" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Sektor Agribisnis Eksportir Buah dan Sayur Diberi insentif

Sektor Agribisnis Eksportir Buah dan Sayur Diberi insentif


>>>>Sektor Agribisnis Eksportir Buah dan Sayur Diberi insentif

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan usulan insentif kepada Kementerian Keuangan untuk meningkatkan daya saing eksportir buah dan sayuran di pasar internasional."Bagaimana bisa meningkatkan daya saing dan mengalahkan negara lain jika tidak ada insentif. Kila akan selalu kalah dengan Malaysia, Jepang, dan Thailand yang bunga banknya hanya enam persen, sementara kita masih di atas 14 persen," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Kementerian Pertanian, Zainal Bachruddin seusai roundtable meeting peningkatan ekspor produk hortikultura di Jakarta, Selasa (14/6).

Terkait dengan suku bunga tinggi itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan dihadapkan ada keringanan terkait bunga komersial, misalkan mengenai perbaikan sistim pembiayaan. Dengan pemberian insentif, paparnya, maka ada peluang bagi pengusaha untuk bersaing dengan produk impor di pasar lokal maupun pasar internasional.

Zainal optimistis jika insentif tersebut bisa diwujudkan, maka target peningkatan ekspor bisa direalisasikan. Saat ini, Indonesia memiliki perjanjian dengan berbagai negara, seperti ASEAN-China Free Trade Agreement, kerja sama agribisnis dengan Singapura, Indonesia-Japan Eco-nomic Partnership, serta ASE-AN-Korea Agreement.

"Kita harapkan dengan insentif, ekspor ke Singapura bisa kita tingkatkan 30 persen pada tahun 2014 dan ke China ekspor kita upayakan naik 10 persen tahun ini," ungkapnya. Lebih lanjut, Zainal menyatakan dibandingkan tahun 2004 kinerja ekspor produk hortikultura seperti buah dan sayuran meningkat delapan kali lipat.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Sayur dan Buah Indonesia (ASEBI) Hasan Djony Widjaja mengatakan persoalan utama produk hortikultura di dalam negeri justru terkait rendahnya produksi dan keberlangsungan produksi.

"Kita itu tidak punya kawasan sayur dan buah skala besar sehingga tidak ada pasokan sayur dan buah. Kami tidak dapat memenuhi permintaan dari luar negeri," paparnya. Menurut Hasan, tidak mudah mencari buah dan sayuran dalam skala besar karena tidak adanya kawasan sentra produksi. Akibatnya sulit menjamin kontinuitas pasokan ke pasar ekspor.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan PTPN XII untuk menyiapkan model penggunaan lahan skala luas. "Saya akan kirim surat ke PTPN, untuk menyediakan lahan idle untuk pertanaman produk hortikultura," ungkapnya. aan/E-12

Sumber: Koran jakarta


Entri Populer