>>>>>Kewirausahaan Harus Sentuh Pasar Modal
Materi kegiatan pasar modal belum dimasukkan pada mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi. Padahal, aktivitas lantai bursa dapat membantu mahasiswa dalam menambah alternatif pengembangan usaha di masa depan.
"Banyak mahasiswa yang belum menge-nal pengetahuan tentang bursa saham, padahal prospeknya cukup baik," ungkap Rektor Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Rully Indrawan di Kampus Ikopin, Jatinangor, Kab. Sumedang, Sabtu (26/3).
Rully menambahkan, perlu ada variasi pengembangan usaha di samping metodepembiayaan yang sudah sering diterapkan, seperti kredit usaha rakyat atau pembiayaan UKM lainnya. Dengan adanya variasi investasi di bursa saham, diharapkan mampu menjadi solusi masalah bisnis yang selama ini dialami pelaku UKM.
Selama ini, masalah pembiayaan dan kecukupan informasi usaha kecil dan menengah masih menjadi kendala dalam berbisnis. Termasuk bagi mahasiswa yang akhir-akhir ini diproyeksikan mampu berwirausaha setelah menyelesaikan studinya. "Tetapi, kegiatan pasar modal ini juga harus dipenuhi pendidikan SDM yang baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ikopin secara resmi membuka laboratorium bursa saham di lingkungan kampus. Adapun bangunan dan fasilitas tambahan mendapat bantuan dana dari Pemprov Jabar. Sementara itu, materi pembelajaran seperti perangkat lunak dan tenaga pendidik bekerja sama dengan PT Kresna Securities, perusahaan yang bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan manajer investasi. "Pendidikan pasar modal ini tidak disediakan bagi mahasiswa, tetapi juga untuk umum," kata Rully.
Sementara itu, Dirut PT Kresna Securities Michael Steven mengatakan, banyak kesamaan sistem dari koperasi dengan pasar modal. Meski begitu, harus ada pendidikan bagi SDM untuk mendalami pengetahuan sistem pengelolaan dana khusus di bidang bursa saham. (A-196) "
Materi kegiatan pasar modal belum dimasukkan pada mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi. Padahal, aktivitas lantai bursa dapat membantu mahasiswa dalam menambah alternatif pengembangan usaha di masa depan.
"Banyak mahasiswa yang belum menge-nal pengetahuan tentang bursa saham, padahal prospeknya cukup baik," ungkap Rektor Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Rully Indrawan di Kampus Ikopin, Jatinangor, Kab. Sumedang, Sabtu (26/3).
Rully menambahkan, perlu ada variasi pengembangan usaha di samping metodepembiayaan yang sudah sering diterapkan, seperti kredit usaha rakyat atau pembiayaan UKM lainnya. Dengan adanya variasi investasi di bursa saham, diharapkan mampu menjadi solusi masalah bisnis yang selama ini dialami pelaku UKM.
Selama ini, masalah pembiayaan dan kecukupan informasi usaha kecil dan menengah masih menjadi kendala dalam berbisnis. Termasuk bagi mahasiswa yang akhir-akhir ini diproyeksikan mampu berwirausaha setelah menyelesaikan studinya. "Tetapi, kegiatan pasar modal ini juga harus dipenuhi pendidikan SDM yang baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ikopin secara resmi membuka laboratorium bursa saham di lingkungan kampus. Adapun bangunan dan fasilitas tambahan mendapat bantuan dana dari Pemprov Jabar. Sementara itu, materi pembelajaran seperti perangkat lunak dan tenaga pendidik bekerja sama dengan PT Kresna Securities, perusahaan yang bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan manajer investasi. "Pendidikan pasar modal ini tidak disediakan bagi mahasiswa, tetapi juga untuk umum," kata Rully.
Sementara itu, Dirut PT Kresna Securities Michael Steven mengatakan, banyak kesamaan sistem dari koperasi dengan pasar modal. Meski begitu, harus ada pendidikan bagi SDM untuk mendalami pengetahuan sistem pengelolaan dana khusus di bidang bursa saham. (A-196) "
Sumber : Pikiran Rakyat