" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Laba Bernyanyi Usai Main Musik untuk Pengantin

03/11/2011
Laba Bernyanyi Usai Main Musik untuk Pengantin



Resepsi pernikahan bisa mendatangkan berkah bagi sebagian orang, terutama bagi penyedia jasa musik pengiring pengantin. Saat musim pernikahan tiba, penyedia jasa musik pengiring pasangan pengantin bisa mendulang omzet puluhan juta rupiah per bulan.

PESTA pernikahan tentu kurang lengkap tanpa iringan harmoni lagu dan musik. Selain menciptakan suasana yang khidmat, adanya harmoni musik bisa menambah sakral suasana.Peluang itulah yang dilirik Simeon Yoto, pemilik King David Entertainment, penyedia musik pengiring pengantin. Sejak empat tahun lalu, Simeon mendirikan kelompok musik yang khusus melayani permintaan musik pengiring pengantin.

Sebelum melayani jasa musik pengiring pengantin, Simeon adalah anggota grup musik yang khusus memainkan musik lagu-lagu rohani. "Saya memilih pindah ke musik wedding karena pasarnya luas," kata Simeon.Menurut hitungan Simeon, kebutuhan musik untuk pengantin akan tetap tumbuh walaupun ada krisis ekonomi melanda. Namun, menyediakan musik pengiring pengantin ternyata juga tidak mudah.

Simeon harus kerja keras mencari pemain musik yang cocok untuk grup musiknya Nah, untuk mendapatkan pemain musik yang bisa bermain musik pengantin ini bukan perkara gampang. Menurut Simeon, tidak semua pemain musik bisa bekerjasama membuat harmoni musik yang pas untuk suasana pernikahan. Simeon menambahkan, jika grup musik sudah kompak maka bisa membuat inovasi musik yang unik dan kreatif.

Saat ini Simeon mengaku sudah mempunyai banyak stok musik pengiring penganten. "Ketika wedding toast dan wedding kiss berlangsung kami menawarkan musik berbeda Bahkan saat pengantin turun dari pelaminan musiknya juga berbeda," jelas Simeon.

Dalam paket jasa yang ditawarkan Simeon, termasuk pembaca acara (MC),penyanyi, pemain musik sekaligus peralatan dan sound system. Namun saat ditanya soal tarif, Simeon enggan bicara

Ia hanya bilang memiliki omzet Rp 500 juta - Rp 800 juta per tahun atau dalam sebulan dia bisa mendapat omzet sekitar Rp 40 juta sampai Rp 70 juta Tapi, omzet sebesar itu juga disumbang dari divisi Party Momento (event organizer) dan Eiffel Cake (kue pengantin). "Jadwal terpadat kami di bulan September hingga Desember," kata Simeon yang sudah memiliki jadwal manggung tahun 2012 itu.

Selain Simeon, ada Oppie Reni yang menawarkan musik pengiring pengantin. Oppie menjalankan usaha itu sejak 2002 silam dengan nama Triple Entertainment di Tangerang. "Saya memulai usaha ini dengan modal awal Rp 50 juta," kata Oppie.

Oppie memiliki personil sebanyak tujuh orang dan kru panggung sebanyak 10 orang. Soal tarif ia menawarkan angka mulai Rp 4 juta sampai Rp 27 juta. "Dalam sebulan setidaknya ada empat permintaan," kata Oppie.Dalam menawarkan jasanya, Oppie sanggup memenuhi permintaan musik pengiring hingga berdurasi sembilan jam lamanya

Sumber : Harian kontan
Fitri Nur Anfenie, Hafid Fuad


Taufan Garuda Dirikan Lembaga Pembiayaan Demi Kaum Papa

03/11/2011
Social Entrepreneur
Taufan Garuda Dirikan Lembaga Pembiayaan Demi Kaum Papa



Prihatin melihat akses permodalan warga dipelosok desa membuat Andi Taufan Garuda Putra mendirikan lembaga pembiayaan mikro Amartha Microfinance di Kecamatan Ciseeng, Bogor. Hanya dengan Rp 10 juta, kini ia mampu menyalurkan kredit untuk 1.050 kepala keluarga yang notabene adalah warga miskin pedesaan.

WARGA desa yang berada di pelosok adalah salah satu kelompok yang minim akses permodalan, terutama akses modal dari perbankan. Selain jarak yang jauh, warga juga sulit mengakses persyaratan pinjaman dari perbankan. Prihatin dengan kondisi membuat Andi Taufan Garuda Putra merasa terpanggil untuk membantu warga desa mendapatkan modal

Wujud keprihatinan itu ditunjukkan Taufan denganmendirikan lembaga permodalan bernama Amartha Microfinance pada 2009 lalu di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Untuk program itu, pria yang baru berusia 24 tahun itu rela merogoh kocek sebesar Rp 10juta

Taufan membuat konsep pinjaman yang mudah dan tak njlimet. Lihat saja, Amartha Microfinance memberikan pinjaman moda) kepada warga miskin di pelosok desa, tanpa harus menyerahkan surat berharga sebagai jaminan. "Kami berusaha membantu warga yang kesulitan mengajukan pinjaman ke bank," kata Taufan yang berdarah Bugis dan Bukittinggi itu.

Tak hanya itu, Taufan ingin warga di desa pelosok bisa bebas dari jeratan rentenir yang setiap saat mengintai. Dengan Amartha, Taufan berharap warga bisa mendapat modal untuk bertani, berkebun, atau berdagang.

Karena mudah memberi pinjaman, Amartha pun terkenal di kalangan warga desa. Hanya dalam tempo dua tahun, Amartha berhasil mengumpulkan nasabah sebanyak 1.050 kepala keluarga (KK). Mereka ini warga di 21 desa di Kecamatan Ciseeng.

Membiaknya jumlah nasabah itu pun membuat dana kelolaan Amartha membengkak dari Rp 10 juta menjadi Rp 100 juta Namun, meski boleh meminjam tanpa jaminan, Taufan tetap memberikan persyaratan bagi calonpeminjam. Yakni, mereka mesti ikut kelompok usaha mikro. Setiap kelompok ini beranggotakan 15 sampai 20 orang.

Untuk tahap awal atau level pertama, setiap anggota kelompok bisa meminjam Rp 500.000 per tahun, dengan sistem pengembalian tanggung renteng bersama kelompok. "Kami berupaya mengedukasi warga agar saling mengingatkan membayar kredit secara disiplin," jelas Taufan.

Jika ada kredit macet, Dalam dua tahun, dana kelolaan Taufan naik dari Rp 10 juta jadi Rp 100 juta.maka pengembalian pinjaman menjadi tanggungjawab kelompok. Aturan pinjaman itu temyata efektif bagi warga di pelosok desa "Sejauh ini kelompok bisa bekerjasama dengan baik," terangnya

Sejak memberikan pinjaman pada 2009 lalu, jumlah kelompok peminjam pun telah berkembang menjadi 56 kelompok. Taufan bilang, setiap anggota kelompok bisa mengembalikan pinjaman dengan cara mencicil selama 50 minggu dengan sistem syariah. "Prinsip syariah memungkinkan tawar-menawar cicilan yang harus dibayarkan," jelas Taufan.

Jika sistem syariahdikonversikan ke bunga, rata-rata bunga pinjaman Amartha itu antara 15% - 27% per tahun. Taufan bilang, bunga yang terkumpul dari pinjaman itu mencapai Rp 8 juta per bulan. Uang itu untuk operasional Amartha

Tidak hanya memberikan modal saja, Taufan juga membekali nasabah Amartha itu dengan pendampingan usaha, serta membangun mental, karakter, dan tanggungjawab. "Hanya dengan nilai-nilai moral seseorang bisa berhasil dalam usaha," katanya

Jika nasabah dalam satu kelompok bisa melunasi pinjaman tepat waktu tanpa ada kredit macet, maka kelompok akan naik level. Itu berarti anggota kelompok bisa mendapatkan pinjaman yang lebih besar, yakni Rp 1 juta per anggota

Namun, Taufan membatasi pinjaman untuk level nasabah tertinggi hanya sebesar Rp 3 juta saja Jika anggota atau nasabah itu ingin pinjaman lebih besar, maka Taufan menganjurkan warga meminjam ke perbankan. "Kami berikan rekomendasi, karena usahanya berkembang dan bisa menjadikan usaha itu sebagai jaminan," ujar Sarjana Bisnis Manajemen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Selain memberikan bimbingan usaha kepada warga, Taufan juga mengajak warga gemar menabung. Untuk program ini, Taufan melalui Amartha membuat program tabungan melalui kerjasama dengan bank.

Imbauan untuk menabung temyata membuahkan hasil. Dana tabungan nasabah Amartha sempat mencapai Rp 600 juta "Tapi kini tinggal Rp 30 juta karena warga mengambilnya untuk kebutuhan lebaran lalu," terang Taufan.

Saat ini Taufan berharap bisa menambah nasabahnya dan bisa menyalurkan modal kepada 25.000 warga miskin dari 80.000 warga Kecamatan Ciseeng. "Saya ingin banyakyang dapat manfaat," harap Taufan. Selain itu, Taufan juga berencana membuka cabang Amartha di seluruh pelosok Banten. Ia melihat banyak warga pelosok Banten yang juga butuh pembiayaan.

Kepada pemerintah, Taufan meminta agar infrastruktur desa segera diperbaiki, seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum. "Pesan ini penting karena pemberdayaan kemandirian warga terasaberat tanpa ada dukungan pemerintah," imbaunnya

Lima tahun ke depan, Taufan memiliki target bisa memberikan manfaat untuk 100.000 nasabah dengan target dana kelolaan Rp 100 miliar. "Kanu1 harap nanti bisa bekerjasama dengan pihak lain untuk mengelola keuangan skala mikro ini,". kala Taufan yang mendapat penghargaan Satu Indonesia i Award 2011 dari Astra International itu. 

Sumber : Harian kontan
Fahnyadi


Menimbang tawaran kemitraan Tahu Bakso Zaidan asal Yogyakarta

03/11/2011 
Hangatnya Laba Kemitraan Bakso
Menimbang tawaran kemitraan Tahu Bakso Zaidan asal Yogyakarta


BAKSO, bakso, dan bakso lagi. Memang, siapa, sih, yang tidak kenal dengan makanan berbentuk bola terbuat dari daging dan tepung ini? Walaupun pedagang bakso sudah bejibun, namun makanan ber-kuah panas ini tetap banyak peminatnya.

Sebagai makanan yang memiliki banyak penggemar, bakso pun menjadi pilihan bisnis Sri Ratna Dewi. Dengan nama usaha CV Zein Family, Ratna mendirikan usaha bakso di Yogyakarta pada 2004.Tetap mengusung menu bakso, dia memadukan bakso dengan tahu, bernama Tahu Bakso Zaidan. Tak hanya bakso daging sapi, Tahu Bakso Zaidan juga berbahan baku udang, ikan .laut, dan ayam.

Variasi rasa dan menu

Setelah merasa bisnisnya cukup kuat, pada 2009 lalu. Ratna mulai menawarkan kemitraan Tahu Bakso Zaidan. Agar omzetnya bertambah besar, diajuga menambah variasi menu selain bakso, antara lain mie ayam, siomay, dan batagor.

Sedangkan untuk menu bakso, variasi rasa juga dilakukan dengan menu tahu bakso kuali tahu bakso bumbu kacang, tahu bakso hotplate, tahu bakso lada hitam, dan tahu bakso kremes. "Semua disajikan hangat dengan harga mulai Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per porsi," kata Ratna.

Karena sifatnya kemitraan, Tahu Bakso Zaidan yang saat ini sudah punya enam mitra tidak memungut fra neh ise fee atau royalti fee. Enam mitra tersebut tersebar Yogyakarta, Semarang, Lombok dan Bekasi.

Untuk Anda yang berminat menjadi mitra, Ratna menawarkan dua konsep kemitraan. Pertama dengan.investasi Rp 20 juta. Jika memilih tawaran ini, maka mitra akan mendapatkan menu tahu bakso aneka rasa dan peralatan outdoor atau gerobak.

Kedua dengan investasi Rp 50 juta. Tawaran ini akan memberikan menu bakso, mie Kalau mausambutan hangatharus beraniinovasi, meskiresiko gagal.ayam, siomay hingga batagor. Mitra juga akan mendapatkan fasilitas perlengkapan restoran indoor, berupa lima set meja dan kursi, kulkas satu pintu, alat memasak, hatian baku, dan training karyawan. "Mitra langsung bisa memulai usaha," katanya. Untuk menu minuman akan diserahkan ke mitra.

Dengan target penjualan 50 porsi sehari, diperkirakan omzet mitra mencapai Rp 15 juta per bulan. Jika target tersebut tercapai maka balik modal atau BEP sekitar satu tahun. "Yang penting lokasi bagus," katanya Karena paket yang ditawarkan belum termasuk sewa tempat, maka mitra harus mencari sendiri lokasi usaha.

Ratna menegaskan, penggemar bakso sangat besar. Karena itu, pangsa pasar penikmat makanan ini masih menjanjikan. Namun, menurut Khoe-russalim Ikhsan, Konsultan Wirausaha dan Praktisi Bisnis,tawaran Tahu Bakso Zaidan masih belum cukup menarik.

Sebab menurut Khoerussa-lim, menu yang ditawarkan Ratna biasa-biasa saja "Kalau mau mendapat sambutan hams berani inovasi, meski dengan risiko gagal," ujarnya. Ia mengaku agak ragu jika tawaran ini dibawa ke wilayah Jabodetabek.

Selain inovasi, Khoerussa-liin juga mengingatkan pentingnya pengelolaan sumberdaya manusia (SDM) bagi mitra. Program pelatihan karyawan harus benar-benar memiliki sistem yang baik dengan standar pelatihan baku. Sebab, dalam bisnis seperti ini faktor SDM sangat penting bagi kemajuan usaha.

Tahu Bakso Zaidan Jln. Nangka V RT 6/15 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Telp. 081228482724

Sumber : Harian kontan

Entri Populer