" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Sepatu dan Kulit

Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Sepatu dan Kulit

Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan daya saing industri, salah satunya industri alas kaki (sepatu) dan kulit melalui program restrukturisasi permesinan. Di era perdagangan bebas seperti saat ini, Kementerian Perindustrian harus memprioritaskan upaya peningkatan daya saing dan pengembangan industri. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sejak 2009, Kementerian Perindustrian melaksanakan program restrukturisasi permesinan industri alas kaki dan kulit dengan memberikan ban-tuan potongan harga hingga 10 persen atau subsidi bunga kredit. Untuk 2010, dialokasikan dana bantuan untuk restrukturisasi permesinan industri alas kaki dan kulit sebesar Rp 34,25 miliar. Tujuannya agar industri bisa melakukan peremajaan permesinan, sehingga lebih efisien dan efektif.

"Program restrukturisasi permesinan ini mendorong masuknya investasi, karena akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri. Dengan ini, maka akan tercipta lapangan kerja," kata Hidayat saat membuka pameran bertajuk "Gelar Sepatu, Kulit, dan Produk Kulit Indonesia 2010" di Jakarta, Kamis (6/5).

Pada tahun ini, ekspor sepatu/alas kaki nasional ditargetkan bisa mencapai 2 miliar dolar AS pada 2010 atau meningkat dibanding 2009 yang mencapai 1,72 miliar dolar AS. Pada Januari 2010, ekspor tumbuh 25 persen menjadi 160 juta dolar AS dibanding Januari 2009. Kalangan industri bahkan optimistis penjualan dan ekspor sepatu akan meningkat.

"Tren peningkatan dan perkembangan penjualan produk sepatu dan kulit mengarah postif, dan momentum ini harus bisa dimanfaatkan kalangan industri untuk terus me-lakukan terobosan, baik menyangkut desain, mutu, maupun pangsa pasar," tuturnya. Lebih jauh Hidayat menjelaskan, dalam dua tahun terakhir ini, investasi sektor industri sepatu terus meningkat. Saat ini terdapat 386 unit industri sepatu yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Sulawesi Utara.

Dari kapasitas terpasang sebesar 1,18 miliar pasang dengn total investsi mencapai Rp 4,29 triliun, jumlah produksi mencapai 800 juta pasangatau dengan utilisasi 65 persen. Industri ini mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 450.000 orang. Di lain pihak, industri penyamakan kulit saat ini sudah mencapai 100 unit yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, JawaTimur, dan Sulawesi Selatan.

Dengan kapasitas terpasang 144 juta meter persegi, utilisasi produksi saat ini baru mencapai 54 persen dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 6.500 orang. Sedangkan industri barang jadi/produk kulit mencapai 124 perusahaan dengan kapasitas terpasang 860 jutabuah.

Namun, pada 2009, total produksi hanya mencapai 390 juta buah atau dengan utilisasi 45 persen dengan nilai ekspor 180 juta dolar AS. Investasi industri produk kulit sebesar Rp 435 miliar dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 145.000 orang.

"Kegiatan pameran dan bentuk promosi lainnya ini diharapkan ikut mendukung pengembangan industri sepatu dan kulit. Tentunya diharapkan makin banyak konsumen yang mengenal produk sepatu dan kulit, sehingga bisa meningkatkan penjualan ini," ujar Hidayat

Entri Populer