""
>>>>Wirausaha Kampus Perlu Digalakkan
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) optimistis, pengga-lakan kewirausahaan (entrepreneurs/)!]}) yang terus-menerus di perguruan tinggi (PT) akan meningkatkan peringkat daya saing Indonesia menjadi yang terbaik di kawasan Asean.
Ketua Umum BPP Hipmi Erwin Aksa mengatakan, kebijakan makro ekonomi pemerintah yang mantap serta sumber daya alam yang melimpah, dan ukuran pasar yang sangat besar saat ini masih menjadi andalan utama daya saing Indonesia. "Namun, kalau sumber daya manusia bisa ditingkatkan melalui pendidikan berbasis kewirausahaan, saya yakin peringkat daya saing kita bisa yang terbaik di Asean kelak," ujar Erwin di Bandung, Jawa Barat Selasa (14/6).
Laporan versi World Economic Forum (WEF) juga menyebutkan, indeks daya saing global Indonesia menempati urutan ke-44 di antara 139 negara di dunia. Sedangkan di antara negara anggota G-20, Indonesia berada pada peringkat ke-10.
Peringkat Indonesia sebenarnya telah naik dan daya saingnya sudah lebih baik dibandingkan negara-negara Brasil, Rusia, India (BRIC), terkecuali Tiongkok. Indonesia unggul atas India, Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia serta berada di posisi tengah di kawasan Asean. Namun, Indonesia juga masih jauh di belakang Singapura dan Malaysia, serta setara dengan Thailand dan Vietnam, walaupun semakin meninggalkan Filipina dan Kamboja.
Menurut Erwin, peningkatan pendidikan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dan akan berkorelasi positif terhadap kemampuan inovasi anak muda ter-dididik dan meningkatkan daya saing Indonesia. Tidak buruk-buruk amat inovasi kita sekarang. Namun juga, kita bukan yang terbaik," imbuhnya.
Malaysia dan Singapura mengungguli Indonesia atas kualitas SDM, inovasi, infrastruktur, dan efisiensi birokrasi. Tapi, faktor-faktor keunggulan tersebut juga masih sangat mungkin dikejar Indonesia. "Salah satunya dengan meningkatkan spirit entre-preneurship di kampus-kampus. Ini yang sekarang Hipmi lakukan," imbuh Erwin.
Karena itu, sekitar 100 perwakilan PT dari seluruh Tanah Air akan menandatangani deklarasi kerja sama dengan Hipmi di Bandung Jawa Barat, Rabu (15/6). Hal tersebut akan disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono.
Butir-butir penting dalam kesepakatan iti, antara lain Hipmi akan menjadi-mitra PI dalam pelatihan, konsultasi, dan pendampingan bagi para mahasiswa yang ingin terjun ke dunia bisnis. Hipmi juga akan menjalankan kampanye kewirausahaan di kampus-kampus agar menjadi spirit lahirnya banyak usahawan baru.
Koordinator Hipmi untuk PT Akbar Djohan menambahkan, PT melihat Hipmi sebagai mitra ideal karena menjadi model dalam melahirkan sebuah generasi usahawan baru di Tanah Air. Generasi muda usahawan saat ini juga sangat berbeda dari generasi sebelumnya."Mereka diharapkan menjadi generasi yang menciptakan lapangan kerja dan bukan pencari kerja," tuturnya, (tp)
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) optimistis, pengga-lakan kewirausahaan (entrepreneurs/)!]}) yang terus-menerus di perguruan tinggi (PT) akan meningkatkan peringkat daya saing Indonesia menjadi yang terbaik di kawasan Asean.
Ketua Umum BPP Hipmi Erwin Aksa mengatakan, kebijakan makro ekonomi pemerintah yang mantap serta sumber daya alam yang melimpah, dan ukuran pasar yang sangat besar saat ini masih menjadi andalan utama daya saing Indonesia. "Namun, kalau sumber daya manusia bisa ditingkatkan melalui pendidikan berbasis kewirausahaan, saya yakin peringkat daya saing kita bisa yang terbaik di Asean kelak," ujar Erwin di Bandung, Jawa Barat Selasa (14/6).
Laporan versi World Economic Forum (WEF) juga menyebutkan, indeks daya saing global Indonesia menempati urutan ke-44 di antara 139 negara di dunia. Sedangkan di antara negara anggota G-20, Indonesia berada pada peringkat ke-10.
Peringkat Indonesia sebenarnya telah naik dan daya saingnya sudah lebih baik dibandingkan negara-negara Brasil, Rusia, India (BRIC), terkecuali Tiongkok. Indonesia unggul atas India, Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia serta berada di posisi tengah di kawasan Asean. Namun, Indonesia juga masih jauh di belakang Singapura dan Malaysia, serta setara dengan Thailand dan Vietnam, walaupun semakin meninggalkan Filipina dan Kamboja.
Menurut Erwin, peningkatan pendidikan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dan akan berkorelasi positif terhadap kemampuan inovasi anak muda ter-dididik dan meningkatkan daya saing Indonesia. Tidak buruk-buruk amat inovasi kita sekarang. Namun juga, kita bukan yang terbaik," imbuhnya.
Malaysia dan Singapura mengungguli Indonesia atas kualitas SDM, inovasi, infrastruktur, dan efisiensi birokrasi. Tapi, faktor-faktor keunggulan tersebut juga masih sangat mungkin dikejar Indonesia. "Salah satunya dengan meningkatkan spirit entre-preneurship di kampus-kampus. Ini yang sekarang Hipmi lakukan," imbuh Erwin.
Karena itu, sekitar 100 perwakilan PT dari seluruh Tanah Air akan menandatangani deklarasi kerja sama dengan Hipmi di Bandung Jawa Barat, Rabu (15/6). Hal tersebut akan disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono.
Butir-butir penting dalam kesepakatan iti, antara lain Hipmi akan menjadi-mitra PI dalam pelatihan, konsultasi, dan pendampingan bagi para mahasiswa yang ingin terjun ke dunia bisnis. Hipmi juga akan menjalankan kampanye kewirausahaan di kampus-kampus agar menjadi spirit lahirnya banyak usahawan baru.
Koordinator Hipmi untuk PT Akbar Djohan menambahkan, PT melihat Hipmi sebagai mitra ideal karena menjadi model dalam melahirkan sebuah generasi usahawan baru di Tanah Air. Generasi muda usahawan saat ini juga sangat berbeda dari generasi sebelumnya."Mereka diharapkan menjadi generasi yang menciptakan lapangan kerja dan bukan pencari kerja," tuturnya, (tp)
Sumber: Investor Daily
