" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Menetaskan Fulus dari Ternak Si Itik Langsing

Menetaskan Fulus dari Ternak Si Itik Langsing

Beternak itik Mojosari bisa menjadi peluang usaha menarik. Meski perawakan itik ini kecil dan konsumsi makanannya sedikit, ukuran telurnya tetap sama. Seorang peternak asal Mojokerto meraup omzet Rp 100 juta-Rp 300 juta sebulan. ADA berbagai jenis itik lokal berdasarkan asal dan sifat morfologisnya. Antara lain itik Alabio, itik Tegal, dan itik Mojosari. Nama itik yang terakhir ini memiliki perawakan yang lebih kecil daripada itik lokal lain tapi telur yang dihasilkan tetap sama besarnya.

Itik Mojosari adalah jenis itik lokal yang berasal dari Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Perawakannya yang mungil menyebabkan itik ini lebih sedikit mengonsumsi makanan daripada itik lokal lain yang lebih bongsor. Salah seorang peternak, Dody Faizal menerangkan, itik jenis ini mulai dikembangkan pada dekade 1970-an. "Lama-lama, populasi itik ini menyebar sampai ke hampir seluruh wilayah Jawa Timur," kata Dody.

Peternakan Dody mener-nakkan itik Mojosari sejak 1970. Saat itu, kakek Dody yang jadi pengelola Bisnis peternakan itik keluarga ini bertahan lama karena pasarnya memang ada dan sangat menguntungkan. Daerah yang cukup bagus menyerap itik ini adalah Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Harga itik Mojosari di tiga kota ini lebih mahal dari daerah lain. Peternakan Dody menjual itik petelur, bayi itik yang berusia satu sampai dua hari atau day old duck (DOD), telur, dan itik pedaging. Itik petelur adalah indukan itik yang sudah berada pada masasiap bertelur satu atau dua minggu kemudian. Harga itik betina siap bertelur ini antara Rp 40.000-43.000 per ekornya.

Harga DOD betina Rp 4.000 sedangkan DOD jantan Rp 3.200 per ekor. Harga telur ada dua macam yakni telur tetas dan telur yang steril atau hanya untuk konsumsi. Harga telur tetas Rp 1.300 per butir sedangkan telur konsumsi lebih murah Rp 300 dari telur tetas. Ukuran telur sama seperti telur bebek lokal lainnya yakni 65 gram (gr). Harga itik pedaging hidupsekitar Rp 20.000 untuk berat rata-rata antara 1,1-1,3 kilogram (kg). Adapun harga itik pedaging dari itik petelur yang sudah tak produktif (afkir) sebesar Rp 29.000. "Harga itik Mojosari itu fluktuatif di pasaran," ujar Dody.

Bisnis keluarga Dody cukup mapan. Dia mengaku mampu membukukan omzet antara Rp 100 juta-Rp 300 juta per bulan. Rasa daging itik Mojosari ini sebenarnya tak kalah bila kita bandingkan dengan itik Peking. Hanya saja, itik Mojosari memiliki kekurangan, yakni ukuran badan yang tergolong langsing, tak semonlok itik Peking.

Dody tak pertu repot menawarkan hasil ternaknya karena pembeli dari dalam kota dan luar kota sudah siap menampung. "Pembeli luar kota membeli seminggu sekali, tapi sekali beli lumayan banyak. Berbeda dengan pembeli dalam kota yang beli sedikit-sedikit dengan intensitas yang lebih banyak," beber Dody. Pelaku bisnis lain yakni Calik Sudaryanto, Direktur CV Agro Dimensi di Sidoarjo, Jawa Timur. Yanto, sapaan akrabnya, mengatakan, itik Mojosari unggul dalam hal kuantitas bertelur yang bisa sampai 280 butir setahun. Bahkan "Peredaran telur itik Mojosari di pasaran itu mencapai 80%," katanya.

Ia mengakui, daging itik ini tak cukup populer. Sebab, daging itik ini tak rata sehingga terkadang bagian dada justru tak berisi. Soal daging, itik Alabio asal Kalimantan lebih disukai. Tapi, kalau rasa tetap sama saja gurihnya", tandas Yanto.

Entri Populer