" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Memiliki usaha atau perusahaan yang terus tumbuh dan bisa bersaing dengan kompetitor, merupakan keinginan para wirausahawan.Berikut ini gagasan sederhana dari pakar marketing Tung Desem Waringin, soal bagaimana nilai tambah akan membuat perusahaan Anda terus berkembang dan dapat bertahan di bandingkan perusahaan kompetitor.

Menurut Tung hal ini telah di buktikan dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Jhonson n Jhonson. Berikut ulasan singkat Tung Desem:Dalam bisnis ini kita harus selalu mempunyai nilai tambah, sebetulnya nilai tambah itu secara garis besar di bagi tiga. Anda hanya bisa ambil dua, jarang sekali Anda bisa tiga tiganya.

Ini saya ambil dan belajar dari Michael Tracy bagaimana "Double Digit Growth". Ini buku yang sangat bagus dan bagaimana kita tumbuh dua kali lipat.Beliau cerita tentang IBM dan perusahaan yang tumbuhnya cuma dua sekian persen tapi ada juga yang 11% dan 20%, dan terus tumbuh.

Dan ada Jhonson n Jhonson yang tumbuh selama 59 tahun bisnisnya terus tumbuh dan tumbuh terus. Dan saya pun masih terus harus belajar, disini dikatakan oleh Michael Tracy ada tiga keunggulan bisnis.

Ketiga keuntungan bisnis dalam membuat nilai tambah tersebut adalah :

1. Murah, Anda dengan biaya operasional yang paling efektif dan efisien Anda bisa mendapat harga yang murah. Bisa seperti toko buku saya, satu keunggulannya adalah murah, parkir gratis dan segala macam yang lainnya.

2. Unggul dalam mutu produk-produk Anda, dahsyat luar biasa , mutunya lebih baik di banding yang lain.

3. Servis atau pelayanannya, Hanya tiga menurut dia dan servis itu termasuk kecepatan.

Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

 Sumber : http://www.tdwclub.com/


Anda Seorang Pemalas? Ini Cara Mengatasinya

Rasa malas bisa dialami oleh semua orang, termasuk kemalasan melakukan kegiatan penting untuk menuju sukses. Ini ada beberapa gagasan bagaimana mengalahkan rasa malas anda, dalam segala hal.
Berikut ini ulasan dari pakar marketing, Tung Desem Waringin soal mengatasai kemasalan:

Mereka sibuk dan mereka tetap sibuk karena itu salah satu cara untuk menghindari sesuatu yang tidak ingin mereka hadapi. Ada orang sibuk nonton TV, sibuk memancing, bermain golf, sibuk belanja ke Mall, namun didalam hati mereka ingin menghindari sesuatu hal yang tidak ingin mereka hadapi. Ini adalah bentuk kemalasan yang paling umum.

Malas dengan jalan tetap sibuk. Ada juga orang yang sibuk bekerja keras sehingga tidak perduli dengan istri dan anaknya. Dan ada juga orang yang terlalu sibuk mengurusi kekayaan mereka dan tidak perduli dengan kesehatan mereka. Dan ada orang yang terlalu sibuk mengurusi kesehatan dan tidak perduli lagi terhadap pekerjaan.

Yang menjadi ukuran malas adalah apa yang dianggap penting jauh di dalam lubuk hati mereka, tetapi mereka hindari.Kata Robert Kiyosaki, 'Obat untuk kemalasan adalah sedikit ketamakan' Seringkali kita mendengar bahwa 'orang tamak adalah orang yang jahat' Namun dalam diri kita semua adalah nafsu/ hasrat untuk memiliki barang-barang baru atau bagus atau hal-hal yang menyenangkan. Jadi agar hasrat itu tetap terkendali, orang tua kita kerap kali menemukan cara-cara untuk menekan hasrat itu dengan cara menciptakan rasa bersalah.

Jadi, setiap kali Anda mendapati diri Anda menghindari sesuatu yang Anda tahu seharusnya Anda lakukan, maka satu-satunya hal yang Anda tanyakan pada diri Anda sendiri adalah 'apa untungnya untuk saya?' Bersikaplah sedikit tamak. Itulah obat yang terbaik untuk kemalasan. Akan tetapi, terlalu tamak, seperti apapun lainnya yang berlebihan, tidaklah baik.

Menurut saya pribadi, bagaimana menghilangkan rasa malas kita harus mempunyai alasan yang sangat kuat. Dan alasan yang sangat kuat adalah menghindari sengsara dan mencari nikmat.

Bila kita sedang malas, bayangkan, dengarkan dan rasakan penderitaan yang amat sangat dengan detail dan emosionil (tulis minimal 10 kerugian) bila kita masih bermalas-malasan atau tidak melakukan hal-hal yang penting, dan bayangkan, dengarkan dan rasakan kenikmatan yang amat sangat secara detail dan emosionil (tulis minimal 10 kenikmatan) bila kita sudah mulai rajin dan melakukan hal-hal yang penting.

Penderitaan dan kenikmatan ini bukan hanya sekarang, tapi 1 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, 10 tahun kedepan dan 20 tahun kedepan.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber : Detik.Com


Mantan Pegawai BUMN Ini 'Banting Setir' Jadi Pengusaha Sukses

Menjadi pengusaha dan sukses, bisa dibilang menjadi dambaan semua orang. Bagi 'orang gajian' termasuk pegawai swasta mupun BUMN berpeluang menjadi pengusaha sukses masih terbuka lebar.
Adalah Dewanto Purnomo mengawali karir sebagai karyawan PT Erlangga Mahameru di bagian sales buku pelajaran sekolah pada tahun 2005 selama 4 bulan.

Kemudian ia diterima sebagai pegawai bank di Bank Danamon selama 5 tahun (1995-2000). Di Danamon waktu itu ia hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 2 juta per bulan. Kemudian beralih menjalani pekerjaan di salah satu BUMN yaitu Permodalan Nasional Madani (Persero) selama 11 tahun (2000-2011) dengan gaji Rp 7-10 juta rupiah per bulan.

Kini ia memilih jalan hidup menjadi wirausaha. Bergabung dengan komunitas bisnis Tangan Diatas. Di Komunitas ini, ia menemukan mindset wirausaha yang berkarakter dan berusaha aktif di berbagai kegiatan sosial dan bisnis.

Walaupun, sejatinya kegiatan wirausahanya dimulai tahun 2005 dengan membeli produk franchise mie ayam. Kemudian berkembang hingga ia memiliki 1 gerobak mie ayam dan berkembang kembali dengan membeli 45 master franchise di Bekasi.

Total omset yang ia dapatkan perhari pada saat itu adalah sebesar Rp 3.400.000 per hari. Dengan begitu omset yang ia dapatkan adalah Rp 102.000.000 per bulan. Bisnis ini kemudian bangkrut di tahun 2010, karena proses manajemen yang kurang baik karena ia sibuk dengan pekerjaannya di BUMN.

"Saya sulit untuk mengontrol bisnis saya yang sangat besar, hingga akhirnya tutup alias bangkrut," begitu ungkapnya saat ditemui detikFinance di South Gate Epicentrum, Jakarta akhir pekan lalu.
Dewanto juga pernah menjadi agen susu segar (tahun 2006-2010). Tercatat 100 Pelanggannya yang setia untuk menunggu susu segar yang ia kirimkan. Tetapi lagi-lagi ia harus menjual bisnisnya itu dengan harga Rp 25 juta rupiah.

"Saya beli bisnis itu dengan harga Rp 10 juta dan saya jual Rp 25 juta, saya untung Rp 15 juta," begitu ungkap Dewanto.Dewanto juga memberanikan diri di bisnis boneka. Ini adalah salah satu bisnis yang bisa ia pertahankan hingga kini karena Dewanto sendiri sebuah filosofi "Selama wanita masih bisa melahirkan, bisnis boneka cerah," katanya.

filosofi ini yang membuat mantan pegawai BUMN ini terjun dan fokus dalam bisnis boneka. "Saya mulai bisnis ini tahun 2009 dengan modal Rp 15 juta dan dapat omset perbulan Rp 5-10 juta dan akhirnya saya keluar dari BUMN," begitu ungkapnya.

Tahun 2010 adalah masa perpisahan dirinya dengan BUMN, dan fokus serta memberanikan diri untuk maju ke home Industrinya yaitu "bisnis boneka online'"Saya keluar dari BUMN, omset penjualan saya meningkat di tahun 2010 menjadi Rp 10-30 juta dan terus berkembang, tahun 2011 saya dapat omset Rp 100 juta rupiah dan target saya tahun 2012 adalah lebih meningkat dari Rp 100 juta rupiah," lanjut ucapannya.Dewanto mengungkapkan pasar domestiknya mecakup Aceh sampai Papua. "Dari tahun 2009 sampai 2012, market domestic terus berkembang dan omset bertambah dan saat ini saya sedang membuat boneka EMO (EMOTICON/BLAKBERRY)," ucapnya.

Tercatat dari tahun 2009 hingga 2012 ada 440 pelanggan eceran, 34 Grosir dan 15 Perusahaan. Dari pelanggan, sebanyak 440 pelanggan menyumbang 20% pendapatannya, 34 Grosir menyumbang 65% dan 15 perusahaan menyumbang 15%.

"Pendapatan dan omset saya paling banyak didapat dari pedagang grosiran yang sekali order bisa mencapai Rp 10 juta. Sekarang saya sudah dapat memperkerjakan 10 karyawan, saya sendiri sebagai trader dan produksi," ungkapnya.

Mencatat keberhasilan pada pasar domestik hingga saat ini, Dewanto masih punya keinginan untuk memperkenalkan produknya keluar negeri. "Saya punya impian untuk ekspor tetapi saya tidak tahu bagaimana caranya ekspor," katanya.

Menurutnya pemerintah harus lebih meningkatkan sosialisasi tentang tata cara ekspor dan ketentuan ekspor. Selain itu bahan baku yang sulit didapat dikeluhkan oleh Derwanto. Dewanto Purnomo lahir di Klaten Jawa Tengah pada tahun 1971, saat ini menjabat sebagai CEO PT Bisnis Optimasi Indonesia. Dewantoro merupakan Lulusan Fakultas Ekonomi UNS pada tahun 2004.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html


Dewanto Purnomo
Kantor: Taman kota Bekasi BLOK D1 No.8 Bekasi 17112

Entri Populer