" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Tumbuhkan lagi pembiayaan modal ventura

Tumbuhkan lagi pembiayaan modal ventura

JAKARTA Pembiayaan modal ventura dinilai perlu ditumbuhkan lagi guna mendukung aliran modal lebih besar bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ekonom Indef Aviliani menilai selama ini keberadaan perusahaan modal ventura tidak banyak berkembang sehingga dukungan pembiayaan terhadap UMKM tergolong masih sangat kecil.

Karena itu perusahaan modal ventura harus dikembangkan lagi oleh pemerintah dengan memberikan beberapa kemudahan agar keberadaannya bisa lebih optimal dalam mendukung perkembangan UMKM. "Posisinya bisa lebih baik dibandingkan dengan perbankan maupun BPR," katanya, baru-baru ini.

Aviliani memaparkan jika modal ventura berkembang baik, pembiayaan terhadap usaha mikro kecil yang belum memenuhi kelayakan kredit perbankan [unbankable) bisa memperoleh saluran pembiayaan yang lebih besar dari modal ventura. Masalahnya keberadaan modal ventura tidak berkembang baik karena kurangnya perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan industri tersebut sebagai pendukung permodalan bagi UMKM.

Untuk memaksimalkan pembiayaan terhadap UMK tidak bisa hanya mengandalkan dari sumber perbankan yang sifat industrinya sangat teregulasi. "Makanya modal ventura itu harus dikembangkan juga di samping BPR dan lembaga keuangan mikro yang jumlahnya besar."

Aviliani menyampaikan pertumbuhan UKM pada saat ini masih tergolong kecil padahal populasinya mencapai 51 juta pelaku usaha. Untuk itu, diperlukan dukungan dari semua stake holder untukmeningkatkan kapasitas usaha UKM. Pendampingan

Selama ini pengembangan UKM lebih banyak terpaku pada penyediaan fasilitas pendanaan baik oleh pemerintah maupun yang ditekankan terhadap perbankan. Padahal, upaya pendampingan juga penting untuk lebih ditingkatkan agar pelaku usaha kecil itu memiliki kemampuan mengelola bisnis yang benar sehingga usahanya bisa berkelanjutan.

"Kalau pembiayaan sebenarnya bukan faktor utama yang menghambat UKM, karena sumber dana yang mengalir ke UKM setiap tahun sangat besar. Namun, diperlukan peningkatkan kegiatan pendampingan oleh pemerintah maupun swasta terutama Kadin yang menjadi wadah bagi asosiasi yang di dalamnya mayoritas UKM." Bila pendampingan UKM itu banyak dilakukan oleh kelangan usaha maka hasilnya akan lebih baik karena pengalaman korporasi dalam menjalankan bisnis bisa menjadi panduan dan lebih praktis dijadikan materi dan sharing pengalaman mengelola dan menumbuhkan usaha.

Hal serupa disampaikan Erwin Aksa, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang menilai pendampingan dan mentoring bagi UMKM di daerah sangat diperlukan untuk mengawal bisnis proses dan pola kerjanya supaya bisnis yang dijalankannya itu bukan hanya untuk waktu singkat tapi bisa berkelanjutan.

"Jadi harus ada katalisator dan mentoring di daerah, yaitu beberapa pengusaha sukses di daerah yang diberikan insentif pajak atau kemudahan lainnya untuk melalukan kemitraan dan menjadi pengasuh bagi pengusaha kecil itu."

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/

Entri Populer