyawan sebuah perusahaan. "Berat aw alma untuk membuka kupat tahu sembari bekerja." katanya. Ia harus bisa pintar-pintar mengatur waktu agar loyalitas ke perusahaan tidak berkurang sekaligus keinginannya untuk membangun usaha tetap berjalan.
Karena merupakan usaha sambilan, awalnya, kedai kupat tahu Arief hanya membuat delapan kupat yangbisa dipakai untuk sekitar 16 porsi kupat tahu magelang.Modalnya yang dikeluarkan Arief juga tak besar, yakni menyewa lokasi seluas 4.5 rn x S rn seharga Rp 200.000 per bulan. Selain itu. ia juga harus menyediakan gerobak dan peralatan kedai seperti meja dan kursi Kira-kira habis Rp 3 juta untuk modal usaha, ujarnya. Peralatan dapur untuk memasak tak dihitung karena masih memakai alat-alat dapur rumah Arief.
Meski menjual dalam porsi terbatas, pelan tapi pasti kupat tahu magelang disukai oleh banyak orang Jakarta. Pengunjung pun terusbertambah hingga ia harus menambah porsi dagangan.
Apalagi Arief juga memodifikasi bumbu supaya lebih enak. Masakan Jawa identik dengan rasa manis. Saya modifikasi agar bisa diterima dan sesuai lidah orang Jakarta." kata Arief.
Dengan cara itu. kupat tahu magelang bikinan Arief tak hanya disukai orang Jawa, kalangan etnis Tionghoa juga menyukainya. Selain rasa, harga yang cukup terjangkau juga membuatnya banyak menarik pembeli Saat itu. satu porsi kupat tahu dijual dengan harga Rp 2.500.
Sumber : Harian Kontan
Handoyo