" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Menjaring Wirausaha Lewat Bengkel Binaan

Menjaring Wirausaha Lewat Bengkel Binaan

Menilik usaha bengkel Program Binaan Ahass Surya Cipta Pratama
JAKARTA. Pejualan otomotif, terutama sepeda motor, di negara ini selalu meningkat setiap tahun. Hingga Juni lalu, angka penjualan kendaraan beroda dua ini telah mencapai 3,6 juta unit. Tentu ini jadi peluang usaha yang menarik. Salah satunya membuka bengkel servis dan penjualan suku cadang. Memang buruh keahlian memadai untuk terjun ke bisnis ini. Jika tidak, bukannya motor pelanggan jadi sehat, bisa-bisa malah tambah rusak.

Bila Anda berminat menjalankan usaha ini tapi minim pengetahuan teknis, jangan khawatir. Kini banyak tawaran kerjasama pembukaan bengkel, bahkan waralaba bengkel. Surya Dharma, pemilik dealer Ahass - Surya Cipta Pratama (ASCP) di Semarang, Jawa Tengah, menawarkan program 100 Bengkel Binaan. Program dari diler yang telah 15 tahun menjadi mitra PT Astra Honda Motor ini bukan kemitraan atau waralaba. "Saya sebut program ini bengkel binaan," kata Surya

Sesuai namanya, investor atau mekanik yang tertarik dengan program ini akan mendapatkan pembinaan usaha perbengkelan dari ASCP. Ada empat paket pilihan. Paket A senilai Rp 20 juta, paket B Rp 30 juta, Paket C Rp 50 juta, dan Paket D Rp 100 juta Biaya ini seluruhnya untuk pembelian berbagai jenis suku cadang motor Honda Selain itu, ada sebagian dana untuk pembelian peralatan bengkel.

Surya mengatakan, investor binaan ASCP akan mendapat suku cadang dengan harga pokok yang diperoleh dari Honda Tujuannya agar investor bisa mendapat marjin penjualan maksimal. Setelah setahun, investor tak wajib membeli suku cadang ke ASCP. "Kalau masih membeli ke kami, investor tetap mendapat harga pokok," katanya

Sebagai tahap awal, investor binaan yang mengambil paket ini akan mendapat pelatihan selama minimal tiga bulan untuk memahami seluk-beluk motor Honda dan caraservis serta penggantian suku-cadang. Ketika bengkel baru beroperasi, ASCP akan menempatkan seorang mekanik-nya untuk mendampingi selama dua bulan. Setelah itu, pemilik bengkel bisa mandiri. Tapi, ASCP tetap memegang pengelolaan manajemen selama setahun. Makanya, ASCP memungut management fee Rp 500.000 per bulan selama setahun.

Empat investor binaan Karena bukan kemitraan atau waralaba, investor binaan ASCP tidak ada embel-embel merek dagang tertentu. Surya mengatakan, investor bebas memakai nama bengkel. "Investor tidak harus pakai nama kami. Tujuan kami untuk membentuk wirausahawan," ujarnya

Saat ini ada empat investor binaan ASCP. Dua investor membuka bengkel di Sema-rang, satu di Magelang, dan satu lagi di Kendal, Jawa Tengah. Salah satu investor di Magelang sudah beroperasi satu tahun dan meraup omzet Rp 3 juta-Rp 4 juta/hari atau Rp 90juta-Rpl20 juta/bulan.

Begitu juga investor binaan ASCP yang berdomisili di Kendal. Meskipun baru berjalan dua bulan, bengkel tersebut sudah mengantongi pendapatan Rp 1 juta setiap hari. "Bisa dibilang usaha ini jarang yang gagal," katanya

Investor binaan ASCP tidakharus menangani motor Honda Mereka juga bisa melayani merek lain. Status bengkel ini tidak seperti bengkel Ahass yang hanya menangani motor Honda, melainkan bengkel umum. "Tapi kalau fokus di Honda akan lebih baik. Orang lebih mencari bengkel yang spesifik," ujar Surya. Tertarik usaha bengkel?

Entri Populer