" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ratusan TKI di Hong Kong minati wirausaha

Ratusan TKI di Hong Kong minati wirausaha

HONG KONG Universitas Ciputra Entrepreneur Centre (UCEC) yakin paling tidak 203 tenaga kerja Indonesia di Hong Kong peserta penyuluhan kewirausahaan berminat menjadi wirausaha setelah kembali ke Tanah Air. "Kami optimistis akan lahir entrepreneur baru dari kalangan TKI seperti yang dicita-citakan Ciputra sebagai pendiri UCEC," ungkap Presdir UCEC Antonius Tanan, seusai memberikan penyuluhan kewirausahaan TKI di Konsul Jenderal RI di Causeway Bay, Hong Kong, pekan lalu.

Dari 230 TKI di Hong Kong yang mengikuti penyuluhan kewirausahaan, imbuhnya, sebesar 90% dari peserta yang mengisi formulir sebelum kegiatan berlangsung menyatakan ingin berwirausaha setelah tiba di Indonesia. Menurut dia, menjadi pengusaha itu pilihan setelah menjadi TKI dan mengumpulkan uang. Dalam hal ini, pemerintah bisa mendorong pahlawan devisa untuk mandiri dan menciptakan lapangan usaha di Tanah Air.

Dia menjelaskan saat ini jumlah TKI di luar negeri sedikitnya 6 juta. Jika pemerintah menyiapkan tiga program bagi mereka, sepulang dari luar negeri mereka tidak ingin menjadi TKI lagi tetapi mampu menjadi pengusaha dan meyiapkan lapangan kerja bagi orang lain.

Tiga program tersebut adalah inspirasi, edukasi, dan inkubator bisnis yang masing-masing dilaksanakan sebelum berangkat, saat penempatan di negara tujuan, dan setelah pulang di Tanah Air.Menurut Antonius, program inspirasi akan memberikan gambaran pada TKI berapa tahun yang akan dijalaninya di luar negeri, sertifikasi apa yang ingin dicapai, berapa uang yang diharapkannya bisa dikumpulkan setelah menyelesaikan kontrak kerja, dan apa yang akan dilakukan setiba di Tanah Air.

"Program penyuluhan yang kami lakukan bekerja sama dengan Balai Besar Peningkatan Produktivitas Kemenaker-ii.ins dan KJRI ini seharusnya menjadi program inspirasi dan diberikan sebelum mereka berangkat ke negara penempatan," tegasnya.

Program-program Itu penting, imbuhnya, supaya sebelum berangkat mereka bukan hanya disiapkan dengan keterampilan urusan domestik rumah tangga, tetapi juga diarahkan untuk memiliki sertifikasi kompetensi dan rencana hidup yang matang. Dengan demikian, bisa bertransformasi dari sisi keahlian ataupun pengelolaan keuangan.

Entri Populer