Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata baru dua tahun digulirkan di Kabupaten Bandung, namun terbukti sudah mampu mengangkat potensi pariwisata di wilayah ini.Banyak potensi kegiatan jasa1 dan kesenian yang beberapa waktu lalu bisa dikatakan tidak berkembang, kini mulai menggeliat. Bahkan ada yang sudah mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka setelah menerima bantuan PNPM Pariwisata.
Di antaranya adalah kelompok Flamboyan yang bergerak dalam bidang jasa makanan olahan stroberi di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali. Kelompok yang diketuai Ny Dedeh Rustini saat berdiri tiga tahun lalu hanya beranggotakan sembilan orang. Tahun 2009, kelompok ini mendapat bantuan PNPM Pariwisata Rp 10 juta disertai bimbingan teknis penyerapan dananya. Sekarang Kelompok Flamboyan telah berkembang menjadi 11 kelompokdengan total anggotanya 76 orang.
Sedikitnya ada delapan jenis makanan dan minuman olahan yang diproduksi kelompok-kelompok itu yang seluruhnya berasal dari buah stroberi yang memang tumbuh subuh di daerah wisata perbukitan berudara dingin tersebut, yaitu sambal, se-lai, jus, agar-agar, kerupuk, dodol, manisan, dan kini bakso stroberi
"Bantuan PNPM Mandiri yang kami terima awalnya kami belikan berbagai peralatan untuk memproduksi makan olahan stroberi, termasuk wajan, tempat kemasan, botol, dan lainnya. Alhamdulillah produksi kami bisa meningkat," kata Ny Dedeh. Tahun 2010. kelompok Flamboyan kembali mendapatkan bantuan dana PNPM Pariwisata sebesar Rp 8,5 juta. Kali ini danatersebut lebih banyak digunakan untuk perbaikan kemasan yang mereka jual, sehingga wisatawan lebih tertarik untuk membeli. Perbaikan itu membuat pemasukan yang diraih Kelompok Flamboyan meningkat.
"Sebulan saya bisa meraih penghasilan Rp 5 juta. Setelah dipotong upah kerja dan biaya pengeluaran lainnya, saya bisa meraih penghasilan bersih Rp 3 juta," kata Ny Dedeh. Sudah tentu pencapaian yang diraih Ny Dedeh tidak lepas dari bimbingan teknis dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Bandung dan instansi terkait
"Karena menyangkut makanan olahan, maka faktor higienis sangat menentukan. Dalam kaitan ini, kami kerja sama dengan Dinas Kesehatan.Faktor pemasaran juga menentukan, kami kerja sama dengan pihak Perindustrian dan Perdagangan untuk mengadakan berbagai pameran dan penjajagan wilayah pemasaran," kata Pit Kepala
Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah SH MSi. Kebijakan serupa juga dilakukan terhadap kelompok lainnya. Karena keterbatasan tenaga, Dicky mengatakan, jajarannya menjalin kerja sama dengan kelompok penggerak pariwisata (kompepar) untuk menjadi fasilitator dengan kelompok yang akan menerima bantuan."Kami mengupayakan bantuan dana PNPM Mandiri makin banyak menyebar ke berbagai kelompok. Pasalnya potensi kelompok pariwisata ini di Kabupaten Bandung sangat banyak," kata Asep Kurnia, ketua kompepar yang jadi fasilitator di Desa Patengan dan Alamendah. Kecamatan Rancabali.
Apa yang diutarakan Asep Kurnia memang benar. Kegembiraan berkat adanya bantuan PNPM Pariwisata itu diungkapkan Ny Nuriyani, Ketua Kelompok Pesona Berry yang memproduksi berbagai jenis kerajinan, seperti boneka dan bantal, serta aksesori yang awalnyaberhubungan dengan buah stroberi.
Bulan September lalu, kelompok yang beralamat di Jalan Cibodas No 125 RT 01 RW 05 Desa Alamendah ini mendapat dana segar Rp 7,5 juta. "Alhamdulillah, ini sangat membantu permodalan kami. Kalau dulu belanja bahan hanya per kilo, kini kami bisa membeli satu atau dua rol. Kami juga bisa berinovasi lebih baik lagi," kata Ny Nuriyani, yang memiliki 12 karyawan itu. Ia menyebutkan, para karyawan senang karena bantuan PNPM Pariwisata itu membuat keija mereka bisa berlanjut lebih baik, sehinnga kelompok ini makin bisa memenuhi orderan yang datang.
Kelompok kesenian tradisional juga mendapat dukungan dana PNPM Pariwisata, salah satunya adalah kelompok kesenian pencak silat Cipta Mandiri di Desa Alamendah yang dipimpin Sutisna. "Kesenian ini hampir punah. Alhamdulillah, dengan bantuan dana PNPM Pariwisata yang baru kamiterima sekali di tahun 2010 sebesar Rp 9 juta, kesenian ini bisa bangkit lagi," kata Sutisna
Menurut dia, dana itu dibelikan seperangkat alat gong dan kendang untuk melengkapi peralatan kelompok ini yang masih terbatas. "Harga kendang satu set saja sekarang Rp 6,5 juta. Kalau kami harus membeli sendiri, tidakmampu," tutur Sutisna.
Kini mereka kerap diundang mengisi acara sunatan, resepsi, atau peresmian suatu acara. "Tapi, kami tidak mengejar materi saja. Kami bahagia bisa membangkitkan kesenian yang hampir punah. Kalau bukan kami, siapa lagi yang melestarikan kesenian ini," kata Sutisna. (Dwi Putra AA)
info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/
PNPM Pariwisata Bangkitkan Potensi Jasa dan Seni di Kabupaten Bandung
Entri Populer
-
Cara budidaya ikan gurame / gurami terlengkap di kolam dan terpal . Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan s...
-
>>> Membuat kandang ayam Kini informasi peternakan ayam akan membantu anda, bagai mana memelihara ayam dan membuat kandang aya...
-
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangku...
-
13/02/2012 Ayam Lepas Tambah 50 Gerai Tahun Ini BISNIS resto dengan menu utama ayam masih memiliki prospek baik kendati pemainnya suda...
-
28/12/2011 Peluang Usaha Tepung Talas Dari Tepung Talas Bisa Raih Omzet Miliaran Rupiah Selain tepung terigu dan tepung mocaf, masih ada t...
-
07/03/2012 Hanya Butuh Pakan Alami, Panen Belut Super Melimpah Selain mudah, budidaya belut super juga minim risiko. Hal utama yang haru...
-
Pase permulaan Dalam pase permulaan berawal dari umur 0 hari sampai 6 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan b...
-
Ikan nilatermasuk jenis ikan air tawar yang mudah dibudida-yakan. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, tak perlu waktu lama untuk meman...