>>>>>JICA Dukung Jamkrida Jatim
Japan International Cooperation Agency (JICA) siap mendukung pengembangan lembaga penjaminan kredit daerah (jamkrida) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Timur (Jatim).
ChiefAdvisor/Credit Guarantee JICA Hiroshi Tahara mengatakan, berminat untuk mengembangkan program jamkrida di Jatim. Kendati demikian, JICA masih akan meneliti lembaga jamkrida sebelum meneken kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
"Sebuah perusahaan penjaminan kredit harus didukung pendanaan pemerintah. Dengan begitu, lembaga ini akan memiliki permodalan yang kuat dalam menjamin kredit para pelaku UMKM," kata Hiroshi, di Surabaya, Jumat (14/5). Hiroshi mengungkapkan, lembaga penjaminan kredit yang dipegang swasta akan bersifat proGt orientedsemata, sehingga bakal merugikan para pelaku UMKM yang nota-bene sangat lemah dalam permodalan. "Pelaku UMKM justru harus dibantu modal, mereka tidak bisa langsung dibebani bunga yang besar," tambah dia.
Hiroshi menambahkan, di Jepang ada 52 lembaga kredit penjaminan daerah (I-KPD) yang tersebar di 47 provinsi. Keberadaan LPKD tersebut dinilai telah memberikan kontribusi terhadap UMKM. "Kami berharap keberadaan kami bisa membantu LKPD di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam pengembangan UMKM," papar dia.
Dukung Pembangunan
Di sisi lain, Gebernur Jatim Soekarwo berharap keterlibatan JICA dalam program Jamkrida bisa memajukan program tersebut Dia juga mengakui, selama ini JICA telah mendukung pembangunan di Jatim. "Pemprov Jatim tidak mungkin menutupmata melihat perjuangan para pelaku UMKM dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Karena itu, program jamkrida ini diharapkan bisa membantu mereka," kata dia.
Menurut dia, potensi UMKM di wilayah Jatim mencapai 4,2 juta unit dengan kontribusi pada perekonomian Jatim mencapai 52,99* atau Rp 329,4 triliun terhadap PDRD. Berdasarkan kontribusi ini, Pemprov Jatim dinilai layak untuk memberikan berbagai program bantuan dan fasilitasi guna membantu UMKM.
Gubernur Jatim juga mengatakan, saal ini Pemprov Jatim berkonsentrasi pada pe-laksanaan tujuh program prioritas pembangunan. ProKran program itu di antaranya adalah penurunan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, rrvitaiaaa pertanian, pembangunan infrastruktur dasar, dan peningkatan pelayanan publik.